linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Buntut Peternak Sapi Perah di Jateng Buang 50 Ton Susu Segar, Kementan Minta Industri Serap Susu Peternak Lokal
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > News > Buntut Peternak Sapi Perah di Jateng Buang 50 Ton Susu Segar, Kementan Minta Industri Serap Susu Peternak Lokal
News

Buntut Peternak Sapi Perah di Jateng Buang 50 Ton Susu Segar, Kementan Minta Industri Serap Susu Peternak Lokal

Bahri 12 November 2024
Share
waktu baca 3 menit
Peternak Sapi Perah di Jateng
Sejumlah peternak sapi perah di Jateng melakukan aksi mandi dengan susu segar di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu, 9 November 2024. Foto: Antara
SHARE

Jakarta, LINIMASSA.ID – Buntut peternak sapi perah di Jateng melakukan aksi mandi dengan 50 susu segar, kini Kementerian Pertanian bakal ubah regulasi.

Aksi mandi susu segar di jalanan dilakukan bukan tanpa asalan, mereka melakukan itu sebagai bentuk protes atas pembatasan kuota susu yang masuk ke pabrik atau industri pengolahan susu (IPS). 

Aksi demonstrasi peternak sapi perah di Jateng itu dilakukan tepat di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu, 9 November 2024. 

Tak tanggung-tanggung, para peternak melakukan aksi buang susu segar itu sebanyak 50.000 liter atau 50 ton susu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong, Boyolali. 

Koordinator aksi, Sriyono Bonggol mengatakan bahwa, ia dan kawan-kawan yang lain mewakili peternak yang jumlahnya puluhan ribu di wilayah Boyolali yang saat ini sedang menjerit karena kondisi perindustrian susu di Indonesia yang membatasi jumlah kuota masuk produk lokal kita. 

Pembatasan kuota susu, masih dikatan Sriyono membuat susu para peternak di wilayah Boyolali tidak terserap pabrik sehingga banyak susu terbuang. 

Hal yang sama juga terjadi di Pasuruan, Jawa Timur. Para peternak sapi protes karena menumpuknya ribuan liter susu  di usaha dagang (UD) atau koperasi.  Para peternak sapi perah di sana juga membuang 500.000 liter susu akibat kalah bersaing dengan susu impor. 

Setelah Peternak Sapi Perah di Jateng Demo, Kementan akan Ubah Regulasi 

Di tempat yang lain, menanggapi aksi demonstrasi para peternak sapi perah tersebut, pada Senin, 11 November 2024, Kementerian Pertanian (Kementan) langsung melakukan audiensi dengan peternak sapi perah, pengepul, dan industri pengolahan susu di kantor Kementan, Jakarta Selatan. Selain mereka, Kementan juga mengundang Dinas Peternakan daerah dalam audiensi tersebut. 

Dalam audiensi tersebut disepakati beberapa poin. Diantaranya Kementan akan mengubah regulasi agar mewajibkan industri pengolahan susu menyerap susu dari peternak lokal. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, seluruh industri wajib menyerap susu peternak. 

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Kami sudah sepakati, tandatangani, dan kirim surat ke dinas peternakan provinsi dan kabupaten/kota untuk ditindaklanjuti,” kata Andi. 

Selain hal tadi, Andi juga mewajibkan industri pengolahan susu nasional harus bisa menyerap semua susu peternak, kecuali susu memang mengalami kerusakan. 

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi juga turut hadir. 

Prasetyo mengaku siap mendukung Kementan untuk mencapai swasembada. Jika ada peraturan yang menghambat, akan dirapikan. Dukungan ini ia tegaskan untuk program swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto. 

Andi juga menjelaskan, untuk sementara waktu ini, Kementan melarang lima industri atau perusahaan susu dalam negeri untuk impor susu. Namun Andi tidak merinci kelima industri tersebut. 

Ditegaskan Andi, hal ini ia lakukan untuk memastikan para industri susu memenuhi kewajiban menyerap produksi peternak lokal. 

“Kami tahan izinnya sampai semua kondusif di seluruh Indonesia. Kalau dari lima itu ada yang masih mencoba (impor), saya cabut izinnya, dan tidak boleh impor lagi,” tutup Andi. 

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
16 Agustus 2025
Ad imageAd image

Terkini

Megawati Hangestri
Megawati Hangestri Resmi Gabung Klub Turki Manisa BBSK
News
Film Kang Mak x Nenek Gayung
Film Kang Solah X Nenek Gayung, Tayang 25 September 2025
Gaya Hidup
Sawah di Banten
15 Hektare Sawah di Banten Kekeringan
News
Ansor Tangsel
Ansor Tangsel Lapor Ke Kejari Soal Dugaan Kerugian Negara PMD Pemkot Tangsel ke BJB
News
Atlet panahan berkuda Indonesia
Atlet Panahan Berkuda Indonesia Raih Prestasi di Mongolia
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?