linimassa.id – Tertusuk paku karena pekerjaan bangunan yang belum selesai merupakan hal sial yang harus dihadapi. Jangan panik, meski tertusuk paku berisiko mengalami penyakit tetanus apalagi jika kondisi paku sudah berkarat.
Tetanus adalah kondisi kerusakan sistem saraf yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan dari bakteri Clostridium tetani.
Tidak hanya paku yang menjadi penyebab tetanus, bakteri Clostridium tetani dapat hidup di tanah dan benda-benda yang berkarat. Untuk itu, penggunaan alas kaki dalam kegiatan sehari-hari sangat diperlukan.
Clostridium tetani dapat masuk pada tubuh melalui luka. Ketika memasuki kulit bakteri ini mengeluarkan racun yang mengganggu kesehatan. Racun menyebar pada saraf tulang belakang hingga otak.
Gejala tetanus antara lain kejang dan kaku di otot rahang, otot leher dan otot perut kaku, sulit menelan, demam, berkeringat, dan detak jantung cepat.
Bahaya tetanus dapat merusak saraf pengendali otot, sehingga menimbulkan kaku dan kejang.
Bakteri Clostridium tetani dapat hidup pada kotoran hewan. Jadi, sebaiknya bagi yang memiliki hewan peliharaan lakukan perawatan kesehatan maupun tubuh hewan agar kamu terhindar dari penularan. Gigitan hewan juga bisa menyebabkan tertular tetanus.
Ini pertolongan pertama seseorang yang tertusuk paku agar tidak tertular bakteri Clostridium tetani?
- Tenang
Bersikap tenang dan jangan panik. Segera beristirahat dan upayakan bagian yang tertusuk paku berada lebih tinggi dari jantung. Hal ini bisa menghindari perdarahan yang terjadi.
- Cabut Paku yang Tertusuk
Cabut paku yang tertusuk. Lakukan secara perlahan agar luka yang terjadi tidak bertambah parah. Jika masih memiliki kesempatan untuk mencuci tangan, sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu. Kalau ada, bisa menggunakan bahan yang steril seperti kasa ketika mencabut paku yang tertusuk untuk menghindari infeksi.
- Hentikan Perdarahan
Jika ada perdarahan yang cukup banyak, hentikan perdarahan terlebih dahulu. Gunakan bahan yang steril atau kasa untuk menghentikan perdarahan. Pastikan perdarahan sudah berhenti.
- Mencuci Luka
Setelah perdarahan berhenti cuci luka pada air yang mengalir. Cuci luka selama 15 menit. Hal ini untuk membersihkan luka dari kotoran maupun bakteri yang menempel pada luka.
Kalau bisa, bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir. Saat terluka, banyak orang yang membiarkan luka tersebut atau langsung menutupnya dengan plester. Padahal, luka wajib dibersihkan terlebih dulu dengan air mengalir.
Alirkan air bersih setidaknya sejumlah 500 ml sampai 1 liter, tergantung luas luka. Khusus untuk luka akibat benda tajam berkarat, bersihkan juga dengan sabun.
Bersihkan luka selama beberapa waktu. Gosok perlahan agar dapat membunuh kuman lebih efektif.
- Keluarkan Kotoran
Perhatikan luka secara saksama. Usahakan untuk mengeluarkan kotoran dan partikel lainnya yang terlihat. Langkah ini penting untuk mencegah tetanus dan melindungi kamu dari infeksi bakteri lainnya pada luka.
Untuk mengeluarkan kotoran dari luka, semprotkan air bersih dengan kekuatan ringan-sedang agar kotoran dapat terbilas keluar dari luka.
- Antiseptik atau Antibiotik
Setelah mencuci luka, keringkan luka dan berikan obat antiseptik. Nyatanya obat antiseptik memiliki banyak manfaat untuk membersihkan luka dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme dari bakteri penyebab tetanus.
Selain itu juga bisa menggunakan antibiotik sebagai pertolongan pertama untuk pengobatan luka akibat tertusuk paku. Antibiotik menurunkan risiko perkembangan bakteri penyebab tetanus.
Selain air mengalir dan sabun, juga dapat menggunakan cairan antiseptik seperti chlorhexidine atau povidone iodine sebagai bagian dari “obat tertusuk paku”.
Cairan antiseptik memang lebih efektif dibandingkan sabun biasa untuk membunuh bakteri dan kuman. Namun, biasanya antiseptik akan menimbulkan perih saat mengenai luka, khususnya luka terbuka yang cukup besar.
- Keluarkan Kotoran
Perhatikan luka secara saksama. Usahakan untuk mengeluarkan kotoran dan partikel lainnya yang terlihat. Langkah ini penting untuk mencegah tetanus dan melindungi kamu dari infeksi bakteri lainnya pada luka.
Untuk mengeluarkan kotoran dari luka, semprotkan air bersih dengan kekuatan ringan-sedang agar kotoran dapat terbilas keluar dari luka.
- Menutup Luka
Setelah diobati dengan antiseptik dan antibiotik, sebaiknya tutup luka menggunakan kain kasa yang bersih. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan luka.
Perlu diperhatikan, kain kasa yang digunakan untuk menutupi luka tentu harus rutin, ganti apalagi ketika basah sehingga perkembangan bakteri tidak akan terjadi.
Setelah luka dibersihkan, persiapkan diri untuk berobat ke dokter. Sebelum pergi, pastikan untuk menutup luka dengan kasa bersih atau plester, khususnya jika luka ada di telapak kaki.
Pasalnya, telapak kaki merupakan area yang paling mendapatkan gesekan dan tekanan cukup kuat. Selain itu, bagian ini mudah terpapar lingkungan sekitar ketika berjalan.
Bila luka dialami di bagian tubuh yang tidak terlalu mendapatkan gesekan atau tekanan, tak perlu menutupnya dengan kasa atau plester.
- Ketahui Riwayat Vaksin Tetanus
Riwayat vaksin sangatlah penting dalam menentukan apakah perlu mendapatkan vaksin tetanus jenis aktif atau pasif.
Vaksin aktif adalah vaksin yang mengandung antigen berupa bakteri atau kuman yang sudah mati atau dilemahkan, sehingga menstimulasi tubuh untuk membentuk antibodi terhadap kuman tersebut.
Sedangkan, vaksin pasif adalah vaksin yang mengandung antibodi terhadap suatu jenis kuman.
Apabila tidak mengetahui riwayat pemberian vaksin dalam 5-10 tahun terakhir, maka jenis vaksin yang diberikan adalah keduanya, baik aktif maupun pasif.
- Dapatkan Vaksin Tetanus
Cara mencegah tetanus saat tertusuk paku yang tak kalah penting tentunya vaksinasi. Contoh vaksin yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT), Tetanus Immunoglobulin (TIG), dan Anti-Tetanus Serum (ATS).
Vaksin tetanus biasanya diberikan kepada anak-anak sebagai bagian dari vaksin difteri, toksoid tetanus, dan komponen antigen bakteri pertusis (DTaP).
Vaksin tersebut memberi perlindungan terhadap tiga penyakit sekaligus, yaitu infeksi tenggorokan dan pernapasan difteri, pertusis atau batuk rejan, serta tetanus.
Bila tidak pernah menerima vaksin tetanus saat masih kecil dan sedang mengalami luka terbuka, sangat disarankan untuk mendapatkan vaksin.
Dokter mungkin akan memberikan suntikan saat perawatan pertama pada luka. Lalu, kamu harus kembali memeriksakan diri ke dokter 4 minggu kemudian dan 6 bulan ke depan untuk melengkapi vaksinasi.
Bila sudah terlanjur terinfeksi tetanus, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan seperti penisilin, metronidazole, atau tetrasiklin.
Setelah melakukan pertolongan pertama, tidak ada salahnya mengunjungi dokter untuk memastikan kondisi luka. Melakukan vaksin tetanus juga bisa menjadi salah satu cara untuk melakukan pencegahan penyakit tetanus. (Hilal)