SERANG, LINIMASSA.ID – Ada dua Kecamatan di Kabupaten Serang menjadi daerah yang paling banyak terjadi kasus kekerasan seksual terhadap anak pada tahun 2024.
Dua kecamatan tersebut yakni Kecamatan Carenang dan Kecamatan Binuang, hal tersebut berdasarkan catatan laporan kepolisian di Polres Serang.
“Yang banyak laporan itu dari Carenang dan Binuang, Kabupaten Serang,” ujar Kasatreskrim Polres Serang AKP Andi Kurniady, Senin 23 Desember 2024.
Andi mengatakan pada tahun ini, pihaknya menerima total 52 laporan. Dari 52 kasus tersebut, puluhan pelaku telah dipenjarakan.
“Dalam setiap laporan kasus di Kabupaten Serang, terlapor dalam satu laporan ada yang berjumlah lebih dari dua orang. Begitu juga dengan korbannya, ada yang lebih satu korban dalam satu laporan,” katanya.
Andi mengungkapkan, dari 52 laporan tersebut, kasus kekerasan seksual yang didominasi persetubuhan. Sisanya, kasus pencabulan. “Yang banyak kasus kekerasan persetubuhan,” ujar pria asal Makassar ini.
Terkait dengan modus para pelaku, kebanyakan dengan ancaman. Selain itu ada juga yang bujuk rayu. “Modusnya ada yang dijanjikan akan dinikahi dan diancam dengan kekerasan,” kata mantan Kasatreskrim Polres Lebak ini.
Dari kasus yang ditangani, latarbelakang pelaku kebanyakan dikenal oleh korbannya. Bahkan, yang membuat ironis pelaku yang menjadi kejahatan kekerasan seksual terhadap anak ini merupakan tenaga pengajar atau tokoh agama. “Hampir semua dikenal oleh korban (para pelaku-red),” katanya.
Andi menerangkan, dari 52 laporan yang diterima tersebut, 45 diantaranya sudah diselesaikan penyidikan dan dilimpahkan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sisanya akan menjadi tunggakan untuk diselesaikan pada tahun depan. “Yang sudah beres ada 45 perkara,” tuturnya.
Mahasiswa Asal Kabupaten Serang Minta Kasus Kekerasan Pada Perempuan Turun

Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Waringinkurung (Himawar) menginginkan agar kasus kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Serang menurun.
Hal itu disampaikan pada saat mereka melaksanakan kegiatan mimbar bebas Dalam kegiatan peringatan hari ibu nasional di gerbang Taman Krakatatau pada Minggu 22 Desember 2024.
Ketua Umum Himawar, Nurhadi menuturkan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Serang masih sangat tinggi dan didominasi oleh kasus kekerasan seksual.
“Jika saya baca di berita ada 80 an kasus peleceharan terhadap perempuan dan anak. Saya menilai ini sangat miris sekali dan harus ada pencegahan yang lebih masih supaya tahun depan angka tersebut menurun,” katanya.
Ia menilai, tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dilatarbelakangi lantaran masih banyak masyarakat yang memandang remeh terhadap perempuan. Hal itu membuat mereka tak segan melakukan tindakan-tindakan yang kasar kepada perempuan.
“Melihat situasi yang sekarang, masih banyak dari kita yang sering berkata kasar kepada perempuan bahkan kepada ibunya sendiri,” ujarnya.
Untuk itu ia mendorong agar seluruh pihak, baik masyarakat ataupun aparat penegak hukum lebih aware dan peka tehadap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar, sehingga kasus kekerasan terhadap perempuan tidak marak terjadi.
“Hal itu harus kita cegah bersama baik dari pemerintah maupun jajaran kepolisian yang harus intens terjun di masyarakat,” ungkapnya.
Ia pun mendorong kepada para perempuan supaya bisa memiliki wawasan yang tinggi sehingga menjadi wanita yang tangguh dan cerdas sehingga tidak menjadi korban kekerasan.
“Makannya saya dorong kepada kader-kader saya yang tergabung di Himawar dan semua pada umumnya harus aktif dan memiliki wawasan yang luas. Hal itu harus dilakukan karena perempuan-perempuan harus menjadi promotor tangguh yang memberikan kontribusi untuk negeri,” pungkasnya.