linimassa.id – Perangkat teknologi komunikasi berkembang pesat. Beberapa perangkat yang pernah tren pada zamannya, sekarang hanya tinggal nama. Salah satunya adalah pager.
Kalau pernah menonton film MCU, saat jari Thanos menjentik dan seisi dunia hilang, ada adegan di mana pager milik sang agent menghubungi Captain Marvel. Gambarannya kurang lebih seperti itu.
Pager merupakan media penerima pesan portabel. Cara kerjanya berdasarkan prinsip kode sinyal radio pada frekuensi tertentu yang kemudian ditransmisikan melalui suatu provider. Pager numerik satu arah bisa menerima pesan dengan jumlah digit yang terbatas, mirip dengan SMS.
Untuk mengirim pesan via pager, kita harus menghubungi operator pager terlebih dahulu menggunakan telepon rumah. Saat sudah terhubung, operator akan meminta nomor ID dari pager yang akan kita tuju.
Setelah itu, kita akan membacakan pesan yang akan kita kirim pada operator. Operator akan mengulangi pesan yang kita sampaikan kemudian mengirimkan pesan kita ke pager tujuan. Mau mengirim satu pesan saja ribetnya bukan main ya. Kalau sekarang tinggal ketik langsung kirim.
Untuk mengirm dan menerima pesan, pengguna akan selalu terhubung dengan operator. Untuk tiap pesan yang tampil di layar pager, ada operator yang bertugas untuk mengedit pesannya. Ibaratnya, operator sebagai pihak ketiga dalam menyampaikan pesan.
Saat pesan masuk, sebuah teks akan keluar di layar LCD. Setiap ada pesan masuk akan ada alarm, tanda getar, atau nada dering yang mirip dengan ponsel pada umumnya.
Pager dengan nama lain penyeranta atau radio panggil ini hanya alat telekomunikasi pribadi untuk menyampaikan dan menerima pesan pendek ya.
Pager memiliki tiga sistem komunikasi. Yang pertama adalah radio panggil numerik. Di dalamnya hanya tersedia urutan angka serta kode untuk memanggil. Tipe ini adalah tipe yang paling sederhana.
Kedua adalah radio panggil Alfanumerik. Hampir mirip dengan tipe pertama, hanya saja Alfanumerik ini punya kelebihan. Kelebihannya adalah tersedianya tempat untuk membuat tulisan serta e-mail untuk mengirimkan pesan.
Yang ketiga adalah radio panggil Alfanumerik dua arah. Tipe yang ketiga ini memungkinkan kamu mengirimkan pesan teks.
Pengiriman pesan dilakukan dengan menggunakan jaringan satelit. Hal ini jadi kelebihan dibandingkan penggunaan jaringan seluler dengan dasar terrestrial untuk mengirim pesan.
Saat ini pager sudah jarang ditemukan di peredaran dunia bisnis. Persaingan alat komunikasi yang murah dengan layanan yang semakin canggih, makin tidak terlihatnya keberadaan pager ini.
Pager tetapi masih tetap terpakai. Terutama bagi yang bergerak di bidang jasa terutama di jasa informasi dan jasa kesehatan.
Sejarah
Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa versi bagaimana pager muncul. Ada yang menyebutkan bahwa pager muncul pada tahun 1949. Saat itu, radio telekomunikasi dua arah seperti walkie talkie atau telepon diadopsi menjadi alat komunikasi satu arah atau one-way cordless remote telephonic signaling.
Saat itu, penemuan ini banyak digunakan di dunia kedokteran. Pager digunakan para dokter yang sedang bertugas dalam kondisi genting.
Pager ditemukan oleh Multitone Electronic pada tahun 1956 di Rumah Sakit St.Thomas, London oleh dokter-dokter yang sedang bertugas dalam kondisi darurat. Sejak itu, pager berkembang. Jutaan pesan dikirimkan kepada orang-orang yang membutuhkan informasi yang cepat.
Pager dibagi menjadi dua, ada dua kelompok yang jelas dari sistem pengoperasiannya. Ada sistem penyeranta yang hanya bisa digunakan di area rumah sakit saja seperti di Rumah Sakit St.Thomas, tetapi ada juga yang sistem penyebarannya lebih luas yaitu mencakup seluruh wilayah negara, tidak hanya berada pada area sebuah bangunan.
Pager mulanya beroperasi pada frekuensi AM, lalu pindah ke pola FM yang lebih dulu menjadi bentuk komunikasi yang ada di mana-mana. Dalam beberapa kasus, sebelum datangnya telepon seluler, sistem pager digunakan sebagai pengganti untuk layanan telepon lokal maupun internasional.
Nah itulah pager. Sesuatu yang tren saat ini, suatu saat bisa jadi benda langka. (Hilal)