linimassa.id – NPD dalam psikologi merupakan singkatan dari narcissistic personality disorder. Ini merupakan istilah bahasa Inggris yang memiliki arti sebagai gangguan kepribadian narsistik.
Istilah ini merujuk pada kondisi mental seseorang yang mempunyai perasaan yang berpusat pada kepentingan dirinya sendiri. Laman Cambridge Dictionary menyebut, arti dari narcissistic adalah having too much interest and admiration for yourself.
Seseorang yang memiliki gangguan kepribadian narsistik memungkinkan untuk memiliki minat serta kekaguman berlebihan kepada diri sendiri.
Setiap orang tidak bisa secara langsung mendiagnosis dirinya adalah NPD. Diagnosis mengenai kesehatan mental harus melalui pemeriksaan oleh ahlinya, baik psikolog maupun psikiater.
Beberapa waktu lalu, Inara Rusli berkali-kali menggunakan tanda pagar (tagar) NPD di dalam unggahan Instagram Strories saat membahas perselingkuhan yang dilakukan Virgoun.
Tagar #NPDawareness, #NPDabuser, dan #NPDsurvivor kerap disematkan Inara Rusli ketika membalas komentar atau dukungan yang diterimanya dari warganet.
Dampak gangguan kepribadian narsistik seperti Inara ini menyebabkan rasa empati di diri pengidapnya menjadi berkurang. Meski punya rasa percaya diri berlebih, orang yang mengidap NPD lemah terhadap kritik sekecil apapun.
Dampak gangguan kepribadian narsistik memiliki beberapa gejala, yang kerap kali dapat membuat orang tersebut kesulitan menjalin relasi yang baik dengan orang lain. Yakni:
– Terus-menerus membutuhkan perhatian dan pujian yang berlebih.
– Bermasalah dalam membangun relasi yang baik dengan orang lain.
– Kurang memiliki empati, dan
– Tidak dapat menerima kritik.
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik juga tidak begitu mudah dalam mengatur emosinya, tidak dapat mengelola perasaan frustasinya dengan baik.
Penyebab gangguan NPD seperti dilansir situs Yankes Kemenkes RI, disebutkan belum diketahui secara pasti. Namun, narsistik diduga terkait dengan sejumlah faktor, di antaranya:
Faktor genetik : Riwayat narsistik dalam keluarga.
Faktor lingkungan : Pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan, menuntut, atau tidak memedulikan anak.
Pengalaman masa kecil seperti penyiksaan atau trauma.
Faktor neurobiologi : Hubungan antara otak dengan pola pikir dan perilaku.
Sementara gejala narsistik dapat berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala tersebut dapat berupa :
– Mementingkan diri sendiri (egois).
– Merasa berhak dan perlu dikagumi secara berlebihan dan terus-menerus.
– Merasa lebih baik dari orang lain (superior) meski tidak memiliki pencapaian apa pun.
– Merasa istimewa dan hanya ingin bergaul dengan orang yang dianggap setara dengannya.
– Membanggakan pencapaian atau bakat diri sendiri secara berlebihan.
– Sering mengkhayal tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna.
– Menguasai percakapan dan meremehkan atau memandang rendah orang lain yang dianggap tidak setara dengannya.
– Mengharapkan perilaku khusus dan kepatuhan dari orang lain.
– Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan yang diinginkannya.
– Tidak memedulikan perasaan atau kebutuhan orang lain.
– Merasa iri pada orang lain atau menganggap orang lain iri padanya.
– Memiliki sikap arogan atau angkuh.
– Menginginkan yang terbaik dalam semua hal, misalnya mobil atau pekerjaan terbaik.
Nah itu dia seputar NPD. Setelah membaca ini semoga semakin waspada dan menghindari narsistik ini. (Hilal)