SERANG, LINIMASSA.ID – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menemukan 19 kendaraan terkontaminasi Cs-137 di Pintu Masuk Kawasan Modern Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Selasa 7 Oktober 2025.
Diketahui, KLH bersama Satgas Cesium 137 (Cs-137) melakukan pengawasan ketat terhadap kendaraan yang hendak keluar dari Kawasan Industri Modern Cikande. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya kontaminasi zat radioaktif Cs-137.
Setiap kendaraan dihentikan dan diperiksa menggunakan alat Radiation Portal Monitoring (RPM) oleh tim Gegana Polri yang berjaga di lokasi untuk mendeteksi jika ada kendaraan terkontaminasi Cs-137. Hasil dari pemeriksaan menunjukkan bahwa sebanyak 19 kendaraan terindikasi memancarkan radiasi cesium.
Kendaraan-kendaraan yang terdeteksi langsung diarahkan ke area khusus untuk dilakukan proses dekontaminasi. Sementara itu, partikel radioaktif yang ditemukan dibawa ke PT Peter Metal Technology (PMT) yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan sementara material yang terpapar Cs-137.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisal Nurofiq, menyampaikan bahwa portal pemeriksaan telah dipasang di gerbang keluar kawasan industri untuk memastikan seluruh kendaraan yang melintas bebas dari kontaminasi Cs-137 atau radioaktif.
“Seluruh kendaraan wajib melalui sistem One Gate yang kami pasang. Tim Gegana melakukan penjagaan bergilir selama 24 jam, dibagi menjadi tiga hingga empat shift per hari,” jelas Hanif saat meninjau lokasi pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Ada Kendaraan Terkontaminasi Cs-137

Ia menjelaskan lebih lanjut, dari 19 kendaraan terkontaminasi Cs-137, sebanyak 14 unit telah selesai menjalani dekontaminasi dan diperbolehkan keluar dari kawasan industri. Sedangkan lima kendaraan lainnya masih dalam proses pembersihan.
“Proses dekontaminasi terhadap lima kendaraan tersebut masih berlangsung. Setelah selesai, mereka baru bisa melanjutkan perjalanan. Intinya, kendaraan yang keluar dari kawasan industri harus benar-benar bersih dari paparan cesium,” ujarnya.
Untuk sementara, pemeriksaan masih mengandalkan peralatan milik Gegana. Namun, KLH juga telah berkoordinasi dengan BRIN untuk mendatangkan perangkat pemantau yang lebih besar dan canggih guna memperkuat pengawasan.
“Jika ada kendaraan atau barang yang terdeteksi mengandung cesium, langsung kami alihkan ke lokasi khusus untuk menjalani dekontaminasi,” tegasnya.
Hanif juga mengungkapkan bahwa proses dekontaminasi menggunakan alat bernama Radiation Wash T40 milik Gegana. Ia menegaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Gegana, BRIN, dan BAPETEN dalam penanganan material radioaktif ini.
“Tim ahli dari Gegana, BRIN, dan BAPETEN terlibat langsung dalam proses ini. Semua kendaraan harus dipastikan tidak membawa kontaminan sebelum meninggalkan kawasan industri,” kata Hanif.
Ia menambahkan, dari sepuluh titik yang menjadi sumber radiasi Cs-137, dua lokasi telah menjalani dekontaminasi, yakni titik A dan F. Proses di titik F masih terus berlangsung dengan prosedur ketat dan waktu kerja yang sangat terbatas demi keamanan.
“Proses dekontaminasi ini sangat berisiko, karena itu setiap petugas hanya diizinkan bekerja maksimal dua menit setiap kali masuk area terpapar,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Hanif mengimbau masyarakat sekitar Cikande untuk tetap tenang. Ia memastikan bahwa penanganan kontaminasi dilakukan secara intensif dan profesional demi menjaga keselamatan warga.