Linimassa.id – Burung cantik berbulu warna-warni ini menjadi kebanggan Papua. Burung Cenderawasih adalah anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes.
Cenderawasih biasanya ditemukan di Indonesia seperti di bagian Timur Papua, Papua Nugini, pulau-pulau selat Torres, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya.
Ukuran burung Cenderawasih mulai dari Cenderawasih raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cenderawasih paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cenderawasih manukod jambul-bergulung pada 430 gram.
Tanah Papua memiliki sejumlah keindahan flora dan fauna yang memukau, salah satunya yang terkenal adalah burung Cendrawasih. Saking cantiknya, hewan bersayap ini mendapat julukan ‘Si Burung Surga’.
Maka jangan heran kalau burung Cendrawasih menjadi salah satu primadona dari provinsi Papua. Tapi, burung ini jangan sampai kamu buru ya, karena termasuk satwa yang dilindungi dalam Undang-undang.
Jenis
Laman WWF menyebut, diprediksi ada sekitar 30 jenis Cendrawasih yang ada di Indonesia, yang mana 28 jenis di antaranya bisa ditemukan di Papua.
Ukuran burung Cendrawasih juga beragam yang tergantung dari masing-masing spesiesnya. Misalnya, spesies King Bird of Paradise yang punya ukuran sekitar 15 cm, lalu ada juga spesies Black Sicklebill yang berukuran 110 cm.
Salah satu jenis burung Cendrawasih yang paling terkenal dan banyak ditemukan adalah Cendrawasih Kuning Besar atau Paradisaea apoda yang berasal dari Genus paradisaea.
Burung Cendrawasih memiliki karakteristik, yakni warna bulunya yang cerah dan menarik perhatian seperti kuning, merah, biru, hingga hijau. Umumnya, burung ini dinamakan sesuai dengan warna dominannya, seperti Cendrawasih Kuning Kecil atau Cendrawasih Merah.
Bird of Paradise
Ada alasan khusus mengapa burung Cendrawasih mendapat julukan ‘Bird of Paradise’ atau burung surga. Dalam e-jurnal milik ugm.ac.id, Cendrawasih terkenal sebagai burung yang memiliki bulu indah dan menawan, terutama pada sang jantan.
Cendrawasih jantan punya bulu yang berwarna cerah, sehingga nampak indah jika dilihat dari dekat. Maka dari itu, banyak orang yang tertarik untuk memburu burung ini demi mengambil bulunya.
Bulu yang berwarna cerah itu ternyata digunakan oleh Cendrawasih jantan untuk memikat hati Cendrawasih betina, lho. Bahkan, sang jantan dapat menari-nari demi menarik perhatian lawan jenisnya.
Dalam tariannya, Cendrawasih jantan akan menampilkan fleksibilitas bulu dan bentuk badan mereka, sehingga semakin menonjolkan keindahan warna bulunya. Mreka benar-benar mempersiapkannya sebaik mungkin, bahkan sampai harus membersihkan paruhnya sebelum menari.
Cendrawasih dapat ditemukan di Indonesia bagian timur, seperti pulau-pulau di Selat Torres dan Papua, Papua Nugini, dan bagian timur Australia. Habitat asli ‘Burung Surga’ ini ada di hutan lebat yang berada di dataran rendah.
Laman WWF menyebut, burung Cendrawasih merupakan satwa yang dilindungi. Sebab, keindahan bulunya itu menjadi sasaran empuk para pemburu liar.
Alhasil, pemerintah Indonesia sepakat jika burung Cendrawasih termasuk ke dalam satwa yang dilindungi. Hal ini telah diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Artinya, burung Cendrawasih tidak boleh diburu, disakiti, dibunuh, dan diperdagangkan. Jika ada pihak yang melanggar undang-undang tersebut maka akan dijatuhi hukuman 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp 100 juta. (Hilal)