linimassa.id – Hidup lagi capek-capeknya, ada saja yang membuat ulah dan bikin kesal. Seperti itulah anekdot yang beredar sekarang.
Kesal. Setiap orang pasti merasakan ini. Yuk kenali apa saja yang membuat kesal muncul supaya bisa meminalisir untuk tidak kesal setiap hari.
Dilansir dari Hallosehat, kesal yang membuat marah merupakan hal wajar, asalkan disertai alasan yang wajar dan tidak berlebihan. Namun, jika Anda sering marah tanpa sebab, kondisi tersebut dapat menjadi pertanda dari gangguan mental hingga masalah kesehatan tertentu.
Sementara Hallodoc menyebut, tingkat emosi tiap orang memang berbeda-beda. Ada orang yang bisa mengendalikan emosinya dengan baik, tetapi ada juga orang yang gampang marah atau tersulut emosinya.
Marah sebenarnya adalah emosi yang normal, sama halnya seperti menangis atau tertawa. Namun, bila kamu mudah sekali marah, bahkan tanpa sebab, kondisi ini tidak hanya dapat berdampak buruk bagi orang-orang di sekitar kamu, tetapi marah tanpa sebab juga bisa menjadi pertanda dari kondisi kesehatan tertentu. Simak lebih lanjut di bawah ini.
Seseorang marah biasanya disebabkan oleh berbagai hal, misalnya karena tersinggung, merasa tidak adil, kecewa, dan sebagainya. Namun, beberapa kondisi kesehatan tertentu kadang-kadang bisa memicu seseorang untuk marah walaupun tidak ada penyebabnya.
Penyebab orang marah tanpa sebab dapat berbeda pada satu sama lain. Kondisi ini dapat menjadi tanda masalah kesehatan mental hingga penyakit tertentu yang dialami seseorang. Berikut beberapa alasan mengapa seseorang sering marah tanpa sebab:
- Kurang tidur
Psikolog Julie de Azevedo Hanks, Ph.D, LCSW menjelaskan, kurang tidur dan kelelahan tanpa disadari dapat menyebabkan emosi meledak.
Kurang tidur membuat otak ikut kelelahan sehingga kerjanya menurun. Akibatnya, Anda sulit berkonsentrasi, sering bingung, sulit berpikir jernih, serta susah mencerna informasi baru.
Tubuh yang kelelahan ditambah dengan loyonya kerja otak membuat produktivitas menurun tajam. Lama kelamaan, situasi tersebut dapat membuat Anda menjadi stres.
- Depresi
Depresi bisa menjadi penyebab orang sering marah tanpa sebab. Terkadang, pengidapnya bahkan dapat merespons suatu hal dengan ucapan atau perilaku kasar. Depresi juga mungkin membuat seseorang melakukan hal yang berisiko, contohnya menyetir ugal-ugalan dengan kecepatan tinggi.
Kondisi ini tidak boleh disepelekan dan memerlukan penanganan serius. Ketika dibiarkan, depresi dapat berkembang menjadi masalah kesehatan mental yang lebih parah.
Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI tahun 2018, penyakit depresi menempati peringkat kelima sebagai penyebab kematian terkait masalah kesehatan. Depresi sendiri merupakan gangguan suasana hati yang membuat seseorang terus merasa sedih. Depresi disebut sebagai penyebab kematian karena pengidapnya cenderung melukai diri sendiri bahkan percobaan bunuh diri.
- Gangguan Kecemasan
Rasa cemas dan gangguan kecemasan juga bisa membuat emosi seseorang gampang meledak. Ini disebabkan karena rasa cemas yang berlebihan bisa membuat seseorang kesulitan mengatur emosi.
Orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan cenderung berpandangan negatif terhadap suatu hal. Padahal, apa yang dibayangkan sebenarnya belum terjadi atau bahkan berpotensi baik.
Akibatnya, ketika muncul situasi yang tidak mengenakkan, mereka meluapkan emosi dengan amarah. Sama seperti depresi, gangguan kecemasan juga perlu penanganan serius.
- Merasa Diabaikan
Menurut psikolog Rebecca Wong, LCSW, rasa diabaikan atau tidak dipedulikan oleh orang sekitar bisa membuat Anda jadi mudah marah. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang berharap dan mencari kepuasan dari berhubungan sosial. Ketika kebutuhannya tidak terpenuhi, ini bisa menimbulkan emosi negatif.
- Hipertiroidisme
Sering marah tanpa sebab dapat muncul sebagai gejala dari penyakit tertentu, contohnya hipertiroidisme.
Hormon tiroid mengendalikan semua hal yang berkaitan dengan metabolisme tubuh. Jika produksinya berlebihan, hipertiroidisme bisa menyebabkan jantung berdebar, tangan gemetar, kegelisahan, dan kesulitan untuk berkonsentrasi.
Seorang ahli dari University Hospitals Birmingham, Dr. Neil Gittoes, menjelaskan, kondisi tersebut membuat pengidapnya sering berteriak saat berbicara, seperti sedang marah,
- Efek Pengobatan Kolesterol
Pengobatan kolesterol tinggi dapat membuat Anda marah tanpa sebab. Sebagai contoh, salah satu efek samping statin, obat untuk mengelola gejala kolesterol tinggi, ialah menurunkan tingkat serotonin dalam tubuh.
Serotonin merupakan hormon yang dilepaskan otak untuk menciptakan rasa bahagia, tenang, dan puas. Serotonin yang rendah bisa membuat seseorang rentan emosi hingga memicu depresi.
- Intermittent Explosive Disorder
Orang dengan kondisi ini sering kali mengalami ledakan amarah yang tidak terduga. Bahkan, kemarahan yang muncul tak jarang disertai dengan kekerasan.
Setelah selesai meluapkan amarah, perasaan Anda umumnya akan menjadi lebih lega. Gangguan mental ini biasanya dialami oleh orang-orang yang memiliki trauma psikologis.
- Skizofrenia
Skizofrenia merupakan gangguan mental yang memengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku pengidapnya. Gejala umum dari penyakit ini yaitu halusinasi dan delusi.
Dalam beberapa kasus, gangguan mental ini bisa memicu rasa marah tanpa sebab. Kondisi ini terjadi karena skizofrenia membuat emosi Anda menjadi tidak teratur dan sulit dikendalikan.
- Gangguan Bipolar
Sering marah tanpa sebab dapat menjadi tanda dari gangguan bipolar. Masalah kesehatan mental ini dapat mengubah suasana hati dengan sangat ekstrem.
Gangguan bipolar bisa membuat Anda yang sebelumnya senang, tiba-tiba menjadi sangat sedih dan marah. Gejala ini umumnya muncul ketika pengidapnya memasuki fase depresi.
- Gangguan Kepribadian Ambang (Borderline Personality Disorder)
Borderline personality disorder membuat pengidapnya kesulitan untuk mengendalikan emosi. Hal ini disebabkan karena perubahan suasana hati mereka yang terjadi secara mendadak.
Umumnya, orang dengan BPD sering marah karena merasa diabaikan. Gangguan mental ini dapat ditangani dengan psikoterapi, obat-obatan, atau kombinasi keduanya.
- Diabetes
Seorang pengidap diabetes yang kekurangan gula darah juga bisa marah-marah tanpa sebab. Hal itu terjadi karena ketidakseimbangan kadar gula pada tubuh juga dapat memengaruhi keseimbangan serotonin dalam otak. Akibatnya, pengidap akan menjadi lebih agresif, mudah marah, kebingungan, bahkan terserang panik.
- Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)
Marah-marah tanpa sebab juga bisa menjadi gejala dari fluktuasi hormon yang dapat terjadi pada kasus premenstrual dysphoric disorder atau PMDD. PMDD merupakan bentuk yang lebih parah dari PMS (premenstrual syndrome) yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang intens pada pengidapnya. Namun, kebiasaan sehat, seperti berolahraga dan makan-makanan bergizi seimbang dapat mengendalikan PMDD. Kadang-kadang, pemberian obat psikiatris dan terapi hormon juga diperlukan. Bila sering marah-marah menjelang periode menstruasi, jangan menganggap bahwa hal itu hanyalah gejala PMS biasa. Segera bicarakanlah pada dokter bila hal itu berdampak signifikan pada hidup Anda.
Cara Mengatasi
Cara mengatasi amarah yang muncul tanpa sebab harus disesuaikan dengan penyebabnya. Contohnya, jika penyebabnya adalah depresi, Anda memerlukan bantuan psikolog atau psikiater.
Selain itu, ada beberapa tindakan sederhana yang bisa Anda terapkan agar tidak mudah marah. Berikut beberapa di antaranya.
- Ekspresikan emosi tanpa menyalahkan orang lain, seperti dengan menulis, menyanyi, atau berteriak di ruang terbuka.
- Menarik napas dalam saat ingin marah.
- Menghindari pikiran negatif yang bisa memicu kemarahan.
- Rutin berolahraga untuk meredakan stres.
- Berpikir sebelum berbicara atau bertindak.
- Terapkan teknik relaksasi, misalnya meditasi atau yoga.
Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengendalikan amarah, coba ikuti konseling kesehatan mental ke psikolog atau psikiater terdekat dari tempat tinggal Anda. Dengan begitu, pengobatan bisa dilakukan sesuai penyebabnya. (Hilal)