linimassa.id – Mengingat dikenalnya tenis meja di seluruh dunia, tidak heran jika 23 April diperingati sebagai Hari Tenis Meja Sedunia.
Ini merupakan perayaan tahunan bagi olahraga jenis ini. Tenis meja dimainkan minimal dua orang atau lebih dengan menggunakan meja papan sebagai landasan net-nya.
Tenis meja hadir di dunia diyakini sudah dari ratusan tahun silam. Laman National Today menyebut, ada beberapa klaim bahwa perwira di militer Inggris belajar memainkan permainan tersebut selama berada di India dan membawanya pulang.
Laman Kompas menyebut, permainan ini kemudian mulai populer pada tahun 1901. Tahun ini sekaligus menjadi tahun berubahnya bola yang digunakan dalam permainan ini.
Penggemar Tenis Meja asal Inggris James W. Gibb mengidentifikasi bola seluloid yang lebih cocok selama perjalanannya ke Amerika Serikat. E.C. Goode kemudian menciptakan raket modern di tahun yang sama.
Banyak turnamen diadakan sebelum kejuaraan global tidak resmi diadakan pada tahun 1902. Federasi Tenis Meja Internasional (I.T.T.F.) didirikan pada tahun 1926. Kini olahraga ini semakin populer dan dimainkan oleh banyak kalangan.
Hari Tenis Meja Sedunia dirayakan pada tanggal 23 April, untuk menghormati Ivor Montagu, penyelenggara Kejuaraan Tenis Meja Dunia pertama pada tahun 1926.
Populer
Tenis meja merupakan salah satu olahraga yang cukup populer di dunia dan digemari oleh hampir seluruh kalangan masyarakat.
Laman National Today menyebut, peringatan hari tenis meja yang jatuh setiap tanggal 6 April ini merupakan bentuk apresiasi terhadap olahraga tersebut yang dianggap menjadi salah satu pemersatu beragam lapisan masyarakat dari berbagai kalangan dan usia.
Olahraga yang dianggap sebagai salah satu olahraga yang berusia cukup tua ini memiliki beragam fakta unik yang cukup menarik untuk diketahui. Berikut ini merupakan 3 fakta unik dari olahraga tenis meja.
- Muncul di Abad Ke-19
Cikal bakal dari tenis meja diyakini muncul bersamaan dengan olahraga tenis lapangan di daerah Prancis pada abad ke-14 Masehi. Saat itu, orang-orang melakukan permainan tenis lapangan di sebuah meja makan yang dijadikan lapangan dikarenakan beberapa orang tidak bisa ikut bermain di lapangan tenis biasa karena saat itu olahraga tenis dianggap sebagai olahraga kaum elit.
Melansir dari artikel yang berjudul “A Brief History of Table Tenis/Ping-pong”, olahraga ini mulai dimainkan sejak abad ke-19 di Inggris dan menjadi olahraga yang cukup digemari oleh kalangan militer dan bangsawan saat itu.
Olahraga ini tenis meja tersebut pada awalnya disebut dengan Ping-pong dan menjadi salah satu olahraga yang populer di Inggris. Bahkan, olahraga ini juga seringkali dimainkan oleh masyarakat biasa karena kemudahan dalam memainkannya.
Orang-orang saat itu menggunakan rak buku kecil sebagai pengganti jaring pembatas di tengah meja dan menggunakan meja makan sebagai arena pertandingannya.
Memasuki abad ke-20, olahraga ini kian bertransformasi dan mulai dikenal publik secara luas. Di masa inilah banyak pabrikan alat-alat olahraga yang membuat kelengkapan alat bermain tenis meja.
Kepopuleran olahraga ini mendorong dibentuknga lembaga olahraga tenis meja internasional yang dikenal dengan nama The Internasional Table Tennis Federation (ITTF) pada tahun 1926.
- Ping-pong
Bagi beberapa orang olahraga tenis meja dikenal dengan nama “Ping-pong”. Melansir dari artikel yang berjudul “Are There Any Trademark Rights Left In The Term Ping-Pong?”, nama “Ping-pong” tersebut sejatinya merupakan nama awal yang diberikan kepada olahraga tenis meja.
Namun nama tersebut kemudian digunakan sebagai merek perusahaan dagang yang memproduksi alat-alat dan kelengkapan tenis meja. Perusahaan yang dikenal menggunakan merek dagang tersebut adalah J. Jaques & Son Ltd trademarked.
Selang beberapa waktu, sebuah perusahaan juga mematenkan nama dari “Ping-pong” sehingga membuat beberapa lembaga pada akhirnya menghindari penyebutan ping-pong untuk menyebut tenis meja dan lebih menggunakan nama “Table Tennis”.
- Populer di Asia
Meskipun olahraga tenis meja pada awalnya muncul di daratan Eropa tepatnya di negara Inggris. Akan tetapi, kepopuleran olahraga ini justru lebih berkembang pesat di kawasan Asia seperti India, Cina, Jepang, Korea dan juga Indonesia.
Olahraga tenis meja dianggap sebagai olahraga yang seringkali dimainkan oleh semua kalangan di negara-negara kawasan Asia. Tidak heran banyak atlet-atlet dari benua Asia yang menjadi salah atlet terbaik dalam cabang olahraga tenis meja di dunia.
Sebut saja ada nama Den Yaping dan Ma Long dari Tiongkok, Mima Ito dari Jepang, Ryu Seung-min dari Korea Selatan dan beberapa nama lainnya yang dikenal sebagai legenda tenis meja dunia.
Kesenangan
Tenis meja bukan hanya menjadi olahraga kompetitif, tenis meja bisa menjadi kesempatan semua orang untuk bermain walaupun hanya sekadar untuk memperoleh kesenangan atau menjalin relasi.
Olahraga tenis meja banyak dilakukan di sekolah, klub remaja, pusat kesehatan, bahkan tempat kerja. Masih sedikit orang yang menyadari bahwa tenis meja memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa bagi tubuh.
Olahraga ini terus berkembang dari tahun ke tahun dan merupakan salah satu dari sedikit olahraga yang dapat dimainkan oleh siapa pun dari segala usia tanpa risiko yang berat.
Laman ITTF Foundation menyebut, tujuan peringatan Hari Tenis Meja Sedunia untuk memperkuat keyakinan bahwa setiap individu berhak bermain tenis meja, olahraga ini menjadi lambang persatuan, kesetaraan, dan saling menghormati yang dikenal di seluruh dunia.
Peringatan Hari Tenis Meja Sedunia memiliki tema seperti peringatan hari-hari lainnya di setiap tahun. Dikutip dari situs ITTF Foundation, pada tahun 2024, Hari Tenis Meja Sedunia mengusung tema “Keberagaman dan Inklusi”.
Laman Detik menyebut, tema Hari Tenis Meja Sedunia tahun ini menyoroti kekuatan tenis meja sebagai olahraga pemersatu, dimana individu dari berbagai latar belakang, budaya, dan tingkat kemampuan dapat bersatu untuk menunjukkan minat mereka terhadap tenis meja. Ini adalah momen di mana perbedaan-perbedaan itu tidak lagi menjadi penghalang, melainkan menjadi jembatan untuk menghubungkan orang-orang dalam semangat persaudaraan dan kompetisi yang sehat.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup aktif dan sehat, banyak orang mulai mencari cara yang menyenangkan untuk tetap bergerak dan menjaga kesehatan tubuh.
Salah satu pilihan yang semakin populer adalah bermain tenis meja. Bermain tenis meja tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan berbagai manfaat kesehatan yang signifikan bagi tubuh dan pikiran. (Hilal)