linimassa.id – Setiap 12 Desember diperingati sebagai Hari Bhakti Transmigrasi atau HBT.
Peringatan ini sebagai dimulainya penyelenggaraan transmigrasi. Yakni, pada 12 Desember 1950 lalu. Tahun ini adalah peringatan ke-73.
Dalam transmigrasi pertama itu, sebanyak 25 Kepala Keluarga (KK) atau 98 jiwa diberangkatkan. Saat itu, mereka diberangkatkan ke Lampung (23 KK) dan ke Lubuk Linggau (2 KK).
Istilah transmigrasi pertama kali dikemukakan oleh Presiden Soekarno tahun 1927. Lebih tepatnya dikemukakan dalam Harian Soeloeh Indonesia.
Langkah diberlakukannya transmigrasi ini guna membuat pemerataan tiap wilayah yang masih sedikit populasinya. Selain itu, membuat tatanan lebih kondusif bagi daerah yang tergolong padat penduduk.
Secara singkat, transmigrasi ini mengedepankan percepatan pemerataan penduduk di Indonesia. Kendati demikian, transmigrasi tidak berjalan mulus begitu saja.
Tragedi
Terhitung 24 tahun kemudian dari transmigrasi pertama, terjadi tragedi naas. Sebanyak 67 pionir transmigran asal Boyolali, Jawa Tengah meninggal dunia kala hendak diberangkatkan Unit Pemukiman Transmigrasi (UOT) Rumbiya, Sumatera Selatan.
Mereka transmigrasi dengan tujuan bercocok tanam, mengolah sawah, ladang, dan kebun demi memperbaiki kehidupan keluarganya.
Kematian 67 pionir diakibatkan karena bus yang ditumpangi tergelincir. Hingga akhirnya masuk ke Kali Sewo, Desa Sukra, Indramayu, Jawa Barat.
Tidak berselang lama, untuk mengenang hal tersebut, pemerintah akhirnya membuat Makam Pionir Pembangunan Transmigrasi di Desa Sukra, Indramayu. Wakil Presiden Mohammad Hatta dalam Konferensi Ekonomi di Kaliurang, Yogyakarta, 3 Februari 1946.
Penting
Pentingnya transmigrasi untuk mendukung pembangunan industrialisasi di luar Pulau Jawa. Hingga kini, program transmigrasi terus dilakukan sebagai upaya mendukung industrialisasi di luar Pulau Jawa serta pemerataan pembangunan.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Hari Bhakti Transmigrasi 2023 mengusung tema “Transmigrasi Satukan Negeri”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah (pulau) yang berpenduduk padat ke daerah (pulau) lain yang berpenduduk jarang.
Istilah transmigrasi dicetuskan pertama kali pada tahun 1927 oleh Ir. Soekarno dalam Harian Soeloeh Indonesia. Lalu, dalam Konferensi Ekonomi di Kaliurang, Yogyakarta pada 3 Februari 1946, Wakil Presiden Mohammad Hatta menyebutkan pentingnya transmigrasi untuk mendukung pembangunan industrialisasi di luar Jawa. (Hilal)