linimassa.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan siap hadir dalam rapat Komisi III DPR RI.
Rapat ini membahas transaksi janggal Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Melalui akun Twitter-nya, Mahfud MD berharap rapat tersebut tidak diundur lagi.
“Bismillah. Mudah-mudahan Komisi III tidak maju mundur lagi mengundang saya, Menko Polhukam/Ketua KNK-pp-TPPU. Saya sudah siap hadir,” tulis dia dikutip, Senin (27/3/2023).
Sebelumnya rapat tersebut direncanakan pada Jumat (24/3/2023) pekan lalu. Namun diundur menjadi Rabu (29/3/2023) mendatang.
Mahfud MD pun menantang anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Benny K Harman untuk hadir dalam rapat tersebut.
Tantangan itu juga ditujukannya kepada anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan dan anggota Fraksi PPP Arsul Sani.
“Saya tantang saudara Benny K. Harman juga hadir dan tidak beralasan ada tugas lain,” kicaunya.
“Begitu juga saudara Arteria dan saudara Arsul Sani. Jangan cari alasan absen,” pungkas Mahfud MD.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD sempat menyinggung soal transaksi janggal Rp 349 triliun di Kemenkeu periode 2009-2023.
Namun demikian, ia menyebut bahwa transaksi mencurigakan itu bukan korupsi. Melainkan terindikasi dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
“Ini bukan laporan korupsi, tapi laporan tentang dugaan TPPU yang menyangkut pergerakan transaksi mencurigakan,” ujarnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (20/3/2023).
“Saya waktu itu sebut Rp 300 triliun, sesudah diteliti lagi transaksi mencurigakan itu, ya lebih dari itu Rp 349 triliun mencurigakan,” lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun telah memaparkan 300 surat dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Surat ini terkait nilai transaksi mencurigakan sebesar Rp 349 triliun yang dikirimkan kepada Kemenkeu pada 13 Maret 2023.