Linimassa.id – Pasti pernah mendengar kalau ada orang yang setelah mengonsumsi udang lalu gatal-gatal dan bentol-bentol? Ya, itu bisa jadi karena alergi.
Alergi udang adalah respons dari sistem kekebalan tubuh terhadap protein pada hewan laut tertentu. Udang adalah salah satu hewan laut yang sering dihindari, bagi mereka yang punya alergi.
Beberapa orang dengan alergi udang akan mengalami gejala ringan seperti gatal-gatal atau hidung tersumbat jika memakan udang.
Gejala alergi tak sebatas gejala ringan saja, namun bisa jadi berbahaya bahkan mengancam jiwa.
Penyebab
Alergi udang (shrimp allergy) adalah reaksi alergi yang terjadi setelah seseorang mengonsumsi daging udang atau terpapar kulit udang.
Alergi ini dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Laman Detik menyebut, penyebabnya adalah protein yang terkandung dalam udang yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada sistem kekebalan tubuh.
Reaksi alergi yang terjadi setelah seseorang terpapar udang dapat bervariasi, mulai dari ringan sampai berat.
Gejala yang umum terjadi adalah gatal-gatal pada kulit, bengkak di bagian wajah, pembengkakan pada lidah dan tenggorokan, serta sesak napas.
Pada kasus yang lebih parah, dapat menyebabkan reaksi anafilaksis, yang merupakan reaksi alergi yang sangat serius dan dapat mengancam jiwa.
Alergi makanan laut bisa juga disebabkan oleh racun atau parasit pada makanan laut, yang memicu reaksi alergi.
Gejala
Gejala alergi udang bervariasi dari ringan sampai berat. Gejala alergi udang umumnya dimulai dalam beberapa menit hingga satu jam setelah makan atau bersentuhan dengan udang.
Berikut gejalanya dilansir dari laman The Australasian Society of Clinical Immunology and Allergy (ASCIA) dan Mayo Clinic:
Banyak reaksi alergi terhadap makanan laut bersifat ringan seperti:
Menyebabkan gatal-gatal (urtikaria)
Kesemutan pada tenggorokan dan mulut
Pembengkakan (angioedema) pada bibir, wajah, lidah dan tenggorokan, atau bagian tubuh lainnya
Reaksi usus (muntah, diare)
Mengi atau kesulitan bernapas
Pusing dan pingsan
Demam (jarang terjadi, tetapi dapat terjadi pada beberapa orang yang memiliki alergi udang)
Gejala yang paling berbahaya kesulitan bernapas atau pingsan, yang disebabkan oleh penurunan tekanan darah (syok), yang salah satunya dapat mengancam jiwa.
Hal ini dikenal sebagai anafilaksis, atau reaksi alergi yang parah. Anak-anak dengan riwayat asma lebih mungkin mengalami reaksi alergi yang parah terhadap makanan laut.
Anafilaksis dapat terjadi dalam beberapa detik hingga beberapa menit setelah terpapar sesuatu yang membuat kita alergi.
Reaksi anafilaksis terhadap udang adalah keadaan darurat medis. Anafilaksis membutuhkan perawatan segera di ruang gawat darurat. Jika anafilaksis tidak segera diobati, bisa berakibat fatal.
Tanda dan gejala anafilaksis meliputi:
Tenggorokan atau lidah bengkak atau sesak di tenggorokan (penyempitan saluran napas) yang membuat Anda sulit bernapas
Batuk, tersedak dengan kesulitan bernapas
Syok, dengan penurunan tekanan darah yang parah dan denyut nadi yang cepat atau lemah
Ruam kulit yang parah, gatal-gatal, gatal atau bengkak
Mual, muntah, atau diare
Cara Mengatasi
Untuk mengatasi alergi udang, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.
Ketika terkena alergi udang maupun alergi apapun anda bisa menggunakan alternatif jeruk nipis. Caranya anda bisa minum segelas air hangat yang dicampur dengan perasan jeruk nipis atau lemon.
Madu juga dapat digunakan untuk mengobati alergi ketika anda mengkonsumsi udang, sehingga tubuh lebih tenang. Caranya minum air hangat yang dicampurkan dengan madu.
Minum segelas teh jahe hangat dapat membuat tubuh rileks dan meredakan alergi. Diharapkan, mengkonsumsi jahe hangat dapat mengurangi ruam merah dan gatal yang disebabkan oleh udang.
Namun, cara tersebut hanya untuk menenangkan diri saat mengalami gejala ringan seperti gatal-gatal yang dapat hilang dengan sendirinya selama beberapa menit.
Gejala yang mengganggu akan sembuh dengan penanganan dokter dan pemberian resep alergi yang tepat.
Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya ini, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya:
Hindari konsumsi udang dan produk yang mengandung udang. Hal ini jelas menjadi langkah pencegahan yang paling efektif untuk menghindari reaksi alergi udang.
Baca label makanan dengan hati-hati. Pastikan bahwa produk yang dibeli tidak mengandung atau komponen udang.
Bawa identifikasi medis yang menyatakan bahwa kita memiliki alergi ini saat bepergian atau makan di luar rumah. Hal ini dapat membantu menghindari makanan ini.
Jika sudah parah, sebaiknya selalu membawa obat yang dapat digunakan untuk mengatasi reaksi alergi yang parah.
Diskusikan dengan dokter tentang cara menangani ini dan apakah ada terapi untuk mengurangi risiko reaksi alergi yang parah pada masa depan. (Hilal)