linimassa.id – Lampung punya masakan khas yang menggoda, Namanya seruit. Ini adalah masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambal terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.
Jenis ikan adalah besarnya ikan sungai seperti belide, baung, layis dan lain-lain, ditambah lalapan.
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan untuk membuat seruit. Prosesnya, ikan yang sudah disediakan terlebih dahulu dibumbui dengan bumbu yang sudah dihaluskan.
Bumbunya berupa bawang putih, garam, kunyit, dan jahe. Setelah itu, ikan pun dibakar selama sepuluh menit.
Saat sudah setengah matang, ikan diolesi dengan kecap manis dan campuran bumbu dari bawang putih, garam, dan ketumbar. Sementara, sambal untuk campuran seruit adalah cabai merah, cabai kecil, garam, micin, rampai, dan terasi baker. Bahan sambal ini lalu ditumbuk hingga halus.
Untuk menikmatinya, seruit harus ditambahkan dengan tempoyak, yakni durian yang sudah diawetkan dan dihaluskan.
Tak ketinggalan untuk menambahkan beberapa jenis lalapan, seperti daun kemangi timur, terong baker, jengkol, dan daun jambu monyet. Bahan tambahan ini kemudian dicampurkan dan diaduk menjadi satu. Setelah itu, seruit pun siap dinikmati dengan nasi hangat.
Cocok
Seruit adalah makanan khas Lampung. Seruit merupakan sambal yang cocok untuk teman makan nasi, khususnya di Kabupaten Way Kanan.
Namun, sambal seruit juga terdapat di seluruh Lampung karena merupakan salah satu tradisi di Lampung.
Masyarakat Way Kanan menyebut tradisi tersebut dengan nyeruit atau muju yang artinya makan bersama-sama teman, saudara, atau keluarga.
Latar belakang seruit merupakan kebiasaan masyarakat Way Kanan. Dimana, mereka selalu mencari bahan makanan yang memunculkan rasa segar dan pedas. Rasanya belum pas apabila makan tanpa sambal seruit.
Akhirnya, sambal seruit menjadi makanan turun-temurun yang dikenal sejak nenek moyang hingga saat ini.
Kata-kata Nyeruit Yu atau muju, artinya berupa ajakan yang memiliki nilai kebersamaan yang kuat dengan keluarga, teman, dan keluarga sehingga akan terasa dekat. Hingga saat ini, tradisi tersebut masih melekat pada masyarakat Lampung.
Cara Penyajian Seruit Rasa seruit sedikit berbeda dibandingkan sambal pada umumnya, yakni asin, pedas, asam segar, dan gurih dari pindang ikan.
Ikan yang digunakan dalam seruit berupa ikan sungai, seperti ikan balide, layis, dan baung. Ikan juga dapat digoreng atau dibakar setelah diberi bumbu, berupa bawang putih, kunyit, garam, dan jahe. Seruit sangat cocok dimakan dengan lalap, baik mentah maupun matang. (Hilal)