PANDEGLANG, LINIMASSA.ID – Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera membangun jembatan Pasirnangka darurat di Desa Kramatjaya, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang.
Langkah ini dilakukan sebagai solusi sementara setelah Jembatan Pasirnangka ambruk sepenuhnya pada Minggu, 7 Desember 2025.
Jembatan Pasirnangka merupakan akses penting yang menghubungkan empat desa di Kecamatan Cimanggu, yaitu Desa Kramatjaya, Cibadak, Tugu, dan Rancapinang.
Struktur jembatan tersebut memang sudah lama mengalami kerusakan sebelum akhirnya runtuh.
Plt Kabid Bina Marga Dinas PUPR Pandeglang, Andrian Wisduwan, menjelaskan bahwa jembatan Pasirnangka yang roboh tersebut berukuran sekitar 16,5 meter panjangnya dan 5 meter lebarnya.
“Sejak jauh hari sebenarnya kami sudah menyiapkan dokumen perencanaan untuk perbaikan jembatan itu. Namun, bencana seperti ini sulit diprediksi,” ujarnya pada Selasa, 9 Desember 2025.
Runtuhnya Jembatan Pasirnangka
Menurut Andrian, jembatan Pasirnangka tersebut runtuh saat dilewati kendaraan dengan muatan melebihi kapasitas. Kondisi itu membuat jembatan yang menjadi jalur utama warga akhirnya patah dan ambruk.
Ia menambahkan bahwa keterbatasan anggaran di APBD Perubahan membuat Pemkab Pandeglang harus berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Banten untuk pendanaan jembatan darurat. “Insyaallah, pemasangan jembatan sementara tidak akan memakan waktu lama,” katanya.
Koordinasi dengan pemerintah provinsi telah dilakukan, mengingat jembatan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat. Dengan bentang yang mencapai 16,5 hingga 18 meter, pembangunan jembatan Pasirnangka sementara memerlukan dukungan penuh dari Pemprov Banten.
Untuk perbaikan permanen, Andrian menuturkan bahwa APBD saat ini belum mampu menutupi kebutuhan anggaran. Meski begitu, penyusunan dokumen perencanaan terus berjalan dan ditargetkan selesai pada akhir tahun anggaran.
“Kalau dokumen rampung, itu bisa jadi dasar pengajuan bantuan, baik ke Pemerintah Provinsi Banten maupun Kementerian PUPR,” ujarnya.
Ia memperkirakan kebutuhan biaya perbaikan jembatan Pasirnangka permanen bisa mencapai lebih dari Rp1 miliar, sehingga memerlukan bantuan pemerintah yang lebih tinggi tingkatnya.



