linimassa.id – Menjelang Idul Adha, banyak bermunculan pedagang kurban musiman. Berbagai hewan ternak mulai dari kambing, kerbau, sampai sapi banyak dijual.
Kurban adalah ibadah sunnah muakkad, artinya sunnah yang sangat dianjurkan kepada umat Islam yang memiliki kemampuan berkurban. Hewan yang disembelih sebagai kurban di Indonesia umumnya sapi, kambing atau domba. Penyembelihan hewan kurban secara konvensional tidak bisa disubstitusi dalam bentuk lain, sekalipun dengan nilai yang lebih tinggi.
Nabi Muhammad Saw bersabda dalam sebuah Hadis yang masyhur, “Barangsiapa yang mempunyai kelapangan untuk berkurban, tetapi tidak dilaksanakannya, janganlah dia dekat-dekat ke tanah lapang tempat kami shalat hari raya ini.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
Dalam hadis lain Rasulullah mengatakan kepada puterinya Fatimah, “Hadirilah kurbanmu dan saksikanlah, sesungguhnya dengan kurban itu engkau akan mendapat ampunan dari dosa yang engkau perbuat pada permulaan tetesan darahnya.” (HR Al-Hakim, Baihaqi, dan Tabrani).
Ibadah kurban memiliki beragam hikmah. Selain bertujuan mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan memperoleh ridha-Nya, juga sebagai ibadah sosial dengan menyantuni kaum lemah.
Ibadah ini juga mengandung nilai keteguhan dan keimanan serta menjadi bukti pengorbanan yang didasari penuh keikhlasan dan kesabaran.
Ibadah ini menghidupkan syariat Nabi Ibrahim yang patuh dan tegar terhadap perintah Allah Swt.
Ibadah kurban yang biasa dilakukan pada bulan Dzulhijjah sering disebut Hari Raya Kurban.
Diagungkannya hari raya ini sekaligus mengenang dan meneladani peristiwa penting, yakni ketika Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk mengorbankan putra laki-lakinya yang ia cintai dan satu-satunya dimiliki.
Berkurban tidak terletak pada penyembelihan hewan, tetapi jiwa, raga, dan harta harus dikurbankan. Artinya, hikmah ibadah haji yang dijalankan oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia, memiliki tujuan dan niat suci guna melaksanakan perintah Allah yang tertuang dalam rukun Islam yang kelima.
Berkurban memiliki pelajaran agar membiasakan diri untuk ikhlas dalam ucapan dan amal perbuatan.
Orang-orang yang beriman memotong hewan kurban tentu mengharap rida Allah dan dipersembahkan hanya untuk-Nya, sebagaimana dalam surat Al-An’am ayat 162-163.
Artinya: Katakanlah, sesungguhnya shalat, ibadah, hidup, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Untuk itu aku diperintah. Aku adalah orang pertama yang tunduk menyerah.
Hikmah menyembelih kurban sejatinya menundukkan nafsu dan mengedepankan persatuan, kepedulian kepada sesama. (Hilal)