linimassa.id – Met Gala yang diselenggarakan di Metropolitan Museum of Art’s Costume Institute merupakan acara galang dana skala besar yang terjadi setiap tahunnya, hal tersebut didedikasikan untuk Met’s Costum Institute.
Met Gala yang diselenggarakan pada tahun ini, jatuh pada tanggal 1 Mei 2023 di New York, adapula tema pada tahun ini adalah “Karl Lagerfeld: A Line of Beauty”.
Tema ini diusung dengan maksud untuk mengenang tokoh fashion designer Legendaris asal Jerman yaitu Karl Lagerfeld, karya yang terkenal mulai dari Chloé, Balmain, Fendi, Patou, Chanel, dan 150 karya luar biasa lainnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam apa itu Met Gala, sejarah hingga dikenal seperti sekarang.
Sejarah Met Gala
Saat ini, Met Gala yang kita kenal sekarang merupakan salah satu acara malam terbesar untuk fashion yang dipenuhi dengan selebriti dan tokoh terkenal dunia.
Namun sebelum seperti sekarang ini, Met Gala berkembang dan mengalami perubahan budaya pada setiap tokoh penting yang ada. Berikut informasi selengkapnya.
Tahun Didirikan Pada 1948
Dilansir laman Vogue, Met Gala pertama kali didirikan pada tahun 1948 oleh Eleanor Lambert, seorang humas mode fashion Amerika. Eleanor merupakan sosok yang telah meluncurkan New York Fashion Week.
Ia juga mempelopori Costume Institute Benefit, pesta jamuan tengah malam. Pada saat didirikan, Met Gala dijadikan sebagai skema dan solusi tempat untuk mengumpulkan uang bagi Costume Institute yang baru didirikan.
Tahun 1970-an
Baru pada awal 1970-an, ketika mantan pemimpin redaksi Vogue, Diana Vreeland bergabung dengan Costume Institute sebagai konsultan, acara tersebut mulai mengambil bentuk Met Gala yang kita kenal sekarang.
Tujuan awal adanya Met Gala adalah menggalang dana untuk Costume Institute, sebagai perayaan pembukaan untuk pameran tahunannya. Lalu, setelah Met Gala, pameran tersebut ada di museum selama beberapa bulan.
Acara ini mengalami pergeseran budaya ketika Vreeland ditunjuk sebagai konsultan Institut Kostum. Di mana, ia seolah mengubah tempat Met Gala menjadi Museum Seni Metropolitan dan menambahkan tema gala.
Vreeland sangat berpengaruh dalam menciptakan tema pesta Met Gala. Sebut saja “The World of Balenciaga” pada tahun 1973 dan “Vanity Fair” pada tahun 1977.
Disebutkan dalam laman Iconic Life, hingga tahun 1971, Met Gala diadakan setiap tahun pada bulan Desember pada empat-tempat di New York. Misalnya, Central Park, Waldorf Astoria, hingga Rainbow Room di Rockefeller Center.
Sehingga saat ini, setiap tahunnya Met Gala mengusung tema tertentu. Di mana, para undangan tamu yang hadir pada acara tersebut harus memakai kostum sesuai dengan tema.
Bisa dibilang Vreeland merangkul kekuatan budaya pop dan selebritas, yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari The Met Gala saat ini. Sejak saat itu juga, acara Met Gala menjadi lebih terkait dengan budaya populer dengan publisitas dan liputan pers yang sangat luar biasa.
Tahun 1990-an – Sekarang
Pada era 90-an, Met Gala terus berkembang dengan tema tentang pameran Gianni Versace, Christian Dior, ataupun Vreeland sendiri. Dalam hal ini, Anna Wintour menjadi Pemimpin Redaksi Vogue yang menjadi tuan rumah The Met Gala Tahun 1996 dan 1997.
Kemudian, pada tahun 1999 Anna Wintour berhasil menjadi ketua sampai sekarang. Di sini, Wintour membawa nuansa baru dengan menciptakan pemandangan meja dan merangkul kekuatan di balik Vogue pada Met Gala.
Dilansir Women’s Wear Daily, Wintour juga menyetujui apa yang dikenakan tamu terkenal yang datang dari desainer, dan menolak tamu pilihan sponsor demi orang lain.
Saat ini, Anna Wintour memegang tanggung jawab untuk mengawasi manfaat, daftar tamu, tema, hingga kerja sama pihak dengan Met Gala setiap tahunnya.
Hingga sekarang, Met Gala dikenal sebagai acara penggalangan dana terbesar di New York City yang juga menjadi acara fashion terbesar atau dikenal dalam budaya populer sebagai “Fashion’s Biggest Night”.
Berikut merupakan cerita singkat mengenai asal-usul Met Gala yang begitu heboh di kalangan selebriti ternama dunia. (AR)