LINIMASSA.ID – Kamu pernah merasakan sensasi jatuh saat tidur? Rasanya seperti terjatuh dari ketinggian dalam mimpi dan terasa sangat nyata ketika kita terbangun, bahkan sering kali diikuti oleh napas yang terasa berhenti sejenak.
Sensasi jatuh saat tidur ini sering dialami oleh banyak orang dan sering dikaitkan dengan mitos tanda kematian, padahal sebenarnya tidak ada hubungannya dengan hal tersebut.
Dalam dunia medis, sensasi jatuh saat tidur dikenal sebagai hypnic jerk (hypnogogic jerk), dan secara medis kondisi ini tidak dianggap berbahaya.
Sensasi jatuh saat tidur atau hypnic jerk ini adalah kondisi ketika tubuh tiba-tiba mengalami kaget atau kejang. Apabila dibiarkan, kondisi ini dapat mengganggu kualitas tidur.
Meski penyebab pastinya belum diketahui, para ahli medis menduga bahwa sensasi jatuh saat tidur atau hypnic jerk bisa dipicu oleh beberapa faktor.
Dilansir dari laman Alodokter, beberapa penyebab yang diduga berperan dalam terjadinya sensasi jatuh saat tidur antara lain:
1. Rasa cemas hingga stress yang berlebih
2. Megonsumsi stimulant atau zat yang meningkatkan Tingkat kewaspadaan dalan waktu yang singkat, zat ini dapat berupa kafein, nikotin, dan alkohol
3. Melakukan olahraga berat sebelum tidur
4. Kualitas atau kuantitas tidur yang tidak cukup
Seseorang yang memiliki kondisi medis tergolong berat misalnya infeksi, gagal ginjal, gagal hati, keracunan, efek samping obat, dan beberapa penyakit lainnya dapat menimbulkan seseorang mengalami hypnic jerk.
Sensasi jatuh saat tidur atau hypnic jerk adalah kondisi di mana ada bagian dalam otak yang masih terjaga walaupun kondisi badan sudah tertidur.
Akibatnya, otak bisa mengalami kondisi goyah dalam menafsirkan otot tubuh yang sedang mengalami relaksasi.

Sumber: boryanam/freepik
Oleh karena itu, otak menganggap kondisi ini sebagai tanda bahwa seseorang sedang jatuh, sehingga mengirimkan sinyal kepada otot untuk berkontraksi dan berkedut. Situasi yang kamu alami ini tidak berhubungan langsung dengan tekanan darah rendah (hipotensi).
Meskipun sering dihubungkan dengan kondisi medis tertentu, hypnic jerk juga bisa dialami oleh orang yang sehat.
Jika terjadi sesekali dan tidak disebabkan oleh kondisi medis serius, hypnic jerk biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus. Jadi, kamu tidak perlu khawatir jika mengalaminya.
Untuk mengurangi risiko terulangnya sensasi hypnic jerk, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.
Salah satunya adalah dengan menghindari konsumsi kafein, nikotin, dan alkohol, karena zat-zat ini bisa memengaruhi kualitas tidur dan meningkatkan risiko gangguan tidur, termasuk hypnic jerk.
Selain itu, penting untuk tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan tanpa petunjuk dokter, karena beberapa jenis obat dapat berdampak pada sistem saraf dan memperburuk kondisi tidur.
Menjaga pola tidur yang konsisten juga sangat penting. Biasakan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari untuk membantu tubuh menyesuaikan ritme sirkadian secara alami.
Sebelum tidur, lakukan teknik relaksasi seperti latihan pernapasan dalam, meditasi, atau sekadar menjauhkan diri dari gawai untuk mengurangi stimulasi berlebih pada otak.
Meredupkan lampu dan menciptakan suasana kamar yang nyaman juga bisa membantu menciptakan lingkungan tidur yang lebih baik, sehingga mengurangi kemungkinan terganggu oleh hypnic jerk.
Olahraga teratur adalah kebiasaan yang baik untuk kesehatan tubuh, namun penting untuk melakukannya pada waktu yang tepat.
Lakukan olahraga pada pagi atau sore hari, karena berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur bisa membuat tubuh terlalu terstimulasi, sehingga sulit untuk rileks saat waktu tidur tiba.
Hindari pula penggunaan obat tidur tanpa pengawasan medis, karena penggunaan yang sembarangan bisa menyebabkan ketergantungan atau malah memperburuk kualitas tidur.
Selain itu, menghirup minyak esensial yang memiliki efek menenangkan, seperti lavender atau chamomile, juga bisa membantu menciptakan kondisi yang lebih rileks sebelum tidur.
Kombinasi dari semua langkah ini bisa membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kemungkinan terjadinya sensasi jatuh saat tidur atau yang disebut hypnic jerk