Linimassa.id – Fontana di Trevi merupakan kolam air mancur paling terkenal di Eropa. Berada di Roma, Italia, tidak hanya karena keindahan artistiknya saja, kolam air mancur ini punya mitos yang sangat mendunia.
Kolam selebar 20 meter ini berhiaskan relief bergaya Barok paling besar di Roma dengan tinggi 26 meter.
Kolam Fontana di Trevi berbentuk persegi panjang dengan satu sisi menempel ke tembok dan dihias dengan patung-patung. Terdapat patung Neptunus dan Triton, dewa laut dan berpuluh kuda laut yang mengitari mereka.
Laman Detik menyebut, air mancur ini didesain oleh seorang arsitek terkenal di Italia bernama Nicola Salvi pada tahun 1732.
Meskipun kolam ini diapit berbagai jalanan sempit di daerah Trevi di pusat Kota Roma, di sekitar kolam ada deretan bangku panjang yang asyik untuk duduk-duduk.
Tradisi melempar koin di Fontana di Trevi awalnya adalah kebiasaan masyarakat Roma yang entah dimulai sejak kapan. Kebiasaan ini berawal dari mitos yang lestari sampai saat ini.
Mitosnya, b arang siapa melempar satu koin, dia bisa kembali ke Roma. Barang siapa melempar 2 koin akan menemukan cinta, dan yang melempar 3 koin akan segera menikah.
Cara melempar koinnya pun tidak boleh sembarangan. Koin harus dilempar dengan tangan kanan melalui bahu kiri. Aturan ini mungkin agar mitosnya manjur.
Dilarang
Dalam beberapa pemberitaan terakhir, pemerintah Kota Roma sudah mulai melarang mitos ini dilakukan wisatawan. Bukan apa-apa, koin-koin yang berkarat di dasar kolam perlahan-lahan merusak Fontana di Trevi.
Lalu apa yang dilakukan pemerintah dengan koin-koin itu? Mereka menyumbangkannya ke badan amal yang mendukung para tunawisma dan masyarakat kurang mampu. Terkabul atau tidak, tradisi koin bermanfaat bagi masyarakat Roma yang membutuhkan.
Jangan coba-coba untuk mengambil koin dari kolam, ya. Mengeluarkan koin dari air mancur itu ilegal. Di masa lalu, gerombolan pencuri menyapu bersih koin dari air mancur di malam hari.
Faktanya, tiga orang tertangkap oleh acara TV yang menggunakan kamera tersembunyi pada tahun 2011. Perampok paling terkenal memiliki nama panggilan d’Artagnan. Dia mencuri koin dari air mancur selama 34 tahun sebelum dia ditangkap pada musim panas 2002.
Laman Nationalgeographic menyebut, Trevi Fountain atau Air Mancur Trevi yang terletak di jantung kota Roma ini terletak di distrik Quirinale Roma.
Trevi Fountain dikenal sebagai salah satu air mancur paling menakjubkan di dunia. Perjalanan ke Roma seakan belum lengkap tanpa kunjungan ke Trevi Fountain. Sejak lama, Trevi Fountain menjadi salah satu daya tarik terbesar Roma.
Kolam ini dulunya merupakan sumber air kuno, air mancur ini terhubung ke salah satu saluran air tertua di Roma. Saluran itu mengalirkan air segar ke kota dan tetap berfungsi sejak saat itu.
Detail pahatan yang menghiasi air mancur dibuat pada abad ke-18, menampilkan ciri khas seni dari era Barok.
Di zaman modern, Trevi Fountain muncul di banyak referensi budaya, dari film dan buku hingga karya seni. Bahkan ada tradisi unik untuk melempar koin ke air mancur yang menarik jutaan pengunjung itu.
Ikon Budaya
“Trevi Fountain muncul dalam berbagai karya seni, film, dan sastra,” tulis Rosie Lesso di laman The Collector.
Air mancur ini muncul dalam adegan ikonik La Dolce Vita karya Federico Fellini pada tahun 1960. Dalam film itu, Anita Ekberg melompat ke air mancur. Wanita cantik yang berbalut gaun hitam itu memanggil Marcello Mastroiann untuk bergabung.
Trevi Fountain pun muncul di film Roman Holiday karya William Wyler tahun 1953.
Orang Roma memiliki hubungan yang panjang dengan air sejak zaman Romawi kuno. Hubungan ini diungkapkan dalam keagungan air mancurnya.
Bagi orang Roma, air adalah hadiah dari para dewa. Setiap air mancur memiliki pelindung ilahi, seorang bidadari.
Sumber air asli yang mengalir melalui Trevi Fountain sudah ada sejak masa Kekaisaran Romawi. Sumber air itu dibangun pada 19 Sebelum Masehi di lokasi sentral untuk menyediakan air bagi warga Roma.
Lokasi sumber air berada di antara tiga jalan utama (tre vie), dan nama Trevi mengacu pada tempat unik ini. Air untuk air mancur dulunya berasal dari Aqua Virgo. Aqua Virgo pernah menjadi salah satu saluran air Roma yang paling penting. “Saluran air itu mengalirkan air bagi warga Roma kuno,” Lesso menambahkan. Saluran air dipulihkan selama periode Renaisans dan berganti nama menjadi Aqua Vergine.
Aqua Vergine masih menjadi sumber air mancur hingga saat ini. Namun, tidak seperti di masa Romawi, air dari Aqua Vergine tidak bisa diminum. Hal itu disebabkan karena sumber air itu sudah melewati serangkaian proses yang menggunakan bahan kimia.
Mahakarya
Pada 1629, Paus Urban VIII memimpin renovasi air mancur kuno. Dia menugaskan pematung terhormat Gian Lorenzo Bernini untuk melakukan desain ulang lengkap air mancur.
Tujuannya adalah untuk memberikan nuansa agung yang sesuai dengan zaman Barok di mana mereka hidup. Namun, setelah kematian Paus, proyek tersebut ditangguhkan.
Sekitar 100 tahun kemudian, otoritas Italia mengunjungi kembali air mancur tersebut. Mereka menugaskan Nicola Salvi untuk mendesain ulang air mancur tersebut. Tentu saja menggunakan sketsa dan rencana asli Bernini.
Butuh waktu 30 tahun untuk menyelesaikan desain air mancur. Pemerintah Italia menggunakan batu travertine putih yang sama yang kita lihat di Colosseum. Dan akhirnya, Trevi Fountain diresmikan ke publik pada tahun 1762.
Pria di tengah air mancur adalah Dewa Oceanus. Ia tampak sedang mengendarai kereta yang digerakkan oleh kuda laut.
Trevi Fountain memiliki tinggi 26 meter dan lebarnya hampir 20 meter. Dengan air yang dipompa dari berbagai sumber, air mancur ini menumpahkan sekitar 2.824.800 kaki kubik air setiap hari. (Hilal)