linimassa.id – Olimpiade menjadi ajang kompetisi olahraga dunia yang dikenal. Berasal dari pedesaan Olympia di Yunani ribuan tahun lalu, festival ini dibuat untuk menghormati dewa Yunani Zeus.
Even yang digelar pertama kali pada 776 SM dan menjadi dasar bagi kalender Yunani yang paling awal. Pemikiran orang Yunani Kuno, persaingan menumbuhkan keunggulan. Selain cabang olahraga, diadakan pula lomba musik, menyanyi, dan puisi.
Pada tiga belas pertandingan pertama, Olimpiade Yunani Kuno hanya menampilkan satu pertandingan, lari dua ratus yard.
Seiring berjalannya waktu, kontes baru yang menarik, seperti tinju, balap kereta dan keledai, dan bahkan lomba lari di mana para pesaing mengenakan baju zirah lengkap menarik banyak calon juara ke stadion Olimpiade.
Gabungan lari, lompat, gulat, lempar lembing, dan lempar cakram yang dikenal sebagai kompetisi kelas dunia yang terinspirasi pentathlon, dan pankration, pertarungan tanpa larangan di mana hanya menggigit dan mencongkel mata dilarang, memastikan pria yang paling tangguh yang berjaya.
Pembuat roti lokal Coroebus menjadi juara Olimpiade pertama pada 776 SM. Momen Orsippus dari Megara, pemenang Olimpiade 720 SM saat merobek cawatnya sehingga dia bisa balapan tanpa hambatan, meresmikan tradisi Yunani Kuno untuk bersaing dalam telanjang menjadi yang tidak terlupakan.
Pada 391 M, Kaisar Romawi Kristen Theodosius melarang praktik pagan, sehingga dunia segera mengucapkan selamat tinggal pada Olimpiade.
Kemudian, 1500 tahun kemudian pada 1896, Olimpiade kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Prancis bernama Pierre Frèdy Baron de Coubertin. Pertandingan Olimpiade modern dimulai di Athena, Yunani.
Saat ini, Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin menyatukan ribuan atlet kelas dunia internasional, menyatukan miliaran penggemar untuk kompetisi olahraga terkemuka di dunia. Citius, Altius, Fortius, adalah tiga sorakan untuk Olimpiade.
Dalam kongres pada tahun 1894 yang diselenggarakan di Paris, didirikanlah Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan ibu kota Yunani, Athena dipilih sebagai tuan rumah Olimpiade modern pertama 1896.
Selanjutnya, sejak 1896 sampai sekarang, setiap empat tahun sekali Olimpiade Musim Panas senantiasa diadakan kecuali tahun-tahun pada masa Perang Dunia II.
Awalnya Olimpiade Musim Dingin diadakan pada tahun yang sama dengan Olimpiade Musim Panas. Namun sejak 1994 Olimpiade Musim Dingin diadakan setiap empat tahun sekali, dengan selang waktu dua tahun dari penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas.
Evolusi yang dilakukan oleh IOC selama abad ke-20 dan 21 telah menyebabkan beberapa perubahan pada penyelenggaraan Olimpiade.
Beberapa penyesuaian dilakukan, termasuk penciptaan Olimpiade Musim Dingin untuk olahraga es dan salju, Paralimpiade untuk atlet dengan kekurangan fisik dan Olimpiade Remaja untuk para atlet remaja.
Pada perkembangannya, Olimpiade telah menghadapi berbagai tantangan, seperti pemboikotan, penggunaan obat-obatan, penyuapan dan terorisme. Olimpiade juga merupakan kesempatan besar bagi kota dan negara tuan rumah untuk menampilkan diri kepada dunia.
Di Indonesia, Olimpiade yang sering dikenal dan secara rutin diikuti adalah Olimpiade Musim Panas. Indonesia sendiri pertama kali berpartisipasi pada Olimpiade Helsinki 1952 di Finlandia, dan tak pernah absen berpartisipasi pada tahun-tahun berikutnya, kecuali pada 1964 dan 1980. (Hilal)