linimassa.id – Di puncak tertinggi Elbert County terdapat monumen paling misterius di muka bumi. Meskipun ukurannya jauh lebih kecil dari monumen-monumen fenomenal seperti Stonehenge dan Gobekli Tepe, tetapi situs sejarah yang berdiri pada 1980 ini menjadi pembicaraan dan sumber spekulasi para pecinta teori konspirasi di dunia hingga sekarang. Inilah Georgia Guidestones.
Monumen berstruktur bahan granit ini terdiri dari empat buah lempeng granit berukuran besar bertuliskan pesan dalam delapan bahasa modern, yakni Inggris, Spanyol, Swahili, Hindi, Ibrani, Arab, China, dan Rusia dan empat bahasa kuno, yakni Babilonia, Yunani Klasik, Sansekerta dan Mesir Kuno.
Monumen ini menampilkan pesan 10 bagian yang mendukung pelestarian umat manusia dan generasi mendatang.
Isinya adalah sepuluh pesan yang ditujukan untuk seluruh umat manusia yang intinya adalah saran untuk:
(1) Menciptakan sebuah pemerintahan universal yang mengatur seluruh dunia dalam satu tatanan milik bersama.
(2) Menjaga keseimbangan antara populasi manusia dan alam (dengan menjaga jumlah penduduk dunia agar tidak lebih dari 500.000.000 penduduk).
(3) Peradaban yang berdasarkan kejujuran, kebaikan, dan supremasi hukum yang tidak berpihak, serta.
(4) Spiritualitas dalam menjalani kehidupan.
The Guidestones juga berfungsi sebagai kalender astronomi. The Guidestones, yang juga menyerukan agar populasi dunia tetap pada 500 juta atau di bawahnya, telah banyak diteliti oleh para ahli teori konspirasi.
Mantan kandidat gubernur Georgia dari Partai Republik, Kandiss Taylor, mengklaim bahwa Guidestones adalah “setan” dan membuat penghancurannya sebagai bagian dari kebijakannya.
Asal Usul
Monumen yang juga dikenal dengan nama Stonehenge Amerika ini tidak diketahui siapa pembuatnya.
Sebelum monumen ini berdiri, seorang pria yang mengaku bernama R.C. Christian mendatangi Elberton Granite Finishing Company pada 1979 dan menyatakan keinginannya untuk membangun sebuah tugu untuk menyampaikan pesan penting kepada umat manusia.
Namun ternyata R.C Christian adalah nama palsu. Pada keterangan mengenai monumen hanya tertulis R.C Christian (bukan nama sebenarnya) dan ‘sekelompok warga Amerika yang menantikan The Age of Reason’.
Lokasi Georgia Guidestones berada di sisi bukit yang sejajar dengan posisi astronomi bulan, matahari, dan bintang utara pada waktu tertentu.
Menurut keterangan yang tertulis di salah satu lempengan batu, enam kaki di bawah Georgia Guidestones terdapat kapsul waktu yang tak dijelaskan apa isinya. Kapsul itu untuk dibuka kembali pada waktu tertentu di masa depan.
Asal-usul Georgia Guidestones dan para pendirinya yang misterius menyebabkan lehirnya berbagai teori konspirasi. Ada yang menyebutkan kalau pembuat Georgia Guidestones adalah kelompok rahasia yang merencanakan tatanan dunia baru, pemuja setan, dan penyembah matahari.
Sementara The Age of Reason sendiri adalah pamflet berisi konsep deisme (pemikiran religius) yang ditulis oleh Thomas Paine, filsuf revolusioner Amerika pada abad 16.
Diketahui, situs ini sempat rusak karena vandalisme. Beberapa orang yang tidak diketahui identitasnya menuliskan berbagai kecaman dan tuduhan di Georgia Guidestones dengan cat permanen. Berkali-kali dibersihkan, tetap saja ada orang iseng yang menggambari tugu itu dengan tulisan aneh-aneh.
Situs ini pun sempat dikabarkan terkena ledakan. Alat peledak meledak sekitar pukul 4 pagi di dekat Georgia Guidestones, sebuah situs sekitar 7 mil sebelah utara Elberton, kata Biro Investigasi Georgia.
Dilansir New York Post, personil kantor sheriff Elbert County yang datang ke tempat kejadian, menemukan sebagian besar monumen lenyap.
Foto-foto menunjukkan salah satu dari empat panel batu dari monumen berusia 42 tahun itu meledak. Warga sekitar dilaporkan mendengar ledakan itu, kata WSB-TV. Georgia Guidestones setinggi 19 kaki didirikan pada tahun 1980 dan telah menjadi sumber misteri sejak itu. Monumen dibangun oleh kelompok tidak dikenal.
Monumen itu sebelumnya juga telah diserang oleh para pengacau. Deputi sheriff Elbert County, polisi Elberton dan Biro Investigasi Georgia saat ini sedang menyelidiki serangan terbaru.
Akankah teka-teki ini bakal terkuak? (Hilal)