Linimassa.id – Setiap 21 September diperingati sebagai Hari Perdamaian Internasional 2024. Simak beberapa fakta berikut ini:
Asal Muasal Hari Perdamaian Internasional
Majelis Umum PBB telah mendeklarasikan 21 September sebagai hari khusus memperingati dan memperkuat cita-cita dunia perdamaian baik di dalam maupun di antara semua bangsa-bangsa.
Deklarasi ini sebagai hari khusus memperkuat cita-cita perdamaian dengan cara mengamati 24 jam tanpa kekerasan dan gencatan senjata.
Untuk melanjutkan misi Hari Perdamaian Internasional ini, PBB memperbanyak teksnya dengan resolusi asli pada 2001, kemudian menetapkan tanggal 21 September sebagai hari peringatannya.
Hari Perdamaian Internasional bertujuan untuk mengingatkan semua orang berkomitmen pada perdamaian di atas semua perbedaan dan untuk berkontribusi dalam membangun budaya perdamaian.
Mantan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova menyatakan, Hari Perdamaian Internasional untuk merayakan kekuatan solidaritas global demi membangun dunia yang damai dan berkelanjutan.
“Hambatan perdamaian itu rumit dan curam, tidak ada negara yang bisa menyelesaikannya sendirian. Untuk itu diperlukan bentuk baru solidaritas dan aksi bersama, dimulai sedini mungkin,” kata Irina saat sidang Majelis Umum PBB pada 2016 tentang cara mempertahankan perdamaian dikutip dari laman .
Tema Hari Perdamaian Internasional 2024
Laman PBB mengumumkan peringatan Hari Perdamaian Dunia tahun 2024 bertemakan Membangun Budaya Damai atau Cultivating a Culture of Peace. Tahun ini menandai peringatan 25 tahun adopsi Deklarasi dan Program Aksi tentang Budaya Damai oleh Majelis Umum PBB.
Pada deklarasi tersebut, badan paling inklusif PBB mengakui, perdamaian bukan hanya tidak adanya konflik. Namun juga membutuhkan proses partisipatif positif dan dinamis, mendorong dialog dan penyelesaian konflik dengan semangat saling pengertian dan kerja sama.
Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan konflik, tidak ada waktu yang lebih baik untuk mengingat momen Majelis Umum PBB berkumpul pada 1999 menjabarkan nilai-nilai budaya perdamaian.
Nilai-nilai Budaya Perdamaian
Nilai-nilai budaya perdamaian dunia meliputi penghormatan terhadap kehidupan, HAM dan kebebasan fundamental, promosi anti kekerasan melalui Pendidikan, dialog, dan kerja sama.
Selain itu, ada pula komitmen yang dirumuskan yaitu komitmen terhadap penyelesaian konflik secara kepatuhan terhadap kebebasan, keadilan, demokrasi, toleransi, solidaritas, kerja sama, pluralisme, keberagaman budaya, dan dialog serta pemahaman di semua tingkatan masyarakat dan antar bangsa.
Dalam resolusi lanjutan, Majelis Umum PBB lebih lanjut mengakui pentingnya memilih negosiasi dari pada konfrontasi, serta bekerja sama bukan melawan satu sama lain.
Tujuan Hari Perdamaian Dunia
Tujuan hari peringatan ini adalah untuk mempromosikan perdamaian dan non-kekerasan di seluruh dunia.
Pada momen ini kita dapat ikut merayakannya dengan berbagi ucapan di media sosial.
Pada 2023 lalu menandai titik tengah dalam penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Peringatan Hari Perdamaian Internasional tahun 2023 bertepatan dengan SDG Summit (18 – 19 September) untuk menandai tonggak pencapaian titik tengah.
SDG bertujuan untuk membawa kita lebih dekat pada masyarakat yang lebih damai, adil, dan inklusif, bebas dari rasa takut dan kekerasan. Namun, tanpa dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak, termasuk 1,2 miliar anak muda yang masih hidup, tujuan-tujuan tersebut tidak akan tercapai.
Makna Perdamaian
Perdamaian adalah segala hal yang membahas mengenai pencapaian kesejahteraan hidup manusia melalui keadilan dan kondisi damai. Pemaknaan perdamaian ditentukan oleh sudut pandang manusia mengenai dunia. Perdamaian dapat dicapai oleh politikus untuk tujuan pencegahan konflik.
Damai membawa konotasi yang positif; hampir tidak ada orang yang menentang perdamaian; Perdamaian dunia merupakan tujuan utama dari kemanusiaan. Beberapa kelompok, berpandangan berbeda tentang apakah damai itu, bagaimana mencapai kedamaian, dan apakah perdamaian benar-benar mungkin terjadi.
Burung merpati dan daun zaitun sering digunakan sebagai lambang perdamaian.
Damai memiliki banyak arti: arti kedamaian berubah sesuai dengan hubungannya dengan kalimat. Perdamaian dapat menunjuk ke persetujuan mengakhiri sebuah perang, atau ketiadaan perang, atau ke sebuah periode di mana sebuah angkatan bersenjata tidak memerangi musuh. Damai dapat juga berarti sebuah keadaan tenang, seperti yang umum di tempat-tempat yang terpencil, mengizinkan untuk tidur atau meditasi.
Damai dapat juga menggambarkan keadaan emosi dalam diri dan akhirnya damai juga dapat berarti kombinasi dari definisi-definisi di atas. Dalam arti luas, perdamaian adalah terciptanya keadilan dalam segala aspek kehidupan manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan manusia. Aspek ini meliputi aspek ekonomi, sosial, politik, lingkungan dan spiritual. Makna perdamaian didasarkan kepada pandangan manusia tentang dunia.
Konsepsi damai setiap orang berbeda sesuai dengan budaya dan lingkungan. Orang dengan budaya berbeda kadang-kadang tidak setuju dengan arti dari kata tersebut, dan juga orang dalam suatu budaya tertentu. (Hilal)