linimassa.id – Keberadaan kipas angin sangat membantu dalam mengurangi kondisi panas dalam ruang. Kipas angin listrik merupakan alat elektronik untuk menghasilkan udara segar.
Bagi yang tinggal di daerah bersuhu panas, pasti akrab dengan benda ini. Di Indonesia yang memang beriklim tropis, kipas angin merupakan alat elektronik yang sangat berguna.
Kipas angin listrik pertama hanya terdiri dari dua bilah baling-baling tanpa pelindung. Penemu alat ini adalah Schuyler Skaats Wheeler atau akrab disapa Wheeler.
Wheeler menemukan kipas angin listrik pada 1882. Wheeler adalah seorang ilmuwan asal AS.
Inspirasi tikar basah dari kebudayaan Mesir menjadi landasan penemuan alat ini. Tikar basah digunakan untuk membuat udara dalam ruangan menjadi sejuk. Penemuan kipas angin pertama ada di penggalian makam Raja Mesir Tutankhamen sekitar 4000 tahun silam. Penggalian makam itu terjadi pada 1992.
Siapa Dr. Wheeler?
Penemu kipas angin listrik pertama adalah Schuyler Skaats Wheeler. Sosok yang dikenal dengan Dr. Wheeler ini adalah seorang insinyur dan ilmuwan asal Amerika Serikat.
Selain menemukan kipas angin listrik, Dr. Wheeler juga merupakan penemu lift listrik, dan mesin pemadam kebakaran listrik. Dia juga pernah mengembangkan dan menerapkan kode etik bagi para insinyur listrik.
Dr. Wheeler lahir pada 17 Mei 1860 dan wafat pada 20 April 1923. Ia adalah anak dari James Edwin dan Annie Wood (Skaats) Wheeler.
James Edwin adalah seorang pengacara di New York sedangkan ibunya adalah anak dari David Schuyler Skaats, seorang president First National Bank of Waterloo, New York.
Schuyler Skaats Wheeler pernah bersekolah di Columbia Grammar & Preparatory School dan tamat pada 1881. Ketika ayahnya meninggal, ia bekerja di Yablochkov Electric Lighting Company sebuah perusahaan yang menjual produk-produk kelistrikan.
Semasa hidupnya, Wheeler menikah sebanyak dua kali yaitu pada 1890 dengan Ella Adams yang wafat pada 1895. Tiga tahun berselang, tepatnya pada 1898, ia menikah lagi dengan Miss Amy Sutton, putri John Joseph Sutton dari Rye, New York. Ia sudah menemukan berbagai alat kelistrikan dan salah satunya adalah kipas angin listrik.
Dr. Wheeler pernah bekerja dengan Thomas A. Edison saat lampu pijar baru-baru ditemukan. Dr. Wheeler saat berusia 21 tahun selesai mengenyam pendidikannya dan menjadi staff teknik Edison.
Dr. Wheeler terlibat dalam proyek Stasiun Pearl Street dan bertindak sebagai manajer umum sistem distribusi bawah tanah di Newburgh, New York. Dia kemudian bertugas untuk meletakkan sistem bawah tanah Edison di kota-kota lain.
Dr. Wheeler juga pernah menjadi presiden American Institute of Electrical Engineers atau disingkat AIEE pada periode 1905-1906. Sebelum menjadi Presiden AIEE, ia sempat menjadi Wakil Presiden AIEE selama tiga tahun.
Karena penemuan kipas anginnya, Dr. Wheeler dianugerahi medali John Scott dari Franklin Institute pada tahun 1904. John Scott medal adalah penghargaan yang diberikan kepada setiap penemuan yang mampu meningkatkan kesejahteraan, kebahagiaan, dan kenyamanan umat manusia.
Selain menemukan kipas angin, Dr. Wheeler juga menemukan banyak alat elektronik lainnya. Ia adalah penemu lift listrik, mesin pembakar listrik, dan lain-lain. Bisa dibilang, ia begitu kreatif dan memanfaatkan listrik untuk mengganti tenaga manusia dan kuda.
Gelar doktornya didapat dari Hobart College pada tahun 1894. Selain itu, ia juga mendapatkan Master of Science oleh Columbia College pada 1912. Ia mendapatkan gelar terhormat tersebut karena penemuan alat listriknya yang inovatif.
Awal Mula
Sebelum ditemuka oleh Dr. Wheeler, orang Mesir kuno sebenarnya telah membuat kipas angin sederhana menggunakan tenaga manusia. Mereka juga menemukan teknik mengipasi udara menggunakan tikar basah atau kapal berisi air untuk mendinginkan ruangan.
Orang Yunani dan Romawi lebih suka bulu merak sebagai kipas. Selain itu, Kaisar Romawi juga menambahkan salju sebagai pendingin yang diambil dari Gunung Alpen.
Orang Jepang juga menciptakan kipas lipat pada abad ke delapan yang mungkin terinspirasi dari cara kelelawar melipat sayap.
Orang Cina juga bisa dibilang sebagai pelopor dalam mekanisasi alat ini. Sekitar 180 M, penemu dinasti Han yang terkenal, Ting Huan menciptakan kipas putar yang menggunakan tujuh roda. Masing-masing roda berdiameter 10 kaki di mana satu orang bisa mendinginkan seluruh aula.
Gagasan Kaisar Romawi untuk menggabungkan alat ini dengan es atau salju muncul kembali pada awal abad ke-19 untuk penyejuk udara.
Pada tahun 1830-an John Gorrie, seorang dokter Amerika, meniupkan udara di atas seember es untuk mendinginkan kamar rumah sakit penderita malaria dan demam kuning.
Kemudian ketika Presiden Amerika, James Garfield, ditembak pada 1881, para insinyur Angkatan Laut AS datang dengan sebuah alat yang menggabungkan kipas dan kain es. Hal itu bertujuan untuk menurunkan suhu ruangan presiden sekitar 20 derajat.
Namun, semua alat tersebut hanya mengandalkan tenaga manusia atau kuda. Hingga akhirnya, Dr. Wheeler pada tahun 1882 menemukan cara menerapkan ilmu kelistrikan yang masih baru.
Ia membuat kipas yang terdiri dari dua bilah tanpa pelindung dan ditenagai oleh listrik. Kipas angin listrik ini dipasarkan oleh Crocker & Curtis Electric Motor Co.
Pengembangan kipas listrik jatuh ke Philip H. Diehl, seorang imigran Jerman. Dia mengambil motor mesin jahit, memasang bilah kipas angin dan menempelkan semuanya ke langit-langit – sehingga menciptakan kipas langit-langit, yang dipatenkan pada tahun 1887.
Kipas angin listrik terus mengalami perkembangan. Berbagai teknologi disatukan sehingga menghasilkan alat yang canggih dan berguna untuk mendinginkan suhu ruangan.
Pada 1902, Carrier menciptakan AC pertamanya. Penemuan Carrier segera menjadi pendingin bioskop, department store dan bahkan, pada tahun 1929, Kongres AS.
Itulah sejarah singkat perkembangan kipas angin dari yang paling sederhana, berkembang jadi kipas angin listrik, hingga terciptanya AC atau air conditioner. Semua alat tersebut pada dasarnya berfungsi untuk mendinginkan suhu ruangan. (Hilal)