linimassa.id – Ternyata setiap 28 Mei, dunia memperingati Hari Amnesti Internasional atau Amnesty International Day.
Peringatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat dari berbagai negara, budaya, dan ras untuk aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan hak asasi manusia.
Amnesty International, sebuah organisasi hak asasi manusia global, didirikan di London pada Juli 1961. Organisasi itu berfokus pada isu-isu hak asasi manusia seperti peperangan dan invasi militer.
Pembentukan Amnesty International dimulai oleh seorang pengacara Inggris bernama Peter Benenson. Ia baru saja menangani kasus dua pelajar yang dijatuhi hukuman penjara selama 7 tahun hanya karena meminum minuman keras.
Dari situlah, organisasi itu berkomitmen untuk membebaskan individu yang dipenjara secara tidak adil, menuntut penjahat, dan melawan segala bentuk kekerasan.
Sejak berdiri, Amnesty International telah memainkan peran penting dalam mengungkap kejahatan terkait hak asasi manusia dan mempengaruhi kebijakan pemerintah di seluruh dunia.
Melalui upaya ini, organisasi ini menjadi entitas non-pemerintah yang berdedikasi untuk melindungi hak asasi manusia secara global.
Amnesti Internasional merupakan organisasi non pemerintah internasional yang mendukung gerakan Hak Asasi Manusia secara global. Organisasi ini secara aktif memastikan advokasi terhadap hak untuk kebebasan masyarakat dalam berserikat, berpendapat, dan memperjuangkan hak-hak ekonomi, sosial, serta budaya.
Pelindung
Peringatan Hari Amnesti Internasional juga berfungsi sebagai pelindung hak-hak asasi manusia dari berbagai bentuk kejahatan. Dengan dukungan Amnesty International, anak-anak, orang tua, perempuan, dan laki-laki mendapatkan perlindungan dari pelanggaran hak asasi manusia.
Peringatan hari ini berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih aman, ketika korban pelanggaran hak asasi manusia dapat memperoleh keadilan melalui upaya yang gigih dari para pejuang hak asasi manusia.
Hari ini adalah waktu untuk refleksi atas penderitaan manusia yang disebabkan oleh pemerintah, kelompok politik, dan entitas lain, dan untuk menyadari perlunya solidaritas internasional dalam memperjuangkan hak asasi manusia.
Asal Mula
Amnesty International didirikan pada tahun 1961 di London, Inggris, dan sejak itu berkembang menjadi organisasi global yang memiliki jutaan anggota, pendukung, dan sukarelawan.
Organisasi ini bekerja untuk melindungi hak-hak mereka yang dianiaya karena keyakinan, ras, jenis kelamin, seksualitas, atau alasan lainnya. Ini juga mengkampanyekan pembebasan tahanan, bekerja untuk mengakhiri penyiksaan dan untuk memastikan bahwa pemerintah menjunjung tinggi kewajiban hak asasi manusia internasional mereka.
Pada Hari Amnesti Internasional, orang-orang di seluruh dunia berkumpul untuk merayakan karya organisasi tersebut. Acara diadakan di negara-negara di seluruh dunia, dengan kegiatan mulai dari aksi unjuk rasa, pawai, dan vigil hingga pertunjukan musik dan seni.
Orang-orang berkumpul untuk mengingat mereka yang telah terkena dampak pelanggaran hak asasi manusia dan meminta pemerintah untuk mempraktikkan penghormatan yang lebih besar terhadap hak asasi manusia.
Hari Amnesty Internasional juga menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk hak asasi manusia belum berakhir, dan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan agar Hak Asasi Manusia tidak dirampas begitu saja, demi kepentingan sebuah organisasi atau kelompok tertentu.
Laman amnesty.org menyebut, Amnesty telah melakukan transformasi besar-besaran dan senantiasa beradaptasi dengan perubahan yang drastis di dunia.
Transformasi Amnesty telah membawa basis ke berbagai negara, seperti kota-kota di Afrika, Asia-Pasifik, Eropa Tengah dan Timur, Amerika Latin, dan Timur Tengah, sampai pada Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk melakukan respons cepat terhadap peristiwa yang terjadi di seluruh dunia, khususnya yang berkaitan dengan penegakkan keadilan dan kebebasan.
Kemarahan
Didirikan pada tahun 1961 oleh Peter Benenson, seorang pengacara Inggris, Amnesty International lahir dari kemarahan Benenson setelah mendengar tentang dua mahasiswa Portugis yang dipenjara hanya karena bersulang untuk kebebasan.
Benenson menulis artikel di surat kabar The Observer, menyerukan solidaritas global demi keadilan dan kebebasan.
Mula-mula, organisasi ini berfokus pada pembebasan tahanan politik. Namun seiring waktu, Amnesty berkembang untuk menegakkan seluruh spektrum hak asasi manusia.
Amnesty International kini melindungi dan memberdayakan masyarakat dalam berbagai isu, seperti penghapusan hukuman mati, perlindungan hak-hak seksual dan reproduksi, memerangi diskriminasi, serta membela hak-hak pengungsi dan migran.
Dengan berbasis di London, organisasi ini telah membuka kantor di berbagai negara, termasuk di Afrika, Asia-Pasifik, Eropa Tengah dan Timur, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
Kantor-kantor regional memungkinkan Amnesty untuk merespons kejadian dengan cepat dan memperlancar komunikasi.
Di Indonesia, Amnesty International didirikan pada tahun 2017 dengan meluncurkan 9 Agenda HAM sebagai fokus kampanye mereka. Berbagai tantangan hak asasi manusia di Indonesia, seperti diskriminasi terhadap minoritas agama, gender, dan orientasi seksual serta kriminalisasi terhadap mereka yang menyampaikan pendapatnya secara damai, menjadi perhatian utama Amnesty.
Amnesty International Indonesia aktif dalam berkampanye dan melakukan advokasi bersama mitra serta partisipasi publik untuk meningkatkan penegakan hak asasi manusia di Indonesia.
Mereka berkolaborasi dengan para pembela HAM, korban, keluarga korban, serta organisasi sejenis untuk mendesak pemangku kepentingan agar memenuhi hak asasi manusia dan menuntut penyelesaian pelanggaran.
Hari Amnesti Internasional bukan hanya peringatan, tetapi juga seruan untuk aksi nyata dalam memperjuangkan hak asasi manusia di seluruh dunia. (Hilal)