LINIMASSA.ID – Surver Kepuasan Kinerja Andra-Dimyati paling rendah dari enam Provinsi yakni Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yokyakarta dan Banten.
Hal ini diungkapkan oleh Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia yang melakukan survey atas kepuasan masyarakat terkait 100 hari kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur.
Survey Kepuasan kinerja Andra Dimyati dan gubernur lainnya dilakukan pada 12 hingga 19 Mei 2025. Dan hasilnya, Andra-Dimyati menempati posisi paling buncit.
Kepuasan Kinerja Gubernur paling tinggi diraih oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan nilai kepuasan mencapai 94,7 dan wakilnya 61,3.
Jauh di ada survey kepuasan kinerja Andra-Dimyati. Di posisi kedua, diraih oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nilai kepuasan 83,8 dan wakilnya 76,0.
Di posisi ketigam ada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan skor kepuasan masyarakat 76,3 dan wakilnya sebesar 71,1.
Sedangkan Survey Kepuasan Kinerja Andra-Dimyati, Gubernur dan Wakil Gubernur Banten ini mendapatkan skor paling rendah, yakni 50,8 dan 42,3.
Penyebab Skor Survey Kepuasan Kinerja Andra-Dimyati Rendah
Dengan rendahnya skor Survey Kepuasan Kinerja Andra-Dimyati, menandakan jika Pemerintah Provinsi Banten menjadi daerah paling banyak menerima kritikan dari warga.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengatakan, dilakukannya survey terkait kepuasan kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur untuk mengukur tingkat kepuasan warga terhadap pemimpinnya di wilayah Pulau Jawa.
“Jika skornya rendah, berarti Banten paling banyak dapat kritikan dari warga,” kata Burhanuddin di Yotube Indikator Politik pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Program Andra-Dimyati yang mendapat respon positif di bawah 50 persen yakni pengentasan kemiskinan, akses permodalan, pembinaan kperasi, jaminan sosial, peningkatan kualitas tenaga kerja, konflik pertanahan, pengembangan usaha kecil dan pengolahan sampah.
Tapi, ada dua program yang dapat respon positif dari Survey Kepuasan Kinerja Andra-Dimyati dengan skor positif fi atas 50 persen, yakni Sekolah Gratis dan pemeriksaan kesehatan.
“53 persen masyarakat tau (sekolah gratis,-red), dan 99 persen mendukung. Semua yang tau itu mendukung, tingkat kepercayaannya juga tinggi 71 persen,”ungkapnya.
Diketahui, dalam melakukan survei, Indikator Politik menggunakan populasi survei yang mencakup seluruh warga negara Indonesia di Pulau Jawa yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei itu, jumlah sampel di Jakarta sebanyak 500 responden, Jabar, Jateng dan Jatim masing-masing 600 responden, DIY dan Banten masing-masing 400 responden. Dengan asumsi metode simple random sampling, jumlah sampel 400 memiliki toleransi kesalahan 5 persen, 500 (4,5 persen) dan 600 (4,1 persen), masing-masing pada tingkat kepercayaan 95 persen.