linimassa.id – Saat ini parfum telah menjadi kebutuhan untuk sebagian orang dalam menunjang penampilan.
Beragam wewangian yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian penggunanya. Meskipun banyak orang yang memakai wewangian setiap hari, namun masih banyak juga yang belum bisa membedakan antara parfum dan eau de cologne.
Parfum dan cologne sebenarnya sama-sama merupakan jenis wewangian yang digunakan untuk penampilan wangi dan segar.
Perbedaan utama di antara kedua produk pewangi ini terletak pada kadar konsentrasi fragrance oil dan kandungan alkohol di dalamnya.
Kedua kadar konsentrasi tersebut yang akan mempengaruhi ketajaman dan ketahanan aroma wewangian saat dikenakan.
Istilah parfum biasa atau eau de parfum (EDP), eau de toilette (EDT), dan cologne (EDC) sebenarnya bukan sekadar untuk menciptakan kesan mewah melalui namanya. Di balik itu menjelaskan arti yang sangat spesifik mengenai intensitas, harga, dan keawetan masa pakai parfum.
Esens atau bibit parfum seperti yang Anda bisa temui di toko-toko itulah yang merupakan bahan dasar aroma wangi. Seperti aroma kayu cedar, cendana, melati, mawar, ambergris, maupun jenis ekstrak pewangi sintetis lain.
Bau esens itu sendiri sebenarnya tidak begitu menarik karena terlalu terkonsentrasi, sehingga perlu diencerkan dengan campuran alkohol dan air. Dengan campuran tersebut didapatlah aroma yang wangi seperti yang dijual di pasaran.
Parfum
Parfum paling umum ditemukan di pasaran. Parfum dikenal memiliki konsentrat paling tinggi dan zatnya paling halus dibanding jenis wewangian lainnya. Dibanding wewangian lainnya, parfum memiliki tekstur yang oily.
Kandungan fragrance oil-nya terdiri dari 20-40% konsentrat bahan wewangian, sehingga aroma yang dihasilkan parfum bisa sangat awet dan bertahan seharian. Aroma yang tahan lama menempel di tubuh membuat harga parfum relatif lebih mahal.
Pemilik kulit sensitif akan lebih baik menggunakan jenis wewangian parfum karena kandungan alkoholnya yang jauh lebih sedikit dan tidak mengeringkan kulit.
Parfum sangat cocok digunakan buat kamu yang tidak terlalu suka melakukan retouch di tengah aktivitas keseharian yang padat. Uniknya, aroma pada parfum bersifat mudah berpindah ketika bersentuhan dengan orang lain.
Cologne
Eau de cologne yang berarti “air dari cologne” merupakan salah satu jenis wewangian tubuh dengan wujud transparan dan beraroma segar.
Kandungan alkohol di dalamnya cukup tinggi sehingga aromanya bersifat cepat menyebar dan menguap. Karena kandungan alkohol yang tinggi, bagi pemilik kulit sensitif cukup semprotkan cologne di pakaian saja untuk menghindari iritasi pada kulit. Namun cologne bisa meninggalkan noda pada pakaian.
Cologne mengandung 2-5% fragrance oil dari konsentrat bahan wewangian. Sehingga aroma wewangian ini tidak terlalu kuat dan mudah memudar, hanya bertahan selama 2-3 jam. Oleh karena itu, untuk menjaga ketahanan aromanya, kamu perlu menyemprotkan wewangian beberapa jam sekali.
Dengan aroma wewangian yang ringan dan segar, membuat cologne lebih sering digunakan untuk pemakaian sehari-hari. Meskipun wangi, kamu perlu memperhatikan pemakaian wewangian ini agar aromanya tahan lama dan membuat nyaman orang lain.
Kandungan alkohol membuat aroma wewangian menyebar dengan cepat, sekaligus menguap dengan cepat. Sementara itu, fragrance oil adalah kandungan yang menentukan sebuah wewangian tahan lama atau tidak.
Dengan persentase 2-5% tersebut, cologne hanya bertahan 2-3 jam. Berbeda dengan parfum yang konsentrasi fragrance oil-nya mencapai 20-40%, sehingga tahan 6-8 jam. Hal ini jugalah yang membuat parfum jauh lebih mahal dibandingkan cologne.
Beberapa cologne bisa meninggalkan noda pada pakaian, makanya gunakan cologne pada tubuh. Sayangnya, cologne kurang cocok dengan pemilik kulit sensitif, karena mengandung alkohol yang bisa mengiritasi. Jadi, pemilik kulit sensitif sebaiknya berhati-hati. (Hilal)