linimassa.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok terus melakukan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Langkah ini mencakup pengingatan kepada lintas sektor, fasilitas kesehatan, dan masyarakat mengenai upaya pencegahan dan pengendalian DBD di Kota Depok.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati, menyampaikan, “Kami terus melakukan upaya untuk mengantisipasi penyakit DBD agar kasusnya tidak meningkat.” Mary juga menekankan peran kader melalui Puskesmas setempat untuk lebih aktif, seperti meningkatkan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) dan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantaik (G1R1Ji).
Mary mengajak masyarakat untuk aktif dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, termasuk menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
“Plus” dalam PSN 3M Plus melibatkan tindakan seperti menaburkan bubuk larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam rumah. Mary menjelaskan, “Prinsipnya pencegahan kasus DBD ini dengan memberantas nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor virus Dengue.” Selasa (30/01/24).
Dalam upaya konkret, Mary mengajak masyarakat untuk mengaktifkan Kampung Bersih Bebas Jentik (Kampung Berbatik) pada setiap RW. Ini melibatkan intervensi G1R1J1, PSN, pemasangan Ovitrap sebagai Teknologi Tepat Guna (TTG), dan pencatatan pelaporan secara digital terintegrasi.
Mary berharap bahwa langkah-langkah yang diambil dapat meminimalisir kasus DBD di Kota Depok. Dia menekankan peran masyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungan. “Perlu dukungan dan kontribusi dari masyarakat dengan perilaku hidup bersih serta tetap menjaga lingkungan,” ujarnya.
“Jangan lupa lapor jika ada anggota keluarga yang terkena DBD kepada RT-RW untuk kemudian dilanjutkan ke Puskesmas agar segera tertangani. Untuk diketahui, kasus DBD di Kota Depok per 25 Januari 2024 tercatat ada 55 kasus,” tambah Mary. (AR)