linimassa.id – Dua pria paruh baya, Haris Haerudin dan Syamsul Arifin, harus merasakan dinginnya ruang penjara. Keduanya terjerat hukum lantaran nekat menggadaikan motor orang lain.
Aksi tersebut dilakukan pelaku lantaran keduanya merupakan pengangguran dan terdesak kebutuhan ekonomi.
Motor yang digadaikannya itu merupakan milik warga Puri Bintaro, Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Motor yang digadikan merek Honda BeAT warna hitam nomor polisi B-3645-WAR.
Alur aksi kejahatan yang dilakukan oleh dua pria paruh baya itu cukup rumit. Pertama, Haris menggadaikan motor kepada Faisal sebesar Rp2 juta selama tiga hari.
Tak lama, motor yang telah digadaikan itu kemudian digadaikan lagi melalui perantara Syamsul. Haris dan Syamsul kemudian menggadaikan motor tersebut ke Klento, warga Kelurahan Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur sebesar Rp3 juta.
Aksi penggelapan motor itu kemudian dilaporkan oleh korban ke Polres Tangsel dan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang Selatan (Tangsel).

Kepala Kejari Tangsel Silpia Rosalina mengatakan, dua pria paruh baya itu disangka melanggar ketentuan Pasal 480 ke-1 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau Pasal 480 ke -2 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP.
Kemudian, kasus pria paruh baya yang menggadaikan motor orang lain itu diselesaikan secara restorative justice (RJ) yang disetujui oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum dengan sejumlah alasan.
“Pertama, tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana. Kedua, Tindak pidana hanya diancam dengan pidana denda atau diancam dengan pidana penjara tidak lebih dari 5 (lima) tahun,” kata Silpia di kantornya di Jalan Promoter, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kamis (13/7/2023).
Selain itu, Silpia juga menuturkan, alasan RJ itu dilakukan lantaran korban sudah memaafkan aksi kedua pelaku tersebut. Kini, keduanya pun telah dinyatakan bebas.
“Sudah adanya perdamaian antara korban dengan tersangka. Tersangka mengakui dan menyesali perbuatannya, serta berjanji tidak akan mengulangi kembali perbuatannya,” pungkas Silpia.