PANDEGLANG, LINIMASSA.ID – Mobil distribusi MBG di Pandeglang terkendala jalan rusak, bahkan mobil sampai tersangkut kubangan air di jalan rusak sehingga telat mengantar makanan.
Petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang terpaksa harus bekerja ekstra dan penuh tantangan.
Pasalnya, mobil distribusi MBG di Pandeglang menempuh jarak tempuh jauh ke pelosok untuk menyalurkan menu Program Makan Bergizi Gratis ke sekolah-sekolah.
Kendala yang dihadapi ialah jalan rusak yang membuat mobil distribusi terhambat dan memakan waktu yang cukup lama, hal ini karena saat melintas, seringkali ban mobil terperosok lubang dan tak bergerak.
Mobil distribusi MBG di Pandeglang ini sering terperosok saat melintasi Jalan di Kampung Walang, Desa Sukakarta, Kecamatan Pagelaran, Pandeglang.
Kondisi jalan yang penuh kubangan lumpur dan batu kerikil berukuran besar, membuat mobil milik SPPG Pagelaran harus berjalan perlahan.
Pendistribusian dari dapur umum di Desa Sindanglaya menuju SDN Bulagor ini, membuat mobil distribusi MBG di Pandeglang lambat tiba di lokasi.
Ini Cerita Petugas Mobil Distribusi MBG di Pandeglang

Kendati mobil distribusi MBG di Pandeglang terhambat jalan rusak, namun petugas tetap berupaya mengantarkan paket makanan bergizi agar bisa sampai ke sekolah tepat waktu.
Koordinator Tim Distribusi MBG Yayasan Cahaya Anagata Nusantara SPPG Sindanglaya 2, Asrori mengatakan, jalur yang ditempuh mobil distribusi MBG di Pandeglang sangat menantang.
Kondisi jalan rusak semakin parah saat musim hujan, mobil kerap tak bisa bergerak karena tersangkut jalan berlubang yang dipenuhi lumpur dan kerikin batuan besar.
“Pas distribusi ke SD Bulagor 1, SD Bulagor 2, MTS Miptaul Palah, dan TK di Bulagor, jalannya kalau hujan agak becek, berlumpur, dan ada dua lubang besar yang cukup dalam. Tapi alhamdulillah makanan sampai dengan aman,” kata Asrori, Senin 8 September 2025.
Asrori menjelaskan, mobil distribusi MBG di Pandeglang dari dapur umum Desa Sindanglaya dimulai sejak pukul 06.00 WIB. Lebih lanjut kata dia biasanya tiba di Bulagor sekitar pukul 08.30-09.30 WIB. Meski terkendala, semua paket makanan bisa disalurkan tepat waktu.
“Kita khawatir terlambat karena ini pertama kali jalur itu dipakai, tapi ternyata bisa sampai tepat waktu. Paketnya juga aman karena terikat dengan rapat, jadi tidak ada yang tumpah meski jalan rusak,” jelasnya.
Sejauh ini, SPPG Sindanglaya 2 menyalurkan 2.250 paket MBG untuk siswa SD, TK, dan MTS. Ke depan, mobil distribusi MBG di Pandeglang juga akan diperluas untuk 750 penerima manfaat dari kategori B3 (batita, ibu hamil, dan ibu menyusui). Totalnya mencapai 3.000 penerima.
“Target distribusi bulan depan itu 3.000. Jalurnya masih sama, melewati jalan yang rusak juga,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah segera memperbaiki akses jalan menuju Bulagor agar distribusi MBG lebih lancar dan anak-anak sekolah juga tidak kesulitan.



