linimassa.id – Akuntansi mulai dipelajari sejak di bangku SMP. Untuk sebagian orang, topik ini terasa kompleks dan sulit dipahami.
Akuntansi sebenarnya adalah pilar fundamental di balik keberhasilan bisnis dan pengelolaan keuangan.
Dari mencatat transaksi hingga memberikan pandangan yang jernih terhadap kesehatan finansial suatu perusahaan, menjadi bagian di dunia akuntansi.
Akuntansi adalah sistem atau proses yang mencatat, mengelompokkan, meringkas, menganalisis, dan menyajikan informasi keuangan suatu entitas.
Dalam hal ini, entitas bisa berupa perusahaan, organisasi, atau individu. Tujuan utama dari akuntansi adalah menyediakan informasi yang relevan dan akurat mengenai keuangan entitas tersebut.
Dengan kata lain, akuntansi merupakan bahasa yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas keuangan suatu entitas secara terstruktur dan terperinci.
Melalui pencatatan transaksi keuangan, pengukuran nilai aset dan kewajiban, serta penyusunan laporan keuangan, akuntansi memungkinkan para pemangku kepentingan untuk memahami kondisi keuangan suatu entitas dan membuat keputusan yang tepat.
Asal Mula
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA): Menurut AICPA, akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan komunikasi informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan.
Sejarah akuntansi di era kuno, Akuntansi memiliki akar sejarah yang kuat sejak era kuno. Bangsa Mesir Kuno dan Sumeria telah menggunakan metode pencatatan transaksi dan aset pada sekitar 3500 SM. Mereka menggunakan tablet tanah liat untuk mencatat aktivitas perdagangan.
Perkembangan di Zaman Kuno yakni Bangsa Yunani Kuno juga memberikan kontribusi dalam perkembangan akuntansi. Penulis terkenal seperti Aristoteles dan Plato menyuarakan pentingnya pencatatan keuangan yang akurat dalam pemerintahan dan bisnis.
Pengaruh Bangsa Romawi: Perkembangan selanjutnya terjadi di Romawi Kuno, di mana mereka menggunakan sistem buku besar untuk mencatat transaksi dan mengelola keuangan publik.
Perkembangan di Abad Pertengahan: Pada Abad Pertengahan, dengan munculnya sistem feodal, terjadi perkembangan dalam metode pencatatan keuangan di berbagai wilayah Eropa. Sistem feodal membutuhkan pencatatan yang lebih terperinci untuk kepemilikan tanah dan pajak.
Revolusi Industri dan Perkembangan Modern: Revolusi Industri di abad ke-18 dan ke-19 mengubah cara bisnis dijalankan. Hal ini mendorong perkembangan sistem akuntansi yang lebih formal dan terstruktur. Pada abad ke-20, metode akuntansi berkembang lebih lanjut dengan munculnya standar akuntansi yang disepakati secara internasional.
Pentingnya Teknologi dalam Akuntansi Modern: Era digital membawa revolusi baru dalam akuntansi. Perangkat lunak, komputer, dan teknologi informasi mengubah cara akuntansi dilakukan, memungkinkan proses yang lebih cepat dan akurat dalam pencatatan dan pelaporan keuangan.
Tujuan
Berikut beberapa tujuan akuntansi:
Penyediaan Informasi yang Akurat dan Relevan Akuntansi bertujuan untuk mengumpulkan, mencatat, dan menyajikan informasi keuangan yang akurat, relevan, dan dapat dipercaya kepada pihak-pihak terkait. Hal ini membantu dalam memahami kondisi keuangan suatu entitas.
Dukungan untuk Pengambilan Keputusan yang Bijaksana: Tujuan utama akuntansi adalah memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi manajemen dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengambil keputusan yang bijaksana terkait operasi, investasi, dan kebijakan keuangan.
Pengukuran Kinerja dan Evaluasi: Melalui penyajian laporan keuangan yang terstruktur, akuntansi memungkinkan evaluasi kinerja keuangan entitas dari waktu ke waktu, membantu dalam menilai pertumbuhan, profitabilitas, dan efisiensi operasional.
Kepatuhan terhadap Standar dan Regulasi: Mengikuti prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang berlaku bertujuan untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku serta menunjukkan transparansi dalam pelaporan keuangan.
Perencanaan dan Pengendalian Keuangan yang Efektif: Informasi keuangan yang dihasilkan dari akuntansi mendukung proses perencanaan keuangan jangka panjang dan membantu dalam pengendalian keuangan yang efektif.
Komunikasi Informasi kepada Pihak Eksternal: Melalui laporan keuangan yang jelas dan terstruktur, tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi yang dapat dipahami kepada pihak eksternal seperti investor, kreditur, dan pemerintah.
Mendorong Pertanggungjawaban dan Transparansi: Tujuan akuntansi juga meliputi promosi pertanggungjawaban dalam manajemen keuangan serta menunjukkan transparansi dalam aset, kewajiban, dan kinerja keuangan suatu entitas.
Manfaat
Siapa bilang, belajar akuntansi tidak memiliki manfaat. Berikut ini beberapa manfaat akuntansi:
Pengambilan Keputusan yang Terinformasi: Akuntansi memberikan informasi keuangan yang akurat dan terstruktur. Ini membantu manajemen dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengambilan keputusan yang terinformasi dan tepat.
Pemantauan Kesehatan Keuangan: Dengan akuntansi, entitas dapat memantau kesehatan keuangan mereka. Ini memungkinkan pengendalian yang lebih baik terhadap arus kas, utang, dan aset.
Perencanaan Keuangan yang Tepat: Informasi yang dihasilkan dari akuntansi membantu dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Entitas dapat merencanakan investasi, pengembangan, dan pengeluaran dengan lebih terukur.
Transparansi dan Kepatuhan: Akuntansi membawa transparansi dalam laporan keuangan. Ini memastikan entitas mematuhi standar dan regulasi yang berlaku, menjaga kepercayaan dari pihak-pihak terkait.
Pertanggungjawaban dan Evaluasi Kinerja: Dengan bantuan akuntansi, pertanggungjawaban dalam manajemen keuangan ditegakkan. Evaluasi kinerja keuangan dapat dilakukan secara teratur untuk perbaikan yang berkelanjutan.
Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan: Informasi keuangan yang tepat dari akuntansi membantu entitas untuk merencanakan langkah-langkah strategis guna pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Membantu dalam Mendapatkan Pembiayaan: Laporan keuangan yang dapat dipercaya dari akuntansi menjadi dasar bagi pihak eksternal, seperti bank atau investor, untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam membayar utang dan memperoleh pembiayaan.
Evaluasi Efisiensi Operasional: Memungkinkan evaluasi terhadap efisiensi biaya dan operasional suatu entitas.
Pengukuran Kinerja dan Profitabilitas: Melalui analisis keuangan, membantu dalam mengukur kinerja dan profitabilitas entitas dari waktu ke waktu.
Bahasa Bisnis
Laman Gramedia menyebut, akuntansi secara luas dikenal sebagai “bahasa bisnis”. Ada banyak kutipan tentang kekuatan dan pentingnya akuntansi dalam kehidupan sehari-hari, seperti “Pena lebih kuat dari pedang, tetapi bukan pemegang buku” oleh Jonathan Grancy.
Beberapa orang menganggap ilmu akuntansi merupakan suatu hal yang berkaitan dengan sistem hitung-menghitung, namun faktanya akuntansi atau accounting adalah sebuah proses pekerjaan yang tidak sederhana. Ilmu ini memiliki cukup banyak digunakan dalam penerapan sehari harinya, terutama terkait pada kegiatan kegiatan bisnis.
Akuntansi yang benar dan tepat memungkinkan manajemen perusahaan menjadi lebih memahami keuangan bisnisnya. Hal ini diperuntukkan agar mereka dapat merencanakan pengeluaran masa depan secara strategis untuk memaksimalkan keuntungan. (Hilal)