SERANG, LINIMASSA.ID – Para calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K yang kini belum mendapatkan formasi bakal diakomodir oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten. Mereka berjumlah 1.410 orang.
Kepala BKD Provinsi Banten, Nana Supiana mengatakan, pihaknya akan mencarikan formasi kosong untuk 1.410 honorer
“Kami akan terus mengoptimalkan formasi P3K. Bagi yang tidak memiliki formasi, kami akan mencari formasi kosong lainnya untuk memastikan mereka bisa mengikuti seleksi. Pada intinya mereka ikut seleksi dan tes saja, karena itu kan bagian dari tahapan,” kata dia.
“Jadi misal untuk guru, misal di sekolah tempat dia mengajar, kuota untuk guru matematika itu sudah penuh, dan dia tidak masuk. Sementara, di sekolah lain, ada formasi untuk guru matematika, itu akan kita upayakan agar guru yang tidak masuk formasi di sekolah tempat dia mengajar itu ke sana (sekolah lain,-red),” sambungnya.
Nana menjelaskan, pihaknya akan melakukan upaya maksimal dalam rangka menyelesaikan persoalan status honorer P3K dengan mengoptimalkan formasi yang ada.
“Karena kami Pemprov Banten itu berkomitmen untuk terus mendorong agar semua pegawai non-PNS di Banten bisa menjadi P3K, sesuai dengan amanat undang-undang dan kebijakan pemerintah bahwa di 2025 tidak ada lagi pegawai honorer,” pungkasnya.
Honorer P3K di Banten Minta Diakomodir

Forum Tenaga Honorer Provinsi Banten melakukan protes kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten karena hingga kini terdapat 1.410 calon Pekerja Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K di lingkungan Pemprov Banten belum mendapatkan formasi.
Padahal, mereka sudah dinyatakan lolos dalam tahapan seleksi administrasi dan kompetensi. Mereka pun menyampaikan protes tersebut langsung ke kantor BKD Banten guna mendapatkan kejelasan atas nasib mereka. Mereka diterima oleh Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, Kinerja, dan Disiplin pada BKD Provinsi Banten Aan Fauzan Rahman.
Ketua Forum Tenaga Honorer Provinsi Banten Taufik Hidayat meminta kepada Pemprov Banten mengakomodir teman-teman yang belum mendapatkan formasi itu.
“Aspirasi temen-temen yang pertama bagaimana yang R3 ini bisa terakomodir menjadi R3L. Artinya mereka bisa lulus di tahun ini. Ini yang sudah kita sampaikan kepada Pak Aan tidak lebih ingin mereka lulus diakomodir,” ujarnya.
“Terlepas mereka mau kapanpun nanti kelulusan itu yang pasti menunggu selesai tahap kedua seleksi. Nanti akan di ranking tetep temen-temen akan menjadi prioritas,” tambah Taufik.
Menurutnya, tidak ada kekhawatiran bagi peserta seleksi P3K tahap pertama bila dikalahkan oleh peserta P3K tahap kedua. Sebab, mereka akan menjadi prioritas. Ia meminta kepada guru-guru honorer untuk bersabar hingga seleksi tahap kedua yang akan dilakukan April 2025 selesai.
Salah satu Guru yang ikut protes, Dede Muhammad Safrudin menyebut, ada sebanyak 4.603 guru yang mengikuti seleksi P3K dengan total formasi yang tersedoa sebanyak 4.695 formasi. Mereka yang mengikuti mengikuti seleksi pun telah dinyatakan lulus, namun tidak semua kebagia formasi. Ada 932 guru di antaranya yang hingga kini tidak mendapat formasi.
“Kosongnya formasi ini karena banyak calon P3K yang melamar di satu tempat yang sama, akhirnya mereka tidak kebagian formasi di tempat tersebut. Dan sekarang ada 1.024 formasi yang kosong, tidak terserap,” kata pria yang mengajar di SMK 1 Cihara itu.
Dirinya berharap agar Pemprov Banten dapat melakukan optimalisasi dengan memberikan formasi kepada ratusan guritu, meskipun tidak ditempat yang sama seperti sebelumnya.