linimassa.id – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan kasus yang menjerat perwira Polri, yakni Ferdy Sambo dan AKBP Achiruddin Hasibuan. Ia meminta institusi Polri berbenah diri.
Hal itu disampaikan Megawati dalam seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru di Badung, Jumat (5/5/2023).
“Gimana saya enggak kesal, ngelihat Sambo-lah, ngeliat sopo lagi itu, ini saya itung-itung sudah 4 orang lho, polisi,” ujar Megawati.
Diketahui, Ferdy Sambo yang merupakan mantan Kadiv Propam Polri, divonis mati terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Selain kasus Sambo, Megawati juga sempat menyinggung mengenai kasus kekerasan oleh anak dari AKBP Achiruddin Hasibuan, Aditya Hasibuan.
Akibat kasus ini, Achiruddin juga dipecat dari Polri dan menjadi tersangka, karena membiarkan anaknya melakukan tindak penganiayan terhadap korbannya, Ken Admiral.
“Ada, di TV yang nginjek-nginjek anak orang anaknya, siapa ya namanya, Rudin-Rudin gitu. Nah, ayo dong, Pak, (insaf),” kata Megawati.
Dalam kesempatan tersebut, ia pun mengenang sulitnya memisahkan Polri dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Diketahui, Megawati lewat penandatangan UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri, UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara,
Dan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, meresmikan pemisahan TNI dan Polri dari ABRI.
“Ayo dong, Pak (insaf). Kalo gini saya kan seneng. Semuanya tak dreeet-dreeet gitu. Supaya pada insaf gitu lho,” ujar Megawati.
Terkait perkembangan kasus Ferdy Sambo, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperkuat vonis mati terhadap terdaksa yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sementara kasus AKBP Achiruddin Hasibuan, Polda Sumut menetapkan Achiruddin sebagai tersangka karena diduga membiarkan anaknya melakukan penganiayaan terhadap Ken Admiral.