linimassa.id – Durasi tidur berpengaruh pada kesehatan seseorang. Banyak penyakit datang karena kurang tidur atau malah kebanyakan tidur. Jadi, berapa lama waktu yang dibutuhkan manusia untuk tidur?
Laman kemkes.go.id menyebut, tidur seringkali dianggap sebagai kegiatan yang tidak produktif dan membuang-buang waktu. Padahal, jika dalam porsi yang cukup, tidur dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Dengan menjalankan pola tidur yang baik, fungsi tubuh seseorang akan berjalan dengan baik, sehingga dapat mudah terhindar dari beberapa penyakit seperti Stres, diabetes, hingga penyakit jantung. Melihat kondisi tersebut, maka penting bagi kita untuk dapat mengetahui berapa waktu yang cukup untuk seseorang bisa mendapatkan pola tidur yang sehat.
Berikut ini adalah beberapa waktu tidur yang sesuai dengan umur, agar bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik, di antaranya adalah:
– Usia 0-1 bulan: bayi yang usianya baru 2 bulan membutuhkan waktu tidur 14-18 jam sehari.
– Usia 1-18 bulan: bayi membutuhkan durasi tidur 12-14 jam sehari termasuk tidur siang.
– Usia 3-6 tahun: kebutuhan tidur yang sehat di usia anak menjelang masuk sekolah ini, mereka membutuhkan durasi untuk istirahat tidur 11-13 jam, termasuk tidur siang.
– Usia 6-12 tahun: Anak usia sekolah ini memerlukan waktu tidur 10 jam.
– Usia 12-18 tahun: menjelang remaja sampai remaja kebutuhan tidur yang sehat adalah 8-9 jam.
– Usia 18-40 tahun: orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7-8 jam setiap hari.
Sementara laman Halodoc menyebut, tidur sangat penting bagi kesehatan. Namun, kadang kala karena kesibukan, waktu tidur jadi terbengkalai.
Saat tidur, tubuh menjadi rileks, sehingga memberikan waktu istirahat dan membangun kembali otot-otot yang sudah lelah sepanjang hari. Begitu pun otak, saat tidur, semua limbah yang diproduksi otak dikeluarkan.
Itulah sebabnya, tidur menjadi penting bagi kesehatan tubuh, fungsi metabolik, kekebalan tubuh, dan otak. Tidur juga baik untuk mengatur emosi, lho. Saat kurang tidur, emosi negatif bisa meningkat hingga 60 persen.
Waktu tidur yang cukup berkaitan pula dengan perubahan kadar hormon yang disebut dengan leptin dan ghrelin. Leptin adalah hormon yang berasal dari sel lemak yang bersifat mengurangi nafsu makan. Sedangkan ghrelin adalah peptida yang berasal dari lambung yang justru meningkatkan nafsu makan.
Jika kurang tidur saat malam hari, leptin akan menurun sekitar 15,5 persen dan ghrelin meningkat sebanyak 14,9 persen. Bila kadar leptin berkurang bisa menyebabkan meningkatnya nafsu makan dan memicu obesitas.
Mengingat pentingnya tidur yang cukup, sebaiknya memberikan prioritas bagi tidur setiap malam.
Selain waktu tidur yang cukup, juga perlu memiliki tidur yang berkualitas. Jika mengalami gangguan tidur, jangan terburu-buru untuk mengonsumsi obat tidur ya. Sebaiknya tanyakan dahulu pada dokter. (Hilal)