linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Kisah Masyithah, Tukang Sisir Putri Fir’aun yang Dihukum karena Bismillah
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Khazanah > Kisah Masyithah, Tukang Sisir Putri Fir’aun yang Dihukum karena Bismillah
Khazanah

Kisah Masyithah, Tukang Sisir Putri Fir’aun yang Dihukum karena Bismillah

LinimassaNews 29 Maret 2023
Share
waktu baca 4 menit
ilustrasi wanita muslim 3
ilustrasi putri atau wanita muslim. (ist)
SHARE

linimassa.id – Bagi umat muslim, mungkin sudah tak asing dengan Raja Fir’aun. Dia dikenal sebagai raja Mesir yang zalim di dalam kisah Nabi Musa Alaihi Salam.

Bahkan di era itu, Fir’aun tak hanya sekadar menajdi raja tapi juga mengeklaim sebagai Tuhan. Hal itu dia tegaskan kepada rakyat yang dia pimpin agar menyembah dirinya sebagai Tuhan.

Selain Nabi Musa AS, ada kisah lain soal keteguhan keyakinan Tauhid dari salah seorang pelayannya Fir’aun.

Sosok itu bernama Masyithah. Dia merupakan, tukang sisirnya putri Fir’aun. Kisahnya, bahkan sampai diceritakan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW saat isra’ mi’raj.

Dikutip dari buku ‘Kisah Shahih & Mitos tentang Nabi, Rosul dan Sahabat Sepanjang Masa, dikisahkan saat itu Nabi Muhammad SAW mencium aroma harum saat melakukan isra’ miraj’. Malaikat Jibril pun menceritakan kisah tersebut kepada Nabi Muhammad SAW.

Suatu ketika, Masyithah sedang menyisir rambut puteri Fira’un. Tiba-tiba sisir itu jatuh dan Masyhithah mengambil kembali sisir itu dengan menyebut kalimat ‘Bismillah’.

Mendengar kalimat itu, puteri Fira’un itu terkejut. Dia lalu memastikan bahwa Tuhan yang dimaksud Masyithah adalah ayahnya, Fir’aun. Bahkan puteri Fir’aun menanyai soal tuhan lain yang diyakini Masyithah selain Fir’aun. 

Masyithah jawab dengan tegas bahwa, Tuhannya, serta Tuhan Fir’aun beserta anaknya, adalah Allah. Dengan keteguhan hatinya, Masyithah pun menyilakan puteri mesir itu melaporkan ke ayahnya. Padahal, dia tahu akan mendapat hukuman jika Fir’aun tahu soal itu.

Akhirnya, hal itu pun diketahui dan membuat marah Fir’aun. Sehingga Masyithah dihukum direbus di kuali besi panas, bahkan bersama anak-anaknya Masyithah.

Mendapat hukuman itu, Masyithah pun tak gentar. Dia tetap berpegang teguh pada keyakinannya, meyakini bahwa Tuhannya dan Tuhan Fir’aun adalah Allah.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Kemudian, secara bergiliran Fir’aun pun emmasukkan anak-anak Masyithah ke kuali besi panas itu. 

Di detik-detik terakhirnya, Masyithah pun melontarkan permintaan terakhirnya yakni agar tulang belulang miliknya dan anak-anaknya dikumpulkan di dalam satu kain dan dikuburkan di satu tempat. Permintaan itu pun disanggupi Fira’un.

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam aku diisra’kan (isra’ mi’raj) aku mendapatkan bau yang harum, aku bertanya,”aroma apakah ini wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Ini adalah aroamnya Masyithah tukang sisir Firaun dan anak-anaknya Masyithah.”

Aku berkata, “bbagaimana ceritanya?.” Jibril menjawab, “Ketika ia menyisir rambut puteri Fir’aun, tiba-tiba sisinya terjatuh dari tangannya dia berkata, “Bismillah (dengan nama Allah).” 

Mendengar ucapan tersebut, puteri Fira’un bertanya, “Ayahku?.” Masyithah mnejawab, “bukan, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu serta Tuhan ayahmu yaitu Allah.”

Ia (puteri Fira’un) bertanya, “Apakah anda memiliki Tuhan selain ayahku?. Masyithah menjawab, “Ya.” Saya akan beritahukan hal ini kepadanya (ayah), katanya. Masyithah berkata, ‘silahkan.” Ia memberitahukan hal itu kepada ayahnya dan ia memanggil Masyithah dan berkata, “Wahai Masyithah! Apakah ada memiliki Tuhan selainku?.” Masyithah menjawab, “Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah yang di langit.”

Fir’aun kemudian mulai menghukum Masyithah dan anak-anaknya dilemparkan ke dalam kuali besi panas. Masyithah pun meminta agar tulang belulang dia dan anaknya dibungkus ke dalam satu kain dan dikuburkan di satu tempat. Permintaan itu disanggupi Fir’aun.

Masyithah kemudian seolah bimbang ketika giliran anaknya yang menyusu akan dieksekusi. Dengan teguhnya keimanan, putera Masyithah menenangkannya. “Wahai ibuku, majulah. Sesungguhnya adzab di dunia jauh lebih ringan dari azab di Akherat.” (HR.Ahmad,III/309, Ath-Thabrani di Al-Kabir no.12279 dan Ibnu Hiban, 2829,2893).

Kisah tersebut dikutip dari Dikutip dari buku ‘Kisah Shahih & Mitos tentang Nabi, Rosul dan Sahabat Sepanjang Masa’ oleh Muhammad bin Hamid Abdul Wahab dan Abdul Aziz bin Muhammad As-Sadahan. 

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Kadin Cilegon minta jatah
Diduga Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Rp5 Triliun, Polda Banten Selidiki
News
Harga emas turun
Harga Emas Turun Rp21 Ribu, Kesempatan Buat Investasi
News
QRIS di Banten
Transaksi QRIS di Banten Capai Rp19.94 Triliun
Keuangan
Kejati dan Kejari di Banten
Kejati dan Kejari di Banten Bakal Dijaga Ketat
News
Investasi terbesar di Lebak
4 Negara Investasi Terbesar di Lebak, Segini Nilainya
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?