Linimassa.id – Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan bahwa sebanyak 165 jemaah haji asal Indonesia meninggal di Tanah Suci, Arab Saudi. Informasi ini diperoleh dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Sikohat) Kemenag hingga Rabu (19/06/2024).
Menurut laporan, jumlah jemaah haji yang wafat tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu, yang mencapai 773 orang.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Liliek Marhaendro Susilo, menyatakan bahwa beberapa jemaah meninggal akibat heatstroke.
“Tahun ini, kami melihat penurunan jumlah jemaah yang sakit, terbukti dari rendahnya tingkat keterisian ranjang rumah sakit yang disediakan,” ujar Liliek. Dari 20 ranjang yang tersedia, lima di antaranya tidak terisi. Selain itu, ketersediaan obat juga masih melimpah.
Menteri Kesehatan Arab Saudi, Fahd bin Abdul Rahman Al-Jalajel, mengungkapkan bahwa layanan kesehatan pada musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi berjalan sesuai rencana.
“Terima kasih kepada Allah, dan atas dukungan dari Penjaga Dua Masjid Suci serta tindak lanjut dari Yang Mulia Putra Mahkota dan Perdana Menteri, saya dengan bangga mengumumkan keberhasilan rencana kesehatan untuk musim haji tahun ini,” kata Fahd di Mina, Makkah, Selasa (18/06/2024).
Meskipun jumlah jemaah haji 2024 terbilang besar dan dihadapkan pada tantangan suhu udara yang tinggi, Fahd menyatakan kepuasannya karena tidak ada wabah atau ancaman kesehatan yang serius.
“Kami telah menyediakan berbagai sumber daya dan sarana kesehatan, termasuk 189 rumah sakit, pusat kesehatan, dan klinik keliling dengan total kapasitas lebih dari 6.500 tempat tidur, serta lebih dari 40.000 staf medis, teknis, administrasi, dan sukarelawan,” tambahnya.
Fahd juga menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyediakan 370 ambulans, tujuh ambulans udara, 12 laboratorium, 60 truk pemasok, dan tiga gudang medis keliling. (AR)