PANDEGLANG, LINIMASSA.ID – Jumlah ODGJ di Pandeglang semakin hari semakin banyak, entah darimana datangnya, namun diduga merupakan kiriman dari daerah lain.
Orang Dengan Gangguan Jiwa atau ODGD dengan mudah ditemukan di Pandeglang, terutama di pinggir-pinggir jalan utama hingga di jalan-jalan perkantoran kedinasan.
Diketahui, ODGJ di Pandeglang bukan merupakan warga Pandeglang, hal itu diungkapkan Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi.
Lantaran banyaknya ODGJ berkeliaran, hal ini mnejadi sorotan dan perhatian masyarakat, terutama para pejabat di Pemkab Pandeglang.
Terkait hal itu, Iing mengatakan jika permasalahan ODGJ merupakan masalah sosial yang harus diselesaikan bersama. Menurutnya, bukan cuma di Pandeglang, tapi di daerah lain juga pasti ditemukan ODGJ.
“Saya berpendapat bahwa ODGJ di Pandeglang ini merupakan kiriman dari luar kota,” kata Iing, Sabtu 26 April 2025.
Penanganan ODGJ di Pandeglang

Terkait penanganan ODHJ di Pandeglang, Iing mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pandeglang guna mencari solusi terkait persaoalan ini.
Diungkapkan Iing, perlu adanya diskusi panjang agar pihaknya mampu mendalami persoalan ini, supaya dapat menemukan solusi terkait penanganan ODGJ yang lebih efektif.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pihaknya akan melibatkan sejumlah instansi terkait dalam penanganan ODGJ.
“Yang pertama tentu kami akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Satpol PP untuk memberikan pengarahan atau pembinaan terhadap ODGJ ini,” jelasnya.
Bukan hanya itu, Iing juga aakan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk mengurangi ODGJ di Pandeglang, serta tidak terulang lagi dan mendapati ODGJ dari daerah lain dibuang ke Pandeglang.
Untuk lebih mengoptimalkan penanganan, Pemkab Pandeglang juga akan memperkuat komunikasi dengan pemerintah kabupaten/kota lain agar kiriman ODGJ tidak terus berulang ke wilayah Pandeglang.
Iing menyebutkan bahwa mayoritas ODGJ yang ditemukan di Pandeglang berasal dari daerah lain. Ia juga mengungkapkan modus kiriman ODGJ yang kerap dilakukan pada malam hari.
“Kiriman biasanya terjadi tengah malam, sekitar jam 2 atau jam 3, jadi banyak yang tidak tahu. Tiba-tiba ODGJ sudah menyebar di masing-masing kecamatan. Ini yang harus kami tangani, dan semoga ada solusi terbaik untuk masalah ini,” pungkasnya.