linimassa.id – Sudah menjadi hal lumrah saat ini, para bayi dan balita menggunakan diapers. Namun yang perlu diketahui adalah, diapers seperti apa yang aman untuk dikenakan? Simak yuk.
Para orang tua banyak memilih popok bayi sekali pakai karena lebih praktis dan mudah digunakan. Ddi sisi lain, tidak sedikit orang tua yang meragukan keamanan jenis popok bayi tersebut. Salah memilih diapers, berisiko menimbulkan ruam dan iritasi.
Perlu lebih selektif dalam memilih diapers. Secara nih banyak sekali merek yang beredar, mulai dari yang murah meriah sampai yang premium
Saat memilih diapers, perlu memperhatikan bahan-bahan yang digunakan di dalamnya. Umumnya, bahan yang digunakan pada tiap lapisan popok bayi dinilai aman untuk kesehatan bayi. Meski begitu, ada juga beberapa bahan yang harus dihindari karena berisiko menimbulkan gangguan kesehatan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih diapers:
Bahan Lapisan Luar
Lapisan luar biasanya dilapisi plastik yang terbuat dari film polietilena atau bioplastik. Sementara itu, bagian dalam popok yang bersentuhan dengan kulit terbuat dari polipropilena. Kedua bahan tersebut dianggap aman untuk kulit bayi.
Bahan Penyerap
Bagian tengah popok mengandung olahan ampas kayu yang diberi pemutih dan penyerap polimer. Bahan-bahan tersebut memiliki daya serap tinggi. Beberapa popok bayi ada yang mengandung senyawa kimia dioksin atau klorin untuk memutihkan ampas kayu. Bahan kimia tersebut sempat menjadi perhatian karena dikhawatirkan dapat menyebabkan kanker.
Walau begitu, kadar senyawa dioksin yang terdapat pada popok bayi umumnya sangat rendah, sehingga dianggap aman untuk bayi.
Bagian yang memiliki daya serap tinggi juga biasanya mengandung bahan polimer, yaitu natrium poliakrilat. Walaupun tidak beracun dan tidak menyebabkan iritasi kulit, bahan ini bisa mengganggu pernapasan bila terhirup.
Bahan penyerap pada diapers ada yang mengandung phthalate. Sebaiknya tidak memilih produk popok bayi sekali pakai yang mengandung zat kimia tersebut karena berisiko menimbulkan gangguan pada kesehatan Si Kecil.
Pewarna
Zat pewarna yang digunakan pada popok sekali pakai biasanya terdapat di bagian luar yang ditandai dengan gambar karakter atau kartun. Zat pewarna juga bisa ditemukan pada bagian belakang popok bayi yang elastis.
Zat pewarna yang umumnya digunakan adalah pewarna kimia disperse blue 106, disperse blue 124, disperse yellow 3, dan disperse orange yang aman untuk bayi. Namun, zat pewarna tersebut terkadang bisa memicu reaksi alergi pada bayi, terutama bayi yang memiliki kulit sensitif.
Parfum
Pada diapers ada yang mengandung bahan pewangi atau parfum. Reaksi alergi terhadap bahan pewangi jarang terjadi, namun mungkin saja dialami oleh beberapa bayi yang kulitnya sensitif terhadap parfum.
Sebagai alternatif, dapat menggunakan popok sekali pakai yang terbukti bebas klorin atau menggunakan kapas organik. Bisa juga memilih popok sekali pakai yang bebas lateks, parfum, dan pewarna.
Jika khawatir dengan diapers yang digunakan saat ini, bisa beralih ke kain. Walau kurang mampu menyerap urine bayi, popok kain memiliki keunggulan, yaitu bebas pewarna dan bahan kimia lainnya.
Lakukan Ini saat Memilih Diapers
Ruam popok adalah salah satu kondisi yang sering dialami oleh bayi hingga anak-anak yang menyebabkan iritasi hingga kemerahan pada area bokong. Selain kebiasaan penggunaan popok yang kurang baik, iritasi atau ruam juga bisa dialami akibat kesalahan dalam memilih popok.
Kondisi ruam popok yang dialami anak biasanya menyebabkan anak menjadi lebih rewel hingga menyebabkan gangguan tidur pada anak. Untuk mencegah kondisi ini akibat salah pemilihan popok, sebaiknya lakukan beberapa cara tepat memilih popok bayi agar kenyamanan anak tetap terjaga dengan baik.
- Pastikan Jenis Popok yang Tepat untuk Bayi
Ada dua jenis popok yang bisa ibu gunakan untuk bayi yaitu popok sekali pakai dan popok kain. Jenis popok sekali pakai memiliki banyak tipe, tetapi jika dibandingkan dengan popok kain, popok jenis ini lebih tipis dan praktis digunakan.
Selain itu, popok sekali pakai juga membantu area bokong bayi tetap kering. Jenis popok ini menurunkan risiko ruam popok pada bayi. Namun, ibu perlu sering mengganti popok bayi dalam waktu beberapa jam sekali.
Berbeda dengan popok sekali pakai, popok kain bisa ibu gunakan berkali-kali dengan mencuci popok yang telah digunakan. Namun, ibu perlu memastikan bahan yang digunakan untuk mencuci. Kandungan deterjen yang terlalu keras juga bisa memicu iritasi pada kulit bayi.
- Pastikan Ukuran Popok Sesuai
Apapun jenis popok yang digunakan, pastikan ibu menggunakan ukuran yang sesuai dengan bayi. Popok yang terlalu kecil rentan menyebabkan bayi mengalami iritasi. Pastikan bayi tidak menggunakan popok yang terlalu kecil atau ketat.
- Pilih Bahan yang Tepat untuk Kulit Bayi
Pastikan memilih popok dengan bahan yang tepat untuk kulit bayi. Bahan kain yang terlalu kasar atau bahan popok sekali pakai yang tidak menyerap air dengan sempurna dapat memicu gangguan kesehatan pada bayi. Salah satunya adalah ruam popok.
- Pastikan Ibu Bisa dengan Mudah Mengetahui Kondisi Popok
Jika memutuskan untuk menggunakan popok kain, tentunya akan lebih mudah untuk tahu saat bayi pipis atau buang air besar. Jangan lupa untuk segera mengganti popok yang sudah kotor dengan popok baru. Pastikan membersihkan kotoran dengan cara yang tepat agar kesehatan bayi tetap optimal.
Begitu juga saat ibu memilih penggunaan popok sekali pakai. Sebaiknya pilihlah jenis popok yang memiliki indikator saat popok kotor. Hal ini tentunya akan memudahkan ibu untuk mengganti popok ketika diperlukan.
Tips Menghindari Ruam Popok
Hal yang perlu diperhatikan adalah mengganti diapers secara rutin, terutama jika sudah basah atau kotor. Ini penting dilakukan untuk mencegah terkena ruam popok. Selain itu, perlu mengganti saat memandikan Si Kecil.
Selain itu, untuk mencegah munculnya ruam popok, dapat melakukan hal-hal berikut ini:
- Bersihkan
Saat mengganti popok, perlu membilas bagian bokong bayi dengan air hangat. Selanjutnya, gunakan kapas untuk membersihkan sisa kotoran yang menempel di kulitnya secara perlahan.
Jika ingin membersihkan bokong bayi dengan sabun, pilihlah sabun khusus bayi dengan kandungan bahan kimia yang lembut untuk kulit bayi, tanpa pewangi atau pewarna, serta dapat melembapkan kulit. Setelah itu, jangan lupa keringkan dengan handuk bersih dengan cara ditepuk-tepuk secara lembut.
- Jangan Terlalu Ketat
Popok yang terlalu ketat bisa membuat bagian tubuh bayi yang tertutup popok menjadi lecet dan terluka. Popok yang terlalu ketat juga bisa membuat kulitnya lebih lembap. Hal ini dapat memudahkan pertumbuhan bakteri dan jamur serta berisiko menimbulkan infeksi pada kulit.
- Salep
Jika sering terkena ruam popok, oleskan salep atau krim khusus secara teratur untuk mencegah iritasi pada kulitnya. Jangan lupa selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok.
- Hindari
Jika rutin dibersihkan dan dikeringkan, kulit bayi akan terlihat bersih dan sehat sehingga tidak perlu lagi menggunakan bedak bayi. Terlalu sering atau terlalu banyak menggunakan bedak bayi juga tidak baik karena berisiko terhirup oleh bayi dan menyebabkan saluran pernapasannya terganggu.
Memilih popok bayi yang aman dapat menghindarkan bayi dari gangguan kesehatan akibat bahan kimia tertentu. Meski begitu, popok bayi yang aman pun bisa menimbulkan masalah pada kulit, seperti ruam popok, jika penggunaannya tidak tepat. (Hilal)