LEBAK, LINIMASSA.ID – Jumlah anak stunting di Lebak cukup mengkhawatirkan, totalnya mencapai 4.580 jiwa anak yang menderita stunting.
Data tersebut berdasarkan catatan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana atau DP3AP2KB Kabupaten Lebak.
Jumlah anak stunting di Lebak sebanyak 4.580 ini berdasarkan data pada bulan Desember Tahun 2024 lalu, hingga hari ini, jumlahnya dipastikan tetap.
Sebanyak empat ribuan anak yang mengalami stunting itu bertempat tinggal tersebar di 28 Kecamatan di Kabupaten Lebak.
Untuk mengurangi jumlah anak stunting di Lebak, Pemkab Lebak di tahun 2025 ini sudah melakukan berbagai upaya melalui program dan kegiatan, hal ini dilakukan sebagai komitmen bersama percepatan penurunan stunting terintegrasi tingkat Kabupaten Lebak.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB pada DP3AP2KB Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah mengatakan, pihaknya menargetkan penurunan angka stunting.
“Kami targetkan penurunan angka stunting secara signifikan dengan berbagai program,” kata Nurasiah, Minggu 27 April 2025.
Kendati angka stunting di Lebak mengalami tren penurunan setiap tahunnya, namun masih perlu komitmen bersama lintas sektor baik pemerintah daerah, kecamatan, hingga desa untuk mengatasi persoalan ini.
“Semua sektor harus berkontribus secara terintegrasi dalam upaya percepatan penurunan angka stunting ini,” ujarnya.
Upaya Penurunan Stunting di Lebak
Upaya penurunan angka stunting di Lebak juga dilakukan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Lebak yang diketuai Belia Hasbi Jayabaya, yang mengaku jika pihaknya selama ini aktif dalam mengampanyekan pencegahan stunting melalui berbagai kegiatan di tingkat desa dan kecamatan.
“Jadi dalam menuntaskan angka stunting ini, kita harus turun ke bawah, agar permasalahan stunting bisa diselesaikan secara bersama-sama,” tuturnya.
Belia menambahkan bahwa peran PKK juga tidak lepas dari upaya menggerakkan kesadaran kolektif masyarakat.
“Kami ingin membangun kepedulian bersama. Stunting bukan hanya urusan pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab sosial kita bersama,” katanya.
Maka dari itu, kata Belia, penurunan angka stunting di Lebak harus dilakukan secara gotong-royong sesuai dengan tugas dan fungsi setiap pemangku kepentingan dan masyarakat.