linimassa.id – Perputaran uang 200 triliun yang sedang ramai tersebut, menjadi sebuah penelusuran PPATK, diperkirakan 78% persen pemain judi online ini berada di level menengah kebawah dan penghasilan di bawah rata-rata.
Hal ini dilihat dari jumlah transaksi per pemain yang ada di kisaran 100 ribu saja. Meningkatnya pinjaman online juga diduga terkait dengan maraknya judi online. Tidak disebutkan nominal tepatnya, tapi Menkominfo sendiri mengatakan bahwa banyak pemain judi online minjam duitnya dari pinjol.
“Kalau dari pantauan sementara kami pinjol ilegal ini adalah adik kandung dari judi online,” begitu kata Pak Budi Arie.
200 triliun ini memang lonjakan fantastis, karena di tahun 2022, total perputaran uang ada di angka 81 triliun. Hampir 2.5x lipat. Perputaran yang dimaksud merupakan aliran uang untuk kepentingan taruhan mulai dari pembayaran kemenangan, biaya penyelenggaraan perjudian, transfer antar-jaringan bandar, serta transaksi dengan tujuan yang diduga pencucian uang yang dilakukan oleh jaringan bandar.
Paling banyak uang mengalir ke Filipina.
Sepanjang tahun 2023 sudah ada 40 ribu situs judi online yang di tutup, namun kita coba search dengan kata kunci ‘site:go.id slot’ untuk melihat sebanyak apa situs judi online yang menempel di situs pemerintah sekalipun, ada tiga jutaan situs iklan.
Angka 81 T di tahun 2022 itu dari narasumber PPATK dan disebutkan juga ada anak SD yang ikutan main judi online.
Menjamurnya judi online juga merambat hingga ke permasalahan rumah tangga, peningkatan kasus perceraian juga menjadi faktor dari bahayanya judi online ini, dengan alasan gugatan karena faktor kecanduan judi dan masalah ekonomi lainnya.
PPATK mengendus uang haram dari judi online tersebut mengalir ke Kamboja, Filipina hingga Thailand .