linimassa.id – Kita kerap mendengar di pelajaran sejarah tentang Peradaban Mohenjo-Daro dan Harappa. Terletak di lembah sungai Indus (Pakistan), Peradaban Mohenjo-Daro dan Harappa diperkirakan mulai berkembang sejak 3000 tahun Sebelum Masehi.
Ternyata perkembangan peradaban Mohenjo-Daro dan Harappa sangat bergantung pada kondisi alam dan keadaan geografis lembah Sungai Indus.
Karakteristik tanah yang subur dan iklim sub-tropis menjadikan aktivitas pertanian dan peternakan peradaban ini maju.
Laman Kompas menyebut, dalam buku India Kuno (2008) karya Maryani, Bangsa Dravida merupakan penduduk asli dari peradaban Mohenjo-Daro dan Harappa.
Kehidupan ekonomi masyarakat Mohenjo-Daro dan Harappa bergantung pada sektor pertanian dan kerajinan. Hasil utama pertanian Mohenjo-Daro dan Harappa adalah padi, gandum, gula, kapas dan jelai (sereal).
Peradaban Mohenjo-Daro dan Harappa memiliki sistem kepercayaan politeisme atau menyembah banyak dewa.
Masyarakat Mohenjo-Daro dan Harappa menyembah dewi kesuburan yang digambarkan memiliki tubuh besar.
Masyarakat Mohenjo-Daro dan Harappa juga masih menganut sistem kepercayaan Dinamisme dan Totemisme.
Mereka percaya bahwa pohon-pohon besar, batu besar dan hewan besar memiliki kekuatan untuk menentukan keselamatan masyarakat.
Dalam buku Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua (2017) karya Anisa Septianingrum, peninggalan peradaban Mohenjo-Daro dan Harappa dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Tata Kota
Peradaban Mohenjo-Daro dan Harappa memiliki tata kota yang teratur dan memperhatikan faktor kesehatan, keindahan dan pertahanan.
Rumah warga, gedung-gedung dan kompleks pertokoan saling terintegrasi sehingga memudahkan mobilitas masyarakat.
Sanitasi dan irigasi kota Mohenjo-Daro dan Harappa sudah diatur secara modern. Lorong-lorong dan jalan kota dilengkapi dengan saluran air yang berfungsi untuk mengalirkan air dari rumah tangga menuju sungai.
Bangunan Kuno
Mohenjo-Daro dan Harappa memiliki struktur bangunan yang kokoh dan tahan lama. Bahan utama bangunan-bangunan kuno Mohenjo-Daro dan Harappa terbuat dari tanah liat dan batu bata lumpur.
Rumah-rumah dan bangunan telah dilengkapi dengan sistem ventilasi untuk memperlancar sirkulasi udara.
Arca
Peradaban Mohenjo-Daro dan Harappa memiliki peninggalan arca berupa pendeta berjenggot, gadis penari dan arca torso (tidak lengkap). Arca tersebut dibuat dari tanah liat dan perunggu.
Alat Kebudayaan
Peradaban Mohenjo-Daro dan Harappa memiliki peninggalan berupa gerabah, tembikar, alat pertanian dan perhiasan yang terbuat dari logam mulia.
Terracotta dan Pictograph
Peninggalan terracotta pada Mohenjo-Daro dan Harappa berupa patung tanah liat berbentuk makhluk mitologi dan beberapa hewan yang dianggap istimewa.
Peradaban Mohenjo-Daro dan Harappa menggunakan huruf pictograph (huruf berbentuk gambar) dalam beberapa hasil kebudayaannya. (Hilal)