SERANG, LINIMASSA.ID – Sindikat perdagangan orang atau Human Traficking masih marak di Provinsi Banten. Hal itu diungkapkan Ketua Kawan Pekerja Migran Indoanesia (PMI) Banten Lailatul Qodriah pada acara Sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Aula Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Selasa, 15 Oktober 2024.
Diketahui, event yang membahan soal pekerja migran dan human trafficking ini merupakan kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Hüküm Ekonomi Syariah (HES), Kawan PMI, dan Balai Pelayanan Perlindungan Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Banten.
Lailatul Qodriah menegaskan, bahwa sosialisasi menjadi urgen karena masih banyak sindikat perdangan orang atau human trafficking di wilayah Banten.
“Human Traficking ini masih marak di Banten, persoalan ini perlu ditangani secara serius dan menjadi tanggung jawab bersama,” kata Lailatul Qodriah.
Ia menjelaskan, ada banyak cara untuk bisa memberantas human traficking, seperti membuat tagar #Sikat Sindikat di setiap postingan media sosial.
Selain itu, Kawan PMI juga berkolaborasi dengan kampus untuk aktif berpartisipasi langsung mengawasi dan mendampingi para pekerja migran Banten ağar terhindar dari sindikat penempatan P to P (private to private) yang berakibat human trafficking.
“Selain itu, dapat berakibat tindak kekerasan pada pekerja Migran sebab tidak dibekali skill yang kompeten sesuai bidang pekerjaan di luar negeri,” tuturnya.
Bahkan, menurut Berliandy Haryono, S.H., mewakili BP3MI Banten sekaligus narasumber utama, menjelaskan sebab lewat perorangan atau agensi illegal penempatan migran Indonesia terjadi kenaikan 700 persen kasus human trafficking.
Ipda Febi Mukti Ali, S.H, mewaliki Polisi Resort Serang Kota yang juga narasumber, mengingatkan kepada peserta supaya lebih memiliki awareness pada baik diri sendiri maupun orang lain, saudara atau tetangga, akan adanya sindikit pekerja migran dengan berbagai modus, janji-janji palsu, atau rayuan akan jabatan pekerja atau tempat pekerjaan sehingga terjebak pada pekerjaan illegal.
Cara Agar Mahasiswa Terhindar dari Human Traficking

Di akhir sosialisasi, narasumber dari akademisi Fakultas Dakwah UIN Banten, Dr. Masykur, M.Hum, memaparkan untuk terhindar dari sindikat migran dan human trafficking, generasi Z dan Alfa benar-benar memahami kondisi pasar kerja global dan lokal serta peluang pekerjaan yang berbasis inovasi dan teknologi.
“Mahasiswa tidak boleh mudah diajak oleh sindikat migran dengan memiliki kemampuan bahasa asing dan komunikasi efektif, serta keterampilan sesuai bidang pekerjaan yang pilih,” imbaunya.
Ia mengungkapkan, banyak peluang pekrjaan di era global dan digital saat ini, ada bisnis desa pariwisata, bisnis online di marketplace, freelance digital creator di perusahaan luar negeri tapi dikerjakan di rumah atau cafe (remote worker), pungkasnya.
“Untuk itu, mahasiswa mampu diharapkan sebagai agensi migran Indonesia yang smart dan aware pada sindikat dan memberi solusi pada migran ağar terhindar dari sindikat,” pungkasnya.