Linimassa.id – Jeans denim banyak dipakai di seluruh dunia. Bahkan memiliki banyak jenis.
Dry atau Raw Denim adalah denim yang belum mendapatkan post-treatment, dalam hal ini yaitu denim yg baru selesai dibuat langsung dijual. Hal yg dapat dilihat untuk membedakan bahan DRY dengan yg tidak adalah bahan ini lebih kaku dan agak lebih gelap warnanya.
Uniknya bahan dry ini adalah semakin memudar warnanya seiring lamanya waktu pemakaian dan efek pemudaran natural ini lah yg menjadi daya tarik bagi para pecinta denim. Dry denim akan akan membentuk efek pemudarannya sesuai bentuk tubuh dan aktifitas si pemakai, untuk memfasilitasi proses ini biasanya dry denim jarang dicuci (biasa selama 6 bulan dipakai barulah celana akan dicuci).
Berbeda dengan dry denim, prewash denim sudah mendapatkan post-treatment sebelumnya. Dan kontur bahan ini cendrung lebih lemas dibanding dengan dry denim.
Lain dry denim lain juga prewash dalam pemudarannya dimana prewash denim efek memudarnya sudah dibuat secara artificial dengan mesin-mesin dan bahan-bahan kimia.
Sementara black coated adalah denim yamg pembuatannya menggunakan acrylic sehingga di dalam penggunaannya semakin lama denim tersebut terkena gesekan maka denim tersebut akan menimbulkan efek yang semakin mengkilap.
Jenis lain adalah Selvedge. Sebenarnya ada istilah yg digunakan untuk denim yg membentuk edge nya sendiri (self-edge), karena pada shuttle loom, rajutan denim dapat diselesaikan dengan loom itu sendiri, beda dengan denim yg dihasilkan dengan projectile loom, harus dipotong dan dijahit untuk menyelesaikan fabric nya.
Umumnya shuttle loom membutuhkan lebih banyak bahan untuk menyelesaikan fabric sehingga komposisi cotton yamg digunakan lebih banyak, menjadikan bahan salvage denim lebih superior dibanding denim biasa.
Setiap bahan ditentukan oleh besar kecilnya oz pada bahan itu sendiri semakin kecil oz bahan maka bahan akan semakin lemas namun jika oz nya semakin besar maka bahan tersebut akan semakin kaku.
Pewarnaan Jeans Denim
Pewarnaan kain denim ada dua cara yaitu dengan pewarna Indigo (cara tradisional) untuk menghasilkan warna biru, dan cara pewarnaan Sulphur untuk menghasilkan warna non biru.
Sekarang kain denim di samping murni katun juga bisa ditambah atau dicampur polyester, lycra, rayon dll.
Busana jeans yang seperti sekarang merupakan salah satu jenis yang paling tua di dunia ini yang bisa dilacak dari 10 tahun sebelum masehi dan masih digunakan sampai saat ini.
Awalnya merupakan jenis pewarna yang dapat diekstrak dari tanaman indigofera, tetapi pada akhir abad 19, Adolf von Baeyer melakukan riset untuk membuat jenis pewarna yang sama yang dapat dicapai melalui proses sintesis kimiawi.
Tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua jenis natural dan sintesis ini, bahkan ahli indigo pun tidak dapat melihat perbedaannya.
Busana jeans yang seperti sekarang itu mulai digandrungi masyarakat AS dan seluruh dunia sejak tahun 1950-an. Anak anak muda jaman itu yang mulai memakai jeans untuk merubah gaya penampilan. Yang sebelumnya jeans hanya dipakai pekerja kasar dan para peternak alias cowboy, maka busana jeans juga dimunculkan dalam bentuk selain celana seperti jaket jeans, rok jeans, kemeja jeans, sepatu jeans, topi jeans dll. Pembuatannya juga mengkombinasikan kain denim dengan kain lain agar semakin menarik.
Produsen kain denim terbesar di dunia dipegang oleh Nien Hsing Textile Co.Ltd asal Taiwan dengan produksi total mencapai 9 juta yard per bulan.
Perusahaan ini tidak hanya memiliki lokasi pabrik di Taiwan tapi juga di seluruh dunia terutama di Lesotho Afrika dan Nikaragua Amerika Tengah.
Indonesia
Untuk produsen kain denim sebagai bahan jeans asal Indonesia antara lain PT. APAC INTI CORPORA Bawen Kabupaten Semarang, PT. BATAM TEXTILE Ungaran Kabupaten Semarang, PT. NAGAMAS TEXTILES Majalaya, CV. Bandung Djaja Textile Mills ( Badjatex ) Bandung, PT. Garuda Mas Semesta ( Gamatex ) Cimahi, dll.
Perajin busana jeans yang ternama di Indonesia berpusat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di Jawa Barat berpusat di Bandung dan Majalaya dengan kawasan Dago sebagai pusat grosirnya.
Tentu saja untuk nasional tetap Grosir Tanah Abang paling besar. Wilayah Jawa Tengah jelas Kabupaten Pekalongan sebagai basis perajin jeans.
Kecamatan Kedungwuni sebagai pusat konveksi jeans dan usaha pendukungnya seperti pencucian jeans, jual beli mesin konveksi, loper jeans, dan tentu saja penyuplai kain denim.
Grosir Jeans Pekalongan yang resmi memang belum ada dan ikut Grosir Batik. Karena perajin kecil lebih suka meniru desain merk jeans ternama maka resiko terkena sanksi UU Haki jadi lebih besar bila tidak hati-hati. Jangan sampai membuat jeans bajakan yang sampai memalsu merk segala.
Merk busana jeans internasional yang ternama antara lain Levi’s, Sergio Valente, Calvin Klein, Diesel, Guess, Energie, Lee, Lea, Tira, Cardinal, Wrangler, Emba, Lois, Carvil, JJ Jeans, Gabrielle dll.
Perawatan
Perawatan denim dalam hal ini menyangkut banyak hal seperti cara merendam (soak), cara mencuci, mengeringkan, membersihkan noda, dan juga memperbaiki jeans yang rusak.
Mitosnya, jeans kita akan semakin cantik hasil fadingnya jika kita jarang sekali mencucinya, apalagi dengan adanya campaign Nudie yang meng-encourage penggunanya untuk tidak mencuci jeans-nya minimal 6 bulan!
Memang hal ini ada benarnya, karena fading pada dasarnya terjadi karena adanya gesekan pada bagian-bagian tertentu pada jeans yang mengakibatkan indigo terlepas dari jeans.
Dan pada dasarnya begitu kita celupkan jeans pada air, indigo akan terlepas pula, sehingga pada bagian-bagian yang terkena banyak gesekan, indigo akan semakin banyak terlepas dan terjadilah perbedaan-perbedaan warna pada bagian tertentu.
Karena hal ini, banyak denim mania seakan phobia terhadap air, karena menurut mereka air = jahat karena melepas sebagian indigo pada jeans dan dianggap akan merusak hasil fading.
Sebenernya hal indigo loss ini tergantung juga pada kualitas jeansnya. Jeans jepang pada umumnya memiliki kualitas yang handal, hal ini disebabkan karena kualitas indigo yang bagus dan juga teknik dying yang superior.
Kedua hal ini berperan penting pada indigo loss, dalam kasus ini jeans dengan kualitas indigo dan teknik dying yang bagus akan dapat menahan indigo lebih baik, sehingga indigo loss dapat terkurangi setiap kali jeans dicuci.
Hal ini pula yang membuat kebanyakan jeans jepang masih memiliki fading yang mantap walaupun dicuci berkali-kali.
Denim yang tidak dicuci sejak pertama kali membelinya, lalu warna dan bentuknya dibiarkan memudar dan melonggar alami akibat pemakaian yang sudah lama. Cara ini dinilai akan lebih menonjolkan keaslian karakter pemakainya.
Memang tak semua jeans bisa diperlakukan seperti ini. Kita bisa menerapkannya pada jeans berbahan denim klasik yang lebih tebal dan kaku.
Jeans seperti ini, yang disebut dry denim atau raw denim, dibuat dari bahan yang tidak dicuci selama proses pembuatannya. Beda dengan jeans model sekarang yang mengalami proses “penuaan”, pencucian, dan perobekan secara artifisial, untuk mendapatkan tampilan yang terkesan lama.
Karena dry denim ini tidak dicuci, rasanya memang jadi sedikit kaku saat baru dipakai. Namun setelah digunakan beberapa lama, jeans akan terasa lebih lunak dan menyesuaikan diri dengan bentuk tubuh.
Biasanya akan muncul lipatan-lipatan kusut di area pangkal paha, belakang lutut, atau lipatan lengan (pada jaket jeans). Pada sebagian orang, mungkin akan muncul bentuk-bentuk seperti dompet di saku belakang, karena terbiasa menyimpan dompet di tempat tersebut. Ada pula yang robek di bagian lutut atau tepi bawah celana.
Honeycombs adalah efek pemudaran dan evolusi pada bagian belakang lutut yang berbentuk seperti pattern sarang lebah.
“Hal inilah yang akan membawa keaslian dan karakteristik jeans. Kalau jeans menjadi kotor, ya justru di situlah seninya. Anda bisa mengatakan, this is your jeans,” ujar Jody Dharmawan, President Director Lee Cooper Indonesia, dalam peluncuran program Lee Cooper Dry Denim Challenge di MU Cafe, Jakarta, Kamis (4/11/2010).
Lipatan-lipatan seperti ini jangan dipandang sebagai jeans yang mulai aus, karena justru itulah yang membuat jeans menjadi unik.
Tak perlu mengkhawatirkan bagian yang robek; jeans memang “ditakdirkan” sebagai busana pekerja, bukan? Bila Anda berniat memakai jeans untuk ke acara yang lebih resmi, silakan mengenakan jeans yang lain.
Bila jeans tidak dicuci selama enam bulan, hanya untuk mendapatkan keunikan alaminya, gatal-gatal pasti akan terasa, belum lagi keringat dan kotoran yang akan menempel. Ini trik lainnya.
“Awal pakai dry denim, saya langsung menggunakan short pants sebelum memakainya, jadi tidak langsung terkena kulit ini untuk antisipasi aja. Terus buat mencegah bau-bau “ajaib” yang mungkin timbul, saat celana tidak dipakai saya sering menjemurnya biar terkena sinar matahari maupun angin. Alhamdulillah selama 3,5 bulan ini pakai, tidak ada yang namanya gatel-gatel maupun bau tidak sedap,” kata Diah “The Explorer”, perempuan desainer yang mengikuti tantangan dry denim ini.
Menurut Diah, dry denim akan lebih bagus bila memakai bahan yang non-stretch. Sebab, perubahan-perubahan pada celana akan lebih terlihat dibandingkan dengan celana yang menggunakan bahan stretch.
“Kalau saya sih, kalau terlihat atau terasa kotor, tinggal saya kibas-kibaskan aja. Lalu jeans itu saya angin-anginkan,” ujar Andre Yudhistira, Direktur Indigo Soul, Art Denim Laundry, yang akan menjadi salah satu judge pada tantangan dry denim Lee Cooper.
Mencuci Denim
Hal dasar dalam mencuci pakaian yang berwarna adalah jangan menggunakan deterjen dengan pemutih / bleach.
Tidak usah menjadi seorang denim mania pun mestinya ibu-ibu rumah tangga mengetahui hal ini. Oleh karena itu carilah deterjen tanpa pemutih. Atau jika memiliki uang lebih, cobalah juga beberapa produk deterjen dan sabun dari Samurai Jeans dan Momotaro.
Setelah mendapat deterjen yang cocok, kita lanjut ke bagaiman cara mencuci yang baik. Pada umumnya produsen jeans akan merekomendasikan untuk mencuci jeans anda inside-out (jeans dibalik sedemikian rupa sehingga bagian dalam menjadi di luar).
Jika mencuci menggunakan mesin cuci, sebaiknya tidak menggunakan putaran yang terlalu kencang, hal ini bisa berpengaruh terhadap rajutan pada jeans anda karena pada dasarnya setelah pemakaian, bagian-bagian tertentu akan melemah rajutannya sehingga lebih beresiko untuk mendapatkan bolong-bolong.
Bagi yang hardcore, silakan juga dicoba untuk mencuci jeans-nya dengan tangan. (Hilal)