linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Adab Bertetangga dalam Islam Menurut Hadis Rasulullah SAW
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Khazanah > Adab Bertetangga dalam Islam Menurut Hadis Rasulullah SAW
Khazanah

Adab Bertetangga dalam Islam Menurut Hadis Rasulullah SAW

Hilal Ahmad 29 Agustus 2023
Share
waktu baca 5 menit
Adab bertetangga dalam Islam.
Adab bertetangga dalam Islam.
SHARE

linimassa.id – Islam mengatur bagaimana cara bertetangga. Dalam Islam, tetangga memiliki hak-hak tertentu sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis Rasulullah SAW, seperti hak untuk mendapatkan rasa aman dari gangguan.

Tetangga adalah orang yang paling dekat rumahnya dengan kita. Kita sering kali saling membantu untuk urusan yang tidak bisa diselesaikan sendiri.

Hak tetangga atas tetangganya begitu besar. Islam membuat tuntunan bertetangga.

Pada kenyataannya, keberagaman serta perbedaan latar belakang, suku, budaya, dan karakter, serta ekonomi dalam bertetangga  berpotensi menimbulkan benturan.

Islam mengatur adab bertetangga untuk mengatasi potensi perbedaan tersebut.

Perintah berbuat baik kepada tetangga disandingkan dengan perintah menyembah Allah dan larangan mempersekutukannya

Sejumlah adab bertetangga sebagaimana disebutkan Imam Al-Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Dîn dalam Majmû’ah Rasâil al-Imam al-Ghazâli (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 444), sebagai berikut:

آداب الجار: ابتداؤه بالسلام، ولا يطيل معه الكلام، ولا يكثر عليه السؤال، ويعوده في مرضه، ويعزيه في مصيبته، ويهنيه في فرحه، ويتلطف لولده و عبده في الكلام، ويصفح عن زلته، ومعاتبته برفق عند هفوته، ويغض عن حرمته، ويعينه عند صرخته، ولا يديم النظر إلى خادمته

Artinya:

“Adab bertetangga, yakni mendahului berucap salam, tidak lama-lama berbicara, tidak banyak bertanya, menjenguk yang sakit, berbela sungkawa kepada yang tertimpa musibah. Ikut bergembira atas kegembiraannya, berbicara dengan lembut kepada anak tetangga dan pembantunya, memaafkan kesalahan ucap, menegur secara halus ketika berbuat kesalahan, menundukkan mata dari memandang istrinya. Memberikan pertolongan ketika diperlukan, tidak terus-menerus memandang pembantu perempuannya.”

- Advertisement -
Ad imageAd image

 

Saudara

Ungkapan yang akrab didengar yakni ‘tetangga adalah saudara terdekat’. Kata-kata tersebut bisa dibilang benar, karena tetangga merupakan orang yang tinggalnya bersebelahan dengan kita dan seringkali membantu jika ada permasalahan.

Untuk membangun kerukunan dan persatuan di antara tetangga, diperlukan akhlak dan perilaku yang sesuai.

Allah SWT bahkan dalam Surah An-Nisa ayat 36 memerintahkan kepada hamba-Nya untuk selalu berbuat baik kepada tetangga.

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.”

Begitu pula dengan Rasulullah dalam sabdanya,

ما زالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بالجارِ حتَّى ظَنَنْتُ أنَّه سَيُوَرِّثُهُ

Artnya: “Malaikat Jibril tidak henti-hentinya berpesan kepadaku mengenai tetangga, sampai sampai aku menyangka tetangga akan dijadikan ahli waris.” (HR Abu Dawud)

Dalam sabda Nabi SAW yang lain juga dikatakan, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tetangganya.” (HR Bukhari & Muslim)

Dalam kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabar Al-Jazairi, ada beberapa adab bertetangga yang bisa diteladani.

 

Tidak Menyakiti Tetangga

Menyakiti di sini bisa dengan ucapan atau perbuatan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda,

مَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فلا يُؤْذِ جارَهُ

Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, janganlah menyakiti tetangganya.” (HR Bukhari & Muslim)

Rasul dalam sabdanya yang lain juga mengatakan: “Demi Allah, tidaklah beriman. Demi Allah, tidaklah beriman”. Lantas beliau ditanya oleh sahabat, “Siapakah ia, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab, “Orang yang tetangganya merasa tidak aman dari perbuatan jahatnya.” (HR Bukhari & Muslim)

Memperlakukan tetanggga dengan sebaik-baiknya bisa dengan tolong menolong ketika dibutuhkan, tidak mengusiknya, juga memaafkan kekeliruan yang diperbuat, atau perilaku lain yang terpuji.

 

Berbagi dan Tidak Meremehkan Pemberian

Dalam sabdanya Rasulullah mengingatkan wanita muslim di zamannya untuk tidak menyepelekan pemberian tetangga walau hanya berupa kaki kambing.

يا نِساءَ المُسْلِماتِ، لا تَحْقِرَنَّ جارَةٌ لِجارَتِها، ولو فِرْسِنَ شاةٍ

Artinya: “Wahai para istri kaum Muslimin, jangan sampai seorang tetangga meremehkan (pemberian) tetangganya, meski hanya berupa kaki kambing.” (HR Bukhari & Muslim)

Rasulullah juga mengajarkan untuk berbagi dengan tetangga, jika memiliki rezeki yang lebih. Sabda Nabi SAW kepada Abu Dzarr, “Wahai Abu Dzarr, apabila engkau memasak maraqah (sayur) maka perbanyaklah kuahnya dan bagikanlah kepada tetangga-tetanggamu.” (HR Muslim & Ad-Darimi)

 

Menghormati dan Menghargai Tetangga

Apabila hendak menjual atau menyewakan bangunan yang menempel dengan rumah tetangga, hendaknya untuk menawarkan dan berkonsultasi kepada tetangga terlebih dahulu.

Berdasarkan hadits Rasulullah, “Barangsiapa memiliki tetangga yang temboknya menempel dengan rumahnya atau yang satu rumah dengannya (memilikinya secara bersama), janganlah menjual rumah itu sebelum menawarkan kepadanya terlebih dahulu.” (HR Al-Hakim)

Itu dia adab bertetangga. Semoga bisa selalu rukun hidup bertetangga ya. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Pertamax Oplosan SPBU Ciceri
Miris, Pertamax Oplosan SPBU Ciceri Sudah Terjual 3.370 Liter
News
Penembakan bos rental mobil
4 Terdakwa Penembakan Bos Rental Mobil Dituntut 7 Tahun Penjara
News
Kanker di Banten
Penderita Kanker di Banten Capai 472
News
Koperasi Merah Putih di Pandeglang
Koperasi Merah Putih di Pandeglang Diresmikan, Setiap Desa Dapat Rp5 Miliar
News
Gowok Kamasutra Jawa
Hanung Bramantyo Rilis Film Gowok Kamasutra Jawa: Angkat Tradisi Seksual Kuno
Gaya Hidup
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?