Linimassa.id – Payung banyak dicari saat hujan atau panas. Pepatah sedia payung sebelum hujan memiliki makna mendalam.
Buku Patrick Maddens New Book karya Robert Lewis Stevenson seperti dipaparkan laman Kumparan, mengungkap filosofi payung yang bukan hanya untuk melindungi diri dari hujan saja. Simak ini:
1. Payung sebagai Lambang Peradaban Modern
Filosofi pertama adalah payung yang sudah menjadi lambang peradaban modern. Ketika payung pertama kali diperkenalkan, pasti akan timbul pertanyaan siapa yang akan menggunakannya?
Siapa saja yang mengenal pertumbuhan masyarakat dan mengetahui dari benih penyebab kecil yang bisa menghasilkan revolusi besar. Apalagi adanya kondisi hubungan baru, pasti akan memikirkan filosofi ini.
2. Payung sebagai Bentuk Hemat
Membawa payung juga menunjukkan sebuah bentuk hemat, kesejahteraan, perhatian yang bijaksana. Dalam satu kata, payung mengandung arti kebajikan yang sederhana dan solidaritas tinggi.
Maka jangan heran, jika banyak masyarakat yang lebih memilih untuk membawa payung daripada membelinya. Hal ini tentu saja mencerminkan bentuk hemat seseorang.
3. Seseorang yang Cinta Damai
Orang yang membawa payung dalam situasi tertentu juga menjadi wujud cinta damai. Pada zaman dahulu, payung usia digunakan untuk menjelajahi guncangan perang.
Hal ini juga menjadi perjalanan bagaimana payung bisa sampai di sini saat ini.
4. Memiliki Simpati Tinggi
Payung juga dapat diartikan seperti wajah, yang akan memperoleh simpati tertentu dari orang yang membawanya. Memang, wajah dapat mengkhianati kepercayaan hingga lebih jauh.
Namun, ada kalanya payung menggambarkan wajah yang penuh simpati dengan orang lain. Apalagi adanya payung bermotif akan mencerminkan kehati-hatian seseorang yang bisa saja berlawanan dengan watak aslinya pemiliknya. (Hilal)