linimassa.id – Sejak lama, durian montong dikenal di Indonesia. Durian introduksi dari Thailand ini berukuran sangat besar, hingga 7-8 kg/buah, daging yang sangat tebal, biji yang kempis, dan citarasa yang manis dan legit.
Tanaman itu sangat adaptif ditanam di berbagai tempat, mulai dari dataran rendah sampai menengah. Karena itu, durian montong sudah beradaptasi luas di Indonesia.
Durian ini temasuk bersifat genjah dengan panen perdana usia 4 -5 tahun. Buah berbentuk bulat dan di bagian luar bentuknya seperti belimbing, ada bagian yang menonjol dan masuk ke dalam. Warna daging kuning, rasa buah manis sampai pahit, dengan aroma yang sedang.
Bentuk buah durian monthong bervariasi, dari bulat panjang sampai hampir persegi. Durinya besar dan tersusun jarang.
Warna daging buah durian monthong adabyang kuning emas, ada pula yang krem. Dagingnya sangat tebal dengan rasa manis legit dan aroma harum.
Durian ini sangat terkenal di Thailand karena rasanya yang manis, hangat, dan digabarkan sebagai campuran rasa vanila, karamel, merica, dan belerang.
Menyengat
Durian adalah buah yang memiliki aroma khas dan menyengat. Bahkan dalam jarak lebih dari 3 meter tidak jarang, aroma buah ini bisa tercium.
Bagi yang menyukai buah durian, pasti menganggap daging buah ini sangatlah enak. Namun, ada juga beberapa orang yang tidak menyukai buah ini. Aroma yang menyengat sering kali membuat orang merasa mual.
Di Indonesia buah ini tumbuh dengan subur di semua daerah dan menjadi favorit banyak orang. Durian jenis montong memiliki rasa nikmat dan daging buah yang tebal.
Daging tebal dari buah inilah yang membuat banyak orang menyukainya. Namun sayangnya untuk mendapatkan durian ini Indonesia harus mengimpor dari Thailand.
Dari Indonesia
Tercatat Indonesia bisa mengimpor hingga 19 ton durian montong dari Thailand setiap tahunnya. Namun, ternyata bibit asli durian montong berasal dari Jawa Tengah, lo.
Induk durian montong adalah durian sukun yang merupakan spesies asli Indonesia, tepatnya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Kemudian, Thailand mengimpor bibit asli itu dan mengembangkannya menjadi durian montong yang sekarang ini kita kenal.
Indonesia Tidak Bisa Mengembangkannya Lalu, mengapa durian montong jadi lebih terkenal di Thailand dan bahkan diekspor ke Indonesia?
Laman Bobo menyebut, ternyata ini terjadi karena Indonesia tidak bisa mengembangkan bibit asli itu dalam skala perkebunan khusus untuk diproduksi.
Kalau mau mengekspor buah durian atau buah lainnya, Indonesia harus memiliki kawasan perkebunan khusus.
Lahan seluas 10.000 hektar, misalnya, harus dijadikan perkebunan yang benar-benar bisa menghasilkan buah berkualitas tinggi.
Mulai dari segi bibit, perawatan, penanganan hama, pengemasan, bahkan sampai pengiriman harus dikerjakan dengan baik.
Sedangkan Thailand bisa mengembangkannya menjadi perkebunan khusus durian dalam satu area.
Thailand bisa fokus menanam sambil memproduksi dan mengekspornya ke negara-negara lain.
Walau begitu, Indonesia memiliki beberapa jenis durian lain yang rasanya tidak kalah nikmat dengan durian montong. (Hilal)