linimassa.id – Kesempurnaan hanya milik Allah Swt dan sebaik-baiknya manusia pasti juga punya kejelekan dan kesalahan, seperti halnya yang dimaksud oleh Menkopolhukam Mahfud MD.
Sebagai manusia, Mahfud mengatakan calon pemimpin tentunya memiliki “cacat” dalam rekam jejaknya. Menurutnya, semestinya masyarakat sudah mampu menilai calon pemimpin terbaik yang sekiranya mau mendengar aspirasi rakyat.
“Saudara, calon yang terbaik betul itu di mana pun di dunia ini tidak ada, karena yang kita pilih manusia, enggak ada (yang sempurna) tetapi Pemilu ini adalah untuk memilih yang terbaik, di antara orang-orang yang sama-sama punya kejelekan yang lebih sedikit kejelekannya yang dipilih, berdasarkan ukuran-ukuran aspirasi kita,” ujar Mahfud dalam diskusi virtual, Rabu (13/9/2023).
Ia menuturkan, masing-masing orang memiliki kelebihan tertentu, seperti bidang penegakan demokrasi, perjuangan ekonomi, atau pemajuan sosial-budaya. Kombinasi berbagai kelebihan tersebut memunculkan konfigurasi kepemimpinan yang bagus.
Mengutip Franz Magnis-Suseno, kata dia, Pemilu 2024 harus dilakukan bukan untuk memilih pemimpin ideal, tetapi demi mencegah orang jahat menjadi penguasa. “Untuk mencegah orang jahat menjadi wakil rakyat, itulah perlunya Pemilu,” Pungkasnya
Maka, dalam proses demokrasi tersebut menampilkan orang-orang dengan nilai-nilai kebaikan yang siap untuk membangun bangsa Indonesia.
“Tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi mahasiswa, yang hadir di sini juga diharapkan mengambil peran penting dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 baik dan menggunakan hak pilihnya. Menggunakan keilmuannya, menggunakan ketokohannya, sehingga pemilu yang bermartabat itu dapat berjalan dengan baik,” Ujar Mahfud.