linimassa.id – Pernah mendengar tempat Bernama Rhodes? Ini ada dalam lirik lagu AKB48 dan JKT48 berjudul Koko go Rhodes.
Ternyata ini adalah kota utama di pulau Rhodes, Yunani, di tenggara Laut Aegean, dan ibu kota prefektur atau distrik Dodecanese dan Provinsi Rhodes.
Memiliki populasi 80.000 jiwa, tempat ini terkenal sejak zaman perunggu sebagai situs Kolosus di Rhodes, salah satu Tujuh Keajaiban Dunia. Kota pertengahannya merupakan Situs Warisan Dunia.
Benteng Rhodes, dibangun oleh Hospitalliers, adalah salah satu kota abad pertengahan terbesar di Eropa yang pada 1988 ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Kota ini adalah destinasi turis internasional paling terkenal.
KOta yang dikenal juga dengan nama Rodos ini terletak kira-kira 11 mil (17,7 km) sebelah barat Turki, terletak antara daratan Yunani dan Pulau Siprus.
Populasinya pada 2004 diperkirakan 130.000, di mana 60.000~70.000 tinggal permanen di kota ini, pusat perdangan dan populasi.
Rodos merupakan ibu kota dari yang juga termasuk pulau sekitarnya, yaitu Symi, Tilos, Halki, dan Kastellorizo.
Nama
Pulau Rhodes atau Rhodos dalam bahasa Jerman konon artinya adalah Pulau Bunga Mawar. Namun demikian bagi siapa saja yang ingin menemukan mawar di pulau, mesti lama mencarinya.
Bisa jadi nama “Rhodos” berasal dari kata rodi. Yang artinya dalam bahasa Yunani adalah buah delima.
Berlawanan dengan bunga mawar, pohon delima banyak sekali tumbuh di pulau ini. Rhodes sendiri merupakan pulau utama dari kepulauan Dodekanes.
Dodekanes artinya 12 pulau. Sebenarnya Dodekanes terdiri dari lebih dari 40 pulau. Hanya 12 diantaranya termasuk pulau besar. Dan Rhodes adalah pulau paling besar di Dodekanes.
Berbeda dengan pulau-pulau Yunani lainnya, Rhodes mirip taman penuh pepohonan, termasuk pohon buah-buahan.
Paling menkjubkan adalah pusat kota Rhodes. Ada campuran kebudayaan timur dan barat. Di zaman dulu, Rodes dijajah oleh beberapa negara seperti Turki, Venezia, Inggris, Perancis, dan Jerman.
Dari bangunan-bangunan yang ada, kita dapat melihat bekas-bekas penjajah mana saja telah mendarat di pulau ini.
Di pusat kota tua Rhodes kita dapat melihat benteng beserta tembok mengelilinginya. Masuk ke tempat ini seperti masuk dalam abad pertengahan. Ada istana, menara mesjid Turki Usmani, gereja bertiang antik.
Jika ingin melihat barang seni antik dari ynag tua hingga terbaru dapat pergi ke Grossmeisterpalast (Istana Tuan Besar). Beberapa museum lain juga bisa dikunjungi.
Kota Rhodes, terbagi menjadi dua bagian kota, yakni kota tua dan kota baru. Kota tuanya dikelilingi tembok sebagai pertahanan di zaman dahulu.
Dulu, tembok ini dijaga oleh ksatria kristus. Kompleks benteng ini juga bertujuan untuk mempertahankan diri dari serangan Turki. Ksatria kristus ini berasal dari banyak negara yang masing-masing memiliki pintu gerbang.
Ksatria Perancis mempertahankan pintu gerbang Amboise, Elefterias, Agios-Pavios (Paulus). Ksatria Jerman mempertahankan pintu gerbang Antonius. Ksatria Auvergne mempertahankan pintu gerbang Agios Georgios. Ksatria Spanyol mempertahankan menara Spanyol.
Ksatria Inggris mempertahankan menara Marien dan pintu gerbang Agios Athanasios. Ksatria Provence mempertahankan Agios-loannis Bastion dan Koskinou Tor ( Pintu gerbang Johannes).
Ksatria Italia mempertahankan Menara Italia, pintu gerbang Akandia, Carretto Bastion serta pintu gerbang Ekaterini (pintu gerbang Katharin). Sedang ksatria Kastilien mempertahankan pintu gerbang Thalassini (pintu gerbang laut) pintu gerbang yang terbagus di antara semua pintu gerbang yang ada.
Bukan hanya itu Kastilien juga mempertahankan pintu gerbang rumah sakit serta pintu gerbang Tarsana (pintu gerbang Arsenal).
Itulah seputar Kota Rhodes. Semoga suatu saat bisa mengunjungi langsung ya. (Hilal)