Linimassa.id – Sampai saat ini mukena menjadi salah satu perlengkapan salat yang dimiliki hampir seluruh perempuan muslim di Indonesia. Mukena ternyata hanya digunakan di Indonesia dan beberapa negara rumpun Melayu lainnya.
Perempuan muslim di negara lain memakai pakaian sehari-hari yang menutup aurat untuk menjalankan ibadah salat.
Mukena merupakan budaya Indonesia yang pertama kali dikenalkan oleh Wali Songo. Wali Songo merupakan 9 tokoh Islam yang memiliki peranan besar dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara. Mukena menjadi bentuk inovasi yang dibuat para Wali Songo untuk mengakomodir kebutuhan ibadah perempuan muslim dan budaya yang ada di Indonesia.
Meski merupakan produk budaya Indonesia, secara syariat penggunaan mukena sebagai pakaian perempuan muslim saat salat tidak menyalahi aturan.
Dilansir dari Jurnal Studi Kultural Volume 1 yang diterbitkan 2 Juli 2016, mukena pertama kali dikenalkan oleh wali songo pada abad ke-14. Pengenalan mukena menjadi salah satu upaya Wali Songo menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.
Dalam kehidupan sehari-hari, perempuan Jawa saat itu menggunakan kain kemben. Mukena berfungsi sebagai penutup aurat yang harus tertutup saat menjalankan salat.
Menutup aurat memang menjadi salah satu syarat sah salat. Wali Songo memperkenalkan mukena sebagai bentuk ‘jalan tengah’ yang mengakomodir Syariat Islam dan budaya yang ada di Jawa. Jalan tengan ini ditempuh karena Wali Songo untuk menghindari benturan antara syariat Islam dengan budaya yang ada di Jawa.
Benturan budaya dapat memantik terjadinya konflik di masyarakat. Ajaran Islam yang toleran yang tidak pernah mengajarkan jalan anarkis dalam penyebarannya. Jalan damai yang ditempuh para wali dalam menyebarkan Islam sesuai ajaran tersebut, sehingga Islam dapat diterima secara luas dan kini menjadi agama mayoritas di Indonesia.
Agama Islam merupakan agama yang pertama kali diturunkan di Arab Saudi. Masyarakat Arab mengenakan pakaian tertutup untuk melindungi tubuhnya dari iklim gurun yang ekstrem. Ketika Islam diturunkan, warga Arab tidak membutuhkan pakaian tambahan untuk menjalankan ibadah salat.
Begitupun perempuan muslim di Negara Timur Tengah lainnya yang hanya mengenakan pakaian sejenis abaya yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan tangan.
Perempuan muslim Pakistan mengenakan penutup kepala yang disebut tarha, sejenis kain selendang dengan lebar menutupi separuh tubuh dan syrwal, celana model aladdin dengan jahitan serut di bagian belakang.
Muslim Timur Tengah juga mengenal pakaian yang disebut dira’, sejenis gamis yang lebih lebar dan longgar menjuntai hingga telapak kaki yang dipadukan dengan kerudung. Perempuan muslim yang mengenakan hijab dalam kegiatan hariannya, biasanya melakukan ibadah salat dengan pakaian yang mereka kenakan saat itu juga.
Hal ini mungkin terdengar aneh bagi kita, namun salat mengenakan pakaian yang bukan mukena tidak dilarang dalam agama. Tidak ada satupun dalil atau riwayat yang menyebutkan pakaian apa yang harus dikenakan untuk menunaikan salat. Namun kriterianya tercantum jelas, yaitu menutup aurat (termasuk tidak transparan dan menampilkan lekuk tubuh), bersih, serta suci dari hadas besar maupun kecil.
Meski saat ini sudah banyak muslim Indonesia yang mengenakan hijab dalam kehidupan sehari-hari, mukena tetap banyak digunakan sebagai perlengkapan ibadah salat. Budaya yang sudah berlangsung cukup lama membuat perempuan muslim Indonesia merasa aneh jika salat tanpa menggunakan mukena, walaupun sudah mengenakan pakaian tertutup dan berhijab.
Mukena Era Wali Songo
Mukena yang pertama kali dikenalkan oleh Wali Songo adalah satu potong pakaian panjang yang menutup kepala hingga mata kaki berwarna putih yang dibuat dari bahan katun. Seiring perkembangan budaya di Indonesia, bentuk mukena mengalami diversifikasi dalam berbagai aspek, mulai dari bentuk, bahan, dan warna.
Dilansir dari Jurnal Studi Kultural Volume 1 yang diterbitkan 2 Juli 2016, Pada abad ke-20 terjadi komodifikasi mukena. Mulanya mukena adalah perlengkapan solat yang harus dibuat sendiri. Komodifikasi menyebabkan pergeseran posisi mukena menjadi barang ekonomi. Semakin banyak perempuan muslim yang lebih memilih untuk membeli mukena daripada membuatnya sendiri.
Kondisi ini memberikan peluang bagi para produsen untuk mengembangkan industri produk perlengkapan salat. Para produsen berlomba-lomba membuat produk mukena dengan berbagai fitur untuk menarik minat konsumen. Mulai dari mukena dengan beram warna hingga mukena yang bisa dilipat dalam bentuk yang kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Mukena tidak lagi di dominasi warna putih polos, berbagai ragam hias diaplikasikan untuk mempercantik tampilan mukena. Bahan yang digunakan semakin beragam, bentuk dan model juga semakin bervariasi, bahkan ada mukena yang mengdaptasi bentuk abaya dan pakaian salat dari negara Timur Tengah lain.
Produsen menawarkan beragam mukena cantik aneka warna dengan bahan yang nyaman. Hal ini juga tidak bertentangan dengan agama, malahan dianjurkan. Dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik dan terindah dalam salat, karena salat adalah bentuk komunikasi langsung seorang hamba dan Tuhannya.
Mukena merupakan bentuk ‘kompromi’ Wali Songo sata menyebarkan Islam di Tanah Jawa. Ketika itu, wanita Indonesia masih mengenakan kemben sebatas dada sebagai pakaian sehari-hari mereka. Maka para wali mengajarkan penggunaan mukena yang khusus dipakai ketika salat. Setelah salat, mereka bebas mengenakan pakaian sehari-hari. Hal ini supaya Islam lebih mudah diterima masyarakat.
Mukena Era Modern
Di zaman modern seperti saat ini, mukena juga mengalami berbagai perkembangan. Jika dulu mukena didominasi warna putih dan polos, kini model mukena cantik berkembang menjadi aneka warna dan motif yang indah. Hal ini juga tidak bertentangan dengan agama, malahan dianjurkan. Dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik dan terindah dalam salat, karena salat adalah bentuk komunikasi langsung seorang hamba dan Tuhannya.
Di pasaran ada banyak jenis mukena ditawarkan dan supaya lebih mudah memilih berikut jenis-jenis mukena yang oke punya.
- Mukena Terusan
Mulanya, sih mukena terusan adalah jenis mukena yang sering dipilih oleh lansia karena simpel dan praktis saat dikenakan. Namun seiring perkembangan zaman, jenis mukena yang satu ini makin banyak peminatnya nggak terkecuali oleh kaum muda.
Jenis mukena terusan makin diminati karena lebih praktis dan gampang dirapikan setelah dipakai. Cocok buat kamu yang nggak suka ribet dan cocok juga untuk traveling. Mukena terusan terdiri dari satu bagian mirip model gamis. Ada yang modelnya terusan full sampai kepala dan ada juga yang cuma sampai leher sehingga bagian kepala bisa pakai kerudung.
Variasi warna dan motif yang ditawarkan mukena terusan juga makin beragam dan tampak lebih modern sekaligus trendy. Mulai mukena terusan motif natural, model pita, mukena all over print sampai mukena plus hijab. Bahan yang digunakan pun nggak kalah beragam, tinggal dipilih sesuai kebutuhan dan bujet.
- Mukena Two Piece
Mukena ini banyak dipilih. Sesuai namanya mukena konvensional ini terdiri dari atasan dan bawahan yang terpisah. Pada bagian kepala dilengkapi karet atau ikat untuk kenyamanan saat dipakai. Bisa dibilang mukena two piece merupakan mukena yang nggak lekang oleh zaman dan banyak diminati oleh wanita di segala usia.
Mukena jenis two piece yang banyak beredar di pasaran didominasi motif polos dengan warna cantik dan motif bunga yang tampak manis. Umumnya, sih mukena two piece digunakan saat sembahyang di rumah karena dianggap kurang praktis untuk dibawa-bawa saat bepergian. Bisa memilih yang dari bahan katun untuk menambah kenyamanan saat dikenakan.
- Mukena Ponco
Mukena ponco atau dikenal juga dengan mukena abaya. Jenis mukena ini memiliki ciri khas yakni tidak dilengkapi dengan penutup kepala yang memiliki tujuan supaya hijab yang dipakai nggak berantakan setelah melaksanakan shalat.
Motif dan warna yang ditawarkan ada bervariasi tinggal disesuaikan dengan selera. Ada yang motif polos, bunga-bunga, abstrak sampai yang dipermanis dengan bordir pun tersedia. Bahan yang digunakan juga tidak kalah beragam mulai silk, katun sampai rayon. Semua bahan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Contohnya mukena ponco dari bahan rayon, bahan ini memiliki keunggulan memiliki daya serap baik, super nyaman dipakai, nggak mudah kusut dan tampilan warnanya juga cemerlang.
- Mukena Plisket
Mukena ini memiliki tampilan yang lebih anggun, lebih elegan dan berkelas. Tanpa harus memilih warna yang heboh dan motif yang rumit, tekstur bahan plisket sudah bisa memberikan keindahan dan keunikan tersendiri.
Mukena plisket terdiri dari dua bagian dan dilengkapi dengan kerudung. Cocok dikenakan di rumah maupun saat bepergian. Jika untuk dibawa bepergian bisa memilih yang menggunakan bahan katun Jepang yang punya daya serap cukup tinggi, ringan dan adem. Buat yang ingin tampilannya lebih cantik bisa memilih dari bahan silk yang memiliki tampilan mengkilap.
- Mukena Bordir
Mukena bordir juga tidak kalah cantik dikenakan saat sembahyang. Jenis mukena yang satu ini cocok buat kamu yang ingin tampil beda karena tampilannya terkesan cukup ramai. Oleh karena punya tampilan yang beda dari biasanya maka mukena bordir cocok dikenakan pada hari-hari spesial seperti contohnya Lebaran.
Buat yang lebih suka model simpel, sebetulnya tetap bisa memilih mukena bordir cuma pilih yang warnanya netral atau warna-warna pastel yang lembut supaya jauh dari kesan berlebihan. Oleh karena ada aksen bordir (di bagian kepala, samping dan bawah), umumnya mukena bordir ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi.
- Mukena Renda
Sesuai namanya, mukena renda merupakan mukena yang dihiasi renda di beberapa bagian. Bisa pada bagian kepala, bagian samping atau bagian bawah. Seperti mukena bordir, mukena renda ini juga akan memberikan tampilan yang anggun dan elegan. Cocok dipilih buat kamu yang bosan dengan motif mukena yang itu-itu saja.
Selain motif polos, mukena renda juga ada yang hadir dengan motif bunga-bunga yang membuatnya tampak cantik. Pilihan warnanya juga banyak mulai warna netral, warna pastel sampai warna-warna yang lebih ceria.
Model mukena renda umumnya two piece yang dilengkapi dengan kerudung. Cocok dipakai saat sembahyang di rumah. Harga yang ditawarkan termasuk oke tergantung dari bahan yang digunakan. Jika menggunakan bahan silk tentu harganya lebih tinggi.
- Mukena Travel
Bila kamu termasuk orang yang super sibuk dan gemar traveling sehingga lebih sering sembahyang di luar rumah maka mukena travel adalah solusi tepat. Mukena travel ini super praktis karena bisa dilipat sampai ukuran yang super mini sehingga nggak makan tempat saat dibawa bepergian.
Tidak perlu khawatir bahannya tipis atau menerawang karena bisa dilipat sampai ukuran mini karena mukena travel yang banyak ditawarkan di pasaran ada yang menggunakan bahan parasut, rayon dan katun yang ringan sekaligus nyaman. Bahan parasut juga tahan air dan warnanya nggak mudah pudar. Bahan parasut cocok dipilih buat kamu yang gemar aktivitas outdoor seperti kemping.
- Mukena Parasut
Mukena jenis ini sangat laris di pasaran karena praktis bukan hanya saat dipakai namun juga perawatannya. Dengan bahan parasut, mukena terbaru bisa tampil rapi tanpa perlu disetrika. Tapi, ada beberapa kekurangannya soal mukena parasut. Mukena jenis ini memiliki bahan yang tipis bahkan nerawang apabila salah dalam memilih, pastikan saat membeli mukena terbaru dengan bahan parasut adalah melihat ketebalan dari bahannya. Untuk harganya, mukena terbaru ini dibandrol dengan harga kisaran Rp30 ribu sampai Rp80 ribu.
- Mukena Sutra atau Premium Silk
Mukena terbaru yang lain adalah mukena dengan bahan sutra atau premium silk. Jenis mukena terbaru ini memiliki harga yang mahal karena bahan yang digunakan pun terbilang premium. Selain adem di kulit, bahan sutra ini juga jatuh dan lemas. Bahkan bahan sutra ini juga sangat elegan saat digunakan karena bahannya yang mengkilau. Untuk harganya, mukena terbaru ini dibandrol dengan harga kisaran Rp200 ribu sampai Rp600 ribu.
- Mukena Rayon
Mukena ini menggunakan bahan semisentisis yang dimodifikasi dari bahan katun namun sedikit lebih tipis dan rapuh. Mukena terbaru jenis ini banyak diminati oleh Muslimah karena bahannya yang ringan, adem dan mudah untuk diatur.
- Mukena Katun
Jenis mukena terbaru yang berikutnya adalah mukena katun. Mukena ini mempunyai bahan yang adem dan halus di kulit. Sehingga membuat ibadah salat menjadi lebih nyaman dan tak merasa kegerahan. Mukena katun memiliki bahan yang ringan, sehingga bahan katun ini banyak digunakan dalam pembuatan mukena. Mukena katun ini memiliki berbagai warna dan motif yang cantik untuk dikenakan.
- Mukena Bali
Jenis mukena satu ini terbuat dari bahan kain Bali yang lemas dan jatuh ketika dipakai. Kain Bali sendiri terkenal dengan bahannya yang adem, ringan, dan halus dikulit. Selain itu, kain Bali juga memiliki ciri khas tersendiri yakni motif bunga dan daun yang terbilang ramai. Harga untuk mukena terbaru Bali ini mulai dari Rp60 ribu hingga Rp100 ribu.
- Mukena Plisket
Bahan plisket menjadi tren karena kain yang digunakan diplisket atau dilipat rapi dari ujung atas sampai ke ujung bawah. Kini, jenis mukena terbaru sudah ada yang terbuat dari bahan plisket. Jenis mukena plisket ini memiliki warna yang kalem, namun tekstur bahan plisketnya memberikan keunikan dan keindahan tersendiri di mukena yang terurai panjang. (Hilal)