linimassa.id – Buruh Indonesia melakukan unjuk rasa di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan Istana pada hari Kamis (21/12/2023).
“Tanggal 21 Desember 2023 Partai Buruh dan serikat buruh lainnya kembali melakukan aksi besar, ke Gedung MK, Istana Negara dan Kedubes AS. Dengan 3 tuntutan utama, yakni meminta revisi SK Gubernur terkait kenaikan upah, tolak Omnibus Law Cipta Kerja dan menyerukan untuk gencatan senjata permanen antara Israel dan Palestina, Stop War,” ujar Iqbal
Presiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyampaikan bahwa para buruh turun ke jalan untuk menuntut revisi Upah Minimum Provinsi/Upah Minimum Kabupaten Kota (UMP/UMK) dan menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
Iqbal mengungkapkan bahwa aksi unjuk rasa digelar pada tanggal 21 Desember 2023 karena bersamaan dengan sidang perdana uji materi Cipta Kerja yang didaftarkan Partai Buruh ke MK pada awal Desember.
Tiga tuntutan utama buruh mencakup revisi Surat Keputusan (SK) Gubernur terkait kenaikan upah, penolakan Omnibus Law Cipta Kerja, dan seruan untuk gencatan senjata permanen antara Israel dan Palestina.
KSPI dan Partai Buruh menggugat sembilan poin dalam klaster ketenagakerjaan Omnibus Law. Gugatan mencakup UMP yang kembali berkonsep upah murah, outsourcing seumur hidup, kontrak kerja berulang-ulang, pesangon murah, kemudahan PHK, pengaturan jam kerja, pengaturan cuti, TKA unskill worker, dan penghapusan beberapa sanksi pidana yang tercantum dalam UU No.13/2003.
Iqbal optimis bahwa Partai Buruh dan KSPI akan memenangkan uji materiil ini dengan alasan bahwa lima hakim MK diyakini akan mendukung tuntutan tersebut. Ia menekankan bahwa isi Omnibus Law Cipta Kerja bertentangan dengan UUD 1945 tentang kehidupan yang layak, terutama terkait upah murah dan outsourcing seumur hidup.
Iqbal mengancam bahwa lima juta buruh di seratusan ribu pabrik berencana melakukan mogok nasional lanjutan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Pernyataan ini menunjukkan tekad buruh untuk memperjuangkan hak-hak mereka melalui aksi massa yang lebih besar. (AR)


