LINIMASSA.ID. TANGSEL – Kepala SDN Ciater 2 Tangsel Titin Suhartini akhirnya mengembalikan sisa dana komite. Total ada Rp9 juta lebih yang dikembalikan ke koordinator kelas.
Pengembalian dana komite itu dilakukan setelah keluhan wali murid di media sosial viral beberapa waktu lalu. Pasalnya, penggunaan dana komite itu dikeluhkan karena dianggap tak sesuai peruntukkannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, pihaknya mengintruksikan pengembalian dana komite itu kepada wali murid.
“Hari ini kami ke SDN Ciater 2 Tangsel. Sesuai dengan arahan kami, hari ini uang dana komite dikembalikan ke orang tua siswa. Semua uang siswa dana komite dikembalikan. Dihadiri komite dan koordinator kelas dan tidak ada lagi pungutan atau sumbangan,” kata Deden ditemui di SDN Ciater 2 Tangsel, Senin, 10 Maret 2025.
Deden menegaskan, semua kebutuhan sekolah akan ditanggung oleh Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Deden juga melarang untuk pihak sekolah baik SD Negeri dan SMP Negeri di Kota Tangsel agar tak melakukan pungutan yang membebankan orang tua siswa.
“Semua kebutuhan sekolah ditanggung oleh dinas dan tidak ada lagi dibebankan kepada orang tua. Meskipun sumbangan itu ada ketentuannya diperbolehkan harus ada perencanaan dan dipertanggungjawabkan. Tetapi selama dinas masih bisa memenuhi, tidak usah lagi dibebankan ke orang tua,” tegas Deden.

Untuk siswa dari orang tua yang keluhkan soal dana komite, THR dan study tour, Deden akan menjamin bahwa para siswa dapat belajar dengan aman, nyaman tanpa perundungan.
“Saya jamin nggak ada masalah, saya jamin tidak ada tindakan sanksi apapun kepada anak dan orang tua yang keluhkan dana komite. Saya minta kepala sekolah supaya bertanggungjawab, supaya tidak ada hal yang dikhawatirkan anak dari orang tua yang kemarin sempat keberatan,” tegas Deden lagi.
Dia juga menekankan, aktivitas ekstrakulikuler bisa tetap dilaksanakan normal seperti biasa meski tak ada lagi pungutan dana komite yang sebelumnya digunakan pihak sekolah untuk kebutuhan ekskul.
“Ekskul masih bisa jalan, bisa dibiayai dana bos,” tekan Deden.