Linimassa.id – Meski gersang tanpa tumbuhan, gurun pasir memiliki daya tarik tersendiri. Saat ini tak heran, gurun banyak dikunjungi dan jadi tempat wisata.
Gurun adalah bentang alam yang curah hujannya sedikit dan akibatnya, kondisi kehidupan menciptakan bioma dan ekosistem yang unik.
Kurangnya vegetasi membuat permukaan tanah yang tidak terlindungi rentan terhadap penggundulan.
Ternyata, sekitar sepertiga permukaan daratan Bumi gersang atau semigersang. Ini mencakup sebagian besar wilayah kutub, yang curah hujannya sedikit, dan yang terkadang disebut gurun kutub atau “gurun dingin”.
Gurun dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah curah hujan yang jatuh, suhu yang berlaku, penyebab penggurunan atau lokasi geografisnya.
Bioma
Bioma gurun sering diidentikkan dengan kawasan padang pasir yang panas, gersang dan didominasi oleh batu dan pasir. Namun, kenyataan tersebut tidak seluruhnya benar, karena tidak semua padang pasir bersuhu panas.
Laman detikEdu menyebut, pada dasarnya bioma gurun adalah kawasan iklim kering yang ditandai rata-rata curah hujan tahunan jauh lebih kecil dibandingkan tingkat penguapan massa air ke atmosfer.
Sehingga, sangat jarang ditemui sungai, sumur, dan mata air, seperti dikutip dari buku Konsep Dasar Ekologi Tumbuhan oleh Ervina Mukharomah, S.Pd.
Letak bioma gurun secara astronomi, terdapat di belahan bumi sekitar 20o lintang utara (LU) dan 30o lintang selatan (LS).
Bioma gurun panas dan kering identik dengan padang pasir (gurun pasir), yaitu suatu wilayah di daerah iklim subtropik sampai sedang yang didominasi oleh hamparan pasir dengan kondisi vegetasi yang terbatas, suhu udara tinggi, curah hujan kurang dari 250 mm/tahun, dan intensitas panas Matahari yang tinggi.
Daerah gurun yang paling luas terpusat di daerah sekitar 20o LU, yaitu dimulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks Gurun Sahara (Afrika Utara), Gurun Arab, dan Gurun Gobi (Asia Tengah) yang luasnya mencapai 10 juta km2.
Sementara itu, wilayah gurun pasir lainnya juga terdapat di Afrika Barat Daya (Kalahari dan Namib), Afrika Timur (Ogaden), Asia Barat (Karakum, Taklamakan, dan Iran), Asia Selatan (Thar), Australia (Gibson dan Simpson), Amerika Serikat bagian tengah dan barat (The Great American Desert, meliputi Arizona dan California), Meksiko bagian utara, dan Amerika Selatan (Atacama dan Patagonia).
Daerah gurun pasir mempunyai ciri-ciri khusus, antara lain tingkat evaporasi yang lebih tinggi daripada curah hujan dan air tanah yang cenderung asin.
Penyebab air tanah menjadi asin karena larutan garam dari tanah tidak berpindah, baik melalui pencucian oleh air, maupun oleh drainase. Oleh karena itu, hanya tumbuhan yang mampu beradaptasi yang hidup di daerah tersebut.
Jenis vegetasi yang dapat tumbuh dan beradaptasi terhadap kondisi gurun pasir pada umumnya memiliki ciri-ciri daun yang kecil seperti duri, batang pohon relative tebal, dan akar yang panjang.
Melalui struktur tersebut tumbuhan dapat mengurangi penguapan dan mampu mengambil air dari tempat yang dalam, kemudian menyimpannya di dalam jaringan spons.
Contoh vegetasi yang hidup di daerah gurun adalah kaktus, semak-semak akasia, dan pohon-pohon tamar (kurma). Sementara hewan yang terdapat di daerah gurun antara lain belalang dan berbagai jenis hewan pengerat, contohnya hamster dan gerbil. (Hilal)